Analisis Sektor Unggulan dan Leading Sector

3.8.4. Analisis Sektor Unggulan dan Leading Sector

Model analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan kedua adalah dengan melakukan analisis komposisi ekonomi wilayah dengan metode LQ location quotient dan SSA shift share analysis serta diperkuat dengan analisis I-O untuk mengetahui keterkaitan antar sektor. a Metode Location Quotient LQ Metode LQ digunakan untuk mengetahui keunggulan aktivitas ekonomi sektorsub sektorkomoditi unggulan di suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah yang lebih luas pada suatu waktu tertentu. Secara matematik, perhitungan LQ dilakukan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut: .. . . P P P P LQ j i ij ij = Dimana: LQ ij = Nilai LQ untuk aktivitas ke-j di Kabupaten TTU P ij = PDRB sektor ke-j di Kabupaten TTU tahun 2006 P i. = Total PDRB sektor di Kabupaten TTU tahun 2006 P .j = PDRB sektor ke-j di Provinsi NTT tahun 2006 i = Wilayah yang diteliti Kabupaten TTU j = Aktivitas ekonomi yang dilakukan di Kabupaten TTU dan Provinsi NTT Interpretasi hasil analisis LQ adalah sebagai berikut: • Apabila nilai LQ ij 1, menunjukkan bahwa sektorkomoditas tersebut merupakan sektor basiskomoditas unggulandalan, mempunyai pangsa relatif yang lebih besar dibanding sektor lainnya. • Apabila nilai LQ ij = 1, menunjukkan bahwa sektorkomoditas tersebut di Kabupaten TTU setara dengan sektor di Provinsi NTT. • Apabila nilai LQ ij 1, menunjukkan bahwa sektor tersebut tergolong sektorkomoditas non basis. b Shift Share Analysis SSA Merupakan salah satu teknik analisis untuk memahami pergeseran struktur aktivitas di suatu wilayah tertentu dibandingkan dengan cakupan wilayah yang lebih luas pada dua titik waktu. Secara matematik dapat diformulasikan sebagai berikut: ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − + ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − + = X X X X X X X X X X t i t i t ij t ij c t t t i t i b t t SSA a 1 1 .. 1 .. 1 .. 1 .. 1 Dimana: SSA = Komponen shift share a = Komponen share b = Komponen proportional shift c = Komponen differential shift X.. = nilai total PDRB di Provinsi NTT X i. = nilai total PDRB sektor tertentu di Provinsi NTT X ij = nilai total PDRB sektor tertentu di Kabupaten TTU t 1 = Titik tahun terakhir 2006 t = Titik tahun awal 2004 Intepretasi hasil analisis SSA sebagai berikut: • Apabila nilai SSA 0, menunjukkan bahwa sektorkomoditas tersebut memiliki keunggulan kompetitif dan pergeseran yang cepat. • Apabila nilai SSA = 0, menunjukkan bahwa sektorkomoditas tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi sektorkomoditas basis. • Apabila nilai SSA 0, menunjukkan bahwa sektorkomoditas tersebut tidak memiliki keunggulan kompetitif dan pergeseran pertumbuhannya lambat.

c. Analisis Keterkaitan Antar Sektor