PENDAHULUAN A. Karakterisasi Sifat Fisiko-Kimia dan Pengujian Antiproliferasi Ekstrak Buah Merah (Pandanus Conoideus Lam.) Terhadap Sel Kanker Hela dan K-562 Secara In Vitro

I. PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Indonesia menduduki urutan kedua setelah Brazil yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya di dunia. Indonesia juga dikenal sebagai gudang tanaman obat herbal sehingga mendapat julukan live laboratory. Sekitar 30.000 jenis tanaman obat terdapat di Indonesia. Akan tetapi, sumber daya alam tersebut belum dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan masyarakat. Baru sekitar 1200 spesies tanaman obat yang yang telah dimanfaatkan dan diteliti sebagai obat tradisional Johnherf, 2007. Kecenderungan penggunaan herbal di dunia semakin meningkat dengan maraknya gerakan kembali ke alam back to nature. Obat yang berasal dari bahan alam memiliki efek samping yang lebih rendah dibandingkan obat-obatan kimia, karena efek obat herbal bersifat alamiah. Penelitian yang dilakukan terhadap tanaman-tanaman berkhasiat obat menunjukan bahwa tanaman-tanaman tersebut mengandung zat-zat atau senyawa aktif yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu bahan alam yang mulai banyak diteliti adalah buah merah yang dikenal sebagai makanan pendamping umbi-umbian bagi warga di pedalaman Papua. Berdasarkan penelitian kesehatan yang sudah pernah dilakukan di Indonesia, buah ini mengandung zat-zat alami yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh, diantaranya karotenoid, beta-karoten, alfa-tokoferol, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat dan dekanoat. Khasiat buah merah yang banyak disebut belakangan ini adalah kemampuannya dalam melawan penyakit kanker. Kemampuan ini didukung dengan adanya zat-zat alami pada buah merah yang bekerja sebagai antioksidan. Antioksidan tersebut berfungsi mencegah perkembangan sel-sel kanker sekaligus mengatur keseimbangan hormon yang turut berperan dalam menimbulkan kanker. Khasiat buah merah dalam melawan kanker yang beredar akhir-akhir ini menimbulkan harapan kesembuhan baru melalui cara pengobatan yang lebih murah dan efek samping yang lebih kecil bagi para penderita kanker. Jumlah total penderita kanker pada tahun 2002, kecuali kanker kulit, sebanyak 5 801 809 pria dan 5 060 657 wanita. Setiap tahunnya, diperkirakan 2 300 000 orang di negara industri meninggal akibat penyakit ini Parkin, 2002. Dua jenis kanker yang perlu mendapat perhatian adalah kanker serviks dan leukimia. Kanker serviks merupakan jenis kanker yang berada pada peringkat ke-3 penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita di negara berkembang. Sekitar 493 243 kasus baru per tahun terjadi di negara berkembang sedangkan di negara maju hanya 100 000 kasus. Di Indonesia, kanker serviks menjadi penyebab utama kematian pada wanita dengan persentase sebesar 18,62, Parkin, 2002. Di antara seluruh kasus kanker di Indonesia, terdapat 3 kasus yang diderita oleh anak-anak. Walaupun kanker pada anak di bawah usia 18 tahun hanya sebagian kecil dari seluruh kasus kanker pada manusia, tetapi 10 kematian anak disebabkan penyakit ini. Di Indonesia, setiap tahunnya ditemukan 4 000 anak yang menderita kanker. Salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak adalah leukemia Ade, 2007 Pengujian terhadap buah merah dan bahan obat lain yang bersifat antikanker umumnya dilakukan dengan metode in vitro. Metode ini relatif lebih murah, lebih cepat dan tidak bertentangan dengan azas animal walfare karena percobaan dilakukan di luar tubuh hewan atau manusia. Selain itu, kondisi lingkungan kultur dan keseragaman homogenitas populasi sel lebih dapat dikontrol.

B. TUJUAN

Penelitian ini bertujuan: 1 mempelajari karakteristik fisiko-kimia ekstrak buah merah berupa fraksi minyak dan air, serta 2 menguji pengaruh kedua fraksi tersebut dalam menghambat proliferasi alur sel kanker HeLa dan K-562 secara in vitro .

II. TINJAUAN PUSTAKA A. BUAH MERAH Pandanus conoideus Lam