Prosedur Mula-mula cawan alumunium dipanaskan di dalam oven dengan suhu
105
o
C selama satu jam, kemudian didinginkan dalam desikator selama 30 menit. Lalu bobotnya ditimbang dan dicatat. Setelah itu, sampel ditimbang
sebanyak 5 gram pada cawan alumunium yang telah dikeringkan dan selanjutnya dipanaskan dalam oven pada suhu 105
o
C selama 30 menit. Kemudian didinginkan dalam desikator selama 30 menit. Cawan alumunium
yang berisi sampel minyak lalu ditimbang. Pemanasan dan penimbangan diulangi sampai diperoleh bobot tetap. Nilai kadar air diperoleh berdasarkan
rumus:
X = bobot sampel g Y = bobot cawan + sampel g
A = bobot cawan kering
b. Analisis Kadar Abu Nielsen, 2003
Prinsip Pengabuan sampel dengan pemanasan pada temperatur tinggi 450
o
C di dalam tanur.
Prosedur Mula-mula, cawan porselen dikeringkan dalam tanur pada suhu 550
o
C selama 15 menit lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Sebanyak 2
– 3 g sampel dimasukkan ke dalam cawan, untuk contoh cairan, diuapkan terlebih dahulu di atas penangas air sampai kering. Lalu, contoh di dalam
cawan dibakar di atas hot plate hingga tidak berasap. Setelah itu, cawan tersebut dimasukkan ke dalam tanur suhu 550
o
C selama 16 jam hingga diperoleh abu putih. Cawan tersebut lalu didinginkan di dalam desikator
kemudian ditimbang. Kadar abu dapat dihitung dengan rumus:
Kadar air basis kering = 100
x A
Y A
Y X
− −
−
Kadar abu = 100
x X
A Y
−
Kadar lemak basis basah = 100
x sampel
berat lemak
berat Kadar lemak basis kering =
basah basis
air kadar
basah basis
lemak kadar
100 −
X = bobot sampel sebelum diabukan g A = bobot cawan kosong g
Y = bobot sampel + cawan setelah diabukan g
c. Analisis Kadar Lemak Metode Ekstraksi Soxhlet Apriyantono et al.,
1989
Prinsip Analisis kadar lemak dengan metode ekstraksi soxhlet dilakukan
berdasarkan prinsip ekstraksi lemak secara berulang dengan menggunakan pelarut yang dipanaskan.
Prosedur Pada metode ini, labu lemak yang digunakan untuk ekstraksi terlebih
dahulu dikeringkan dalam oven, didinginkan dalam desikator, dan kemudian ditimbang. Sampel ditimbang sebanyak 5 g langsung di atas kertas saring.
Kemudian kertas saring tersebut digulung dan ditutup dengan kapas bebas lemak. Kertas saring berisi sampel tersebut lalu diletakkan kedalam alat
ekstraksi soxhlet, lalu dipasang alat kondensor dan labu lemak diatasnya. Pelarut heksana dituang ke dalam labu lemak secukupnya sesuai dengan
ukuran soxhlet yang digunakan. Kemudian dilakukan refluks selama lebih kurang ±6 jam hingga pelarut yang turun kembali ke labu berwarna jernih.
Pelarut berisi lemak yang terdapat di dalam labu lemak didistilasikan. Labu lemak beserta lemak yang diperoleh dipanaskan dalam oven pada suhu 105
o
C, lalu dikeringkan hingga beratnya tetap, didinginkan dalam desikator, dan
ditimbang lagi beserta lemaknya.
d. Analisis Kadar Protein Metode Kjeldahl AOAC, 1995