b. Pengganda Pendapatan
Pengganda pendapatan dimaksudkan apabila permintaan akhir output sektor tertentu meningkat sebesar satu unit maka akan meningkatkan pendapatan masyarakat
yang bekerja pada sektor lainnya sebesar nilai pengganda pendapatan sektor yang bersangkutan. Ada dua tipe pengganda pendapatan yang biasanya dikenal yakni
pengganda pendapatan tipe I dan pengganda pendapatan tipe II. Peningkatan permintaan akhir suatu sektor akan direspon oleh sektor tersebut
dengan meningkatkan outputnya. Peningkatan output akan didahului dengan membeli input-input dari sektor lainnya sehingga sektor-sektor tersebut akan meningkatkan
outputnya yang tentunya membutuhkan output dari sektor lainnya sebagai input dan seterusnya. Nilai output tersebut biasanya dikenal dengan pengganda pendapatan tipe I.
Peningkatan permintaan sektor lain akibat peningkatan permintaan terhadap outputnya merupakan pengaruh tidak langsung. Selanjutnya pengaruh langsung dan tidak
langsung menyebabkan pendapatan rumahtangga pada suatu sektor mengalami peningkatan. Peningkatan pendapatan rumahtangga akan berdampak pada peningkatan
permintaan konsumsi pada sektor lainnya yang selanjutnya akan menyebabkan pendapatan rumahtangga yang bekerja pada sektor tersebut ikut mengalami peningkatan.
Hal ini yang dikenal dengan pengganda pendapatan tipe II yang memasukkan dampak induksi induced effect.
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa sektor yang memiliki pengganda pendapatan tertinggi adalah sektor industri makanan dan minuman, hotel, angkutan darat.
Bila terjadi peningkatan permintaan akhir, maka sektor-sektor ekonomi tersebut meningkatkan pendapatan masyarakat lebih tinggi dibanding sektor ekonomi lainnya.
Pada sektor primer, hanya kayu hasil hutan yang memiliki potensi pengembangan. Namun demikian, tanaman perkebunan seperti kemiri dan jambu mete serta peternakan
dan hasilnya dapat pula dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat terutama yang bekerja pada sektor primer karena sebagian besar masyarakat TTU masih
bekerja pada sektor primer tersebut. Adapun nilai pengganda pendapatan tipe I dan tipe II per sektor dapat dilihat pada Tabel 57. berikut ini.
Tabel 57. Pengganda pendapatan masing-masing sektor di Kabupaten TTU, tahun 2006
No Sektor Income
Tipe I Income
Tipe II Ranking
1 Padi
1,1808 1,6786
29 2
Jagung 1,1054
1,5713 34
3 Kacang-kacangan
1,1248 1,5990
31 4
Umbi-umbian 1,1187
1,5903 33
5 Sayur dan buah-buahan
1,0950 1,5566
35 6
Tanaman bahan makan lainnya 1,4522
2,0643 13
7 Jambu mete
1,3559 1,9275
17 8
Kelapa 1,3348
1,8975 19
9 Kopi dan kakao
1,0468 1,4881
37 10
Kapukkapas 1,0590
1,5054 36
11 Kemiri
1,3497 1,9187
18 12
Pinang 1,2228
1,7383 25
13 Perkebunan lainnya
1,2943 1,8400
20 14
Peternakan dan hasilnya 1,2363
1,7575 24
15 Unggas dan hasil-hasilnya
1,1997 1,7054
26 16
Kayu hasil hutan 2,1934
3,1181 5
17 Hasil hutan lainnya
1,1820 1,6802
28 18
Perikanan 1,1904
1,6922 27
19 Pertambangan dan pengalian
1,2621 1,7941
21 20
Ind makanan dan minuman 3,8245
5,4366 1
21 Ind tenun ikat
1,4295 2,0321
14 22
Industri lainnya 2,1596
3,0699 6
23 Listrik dan air bersih
1,8666 2,6535
8 24
Bangunan 1,5786
2,2440 12
25 Perdagangan
1,1347 1,6130
30 26
H o t e l 2,7703
3,9381 2
27 Restoran
2,2769 3,2367
4 28
Angkutan darat 2,7425
3,8986 3
29 Angkutan laut
1,1224 1,5955
32 30
Jasa penunjang angkutan 1,6837
2,3934 11
31 Komunikasi
1,4292 2,0317
15 32
Bank dan lembaga keuangan lainnya 1,3991
1,9888 16
33 Real estat dan jasa perusahaan
1,8913 2,6886
7 34
Pemerintahan 1,7798
2,5301 10
35 Jasa sosial kemasyarakatan
1,8370 2,6113
9 36
Jasa hiburan dan rekreasi 1,2409
1,7640 23
37 Jasa perorangan rumahtangga dan
lainnya 1,2536 1,7820
22
Sumber : Tabel I-O Kabupaten TTU Tahun 2006, Diolah
c. Pengganda Nilai Tambah Bruto