aliran 1 mlmenit. Detektor yang digunakan adalah detektor UV visibel dengan panjang gelombang 450 nm dan volume injeksi 10
μl. Injeksi dilakukan dengan membandingkan pola kromatogram sampel
dengan pola kromatogram standar. Identifikasi didasarkan dengan waktu retensinya. Prinsip perhitungan konsentrasi karoten adalah dengan
membandingkan luas area dari puncak karoten pada standar. Hubungan antara luas area dan konsentrasinya digambarkan dalam kurva standar, yang
menunjukkan luas area pada berbagai konsentrasi. Nilai luas area sampel ke dalam persamaan kurva standar
β-karoten sehingga konsentrasi β-karoten sampel dapat diketahui.
i. Analisis
α-Tokoferol Dionisi et al. 1995 yang dimodifikasi oleh Balai Pasca Panen
Prinsip Analisis
α-tokoferol dilakukan dengan menggunakan HPLC berdasarkan prinsip pemisahan komponen-komponen sampel dengan cara
melewatkan sampel pada suatu kolom, yang selanjutnya dilakukan pengukuran kadar masing-masing komponen-komponen tersebut dengan suatu
detektor. Prosedur
Sampel ditimbang sebanyak 2 g ke dalam Erlenmeyer beralufo, lalu ditutup rapat. Kemudian, erlenmeyer berisi sampel tersebut dimasukkan
dengan 20 ml alkohol 99, 3 g KOH, 0,1 g sodium askorbat. Kemudian distirer pada suhu ruang. Selanjutnya diekstrak dengan heksan sebanyak 2 x
30 ml di dalam tabung pemisah. Setelah terlihat adanya pemisahan, lapisan heksan di bagian atas dipisahkan. Lalu fase organik dicuci dengan 20 ml air
sebanyak 3 kali, lapisan atas diambil, dan dikeringkan dengan menambahkan Na
2
SO
4
anhidrous. Lalu dilakukan penyaringan dengan kertas saring. Kemudian kertas saring dibilas dengan heksan dan dikeringkan dengan aliran
gas N
2
. Residu lalu dilarutkan dalam fase gerak 5 ml, dengan perbandingan metanol : asetonitril = 1 : 1. Selanjutnya diinjeksi ke HPLC, dengan volume
injeksi 20 μl.
Kandungan alpha-tokoferol ditentukan dengan sistem HPLC menggunakan Waters Bondapak 18 reverse phase column, 10
μm, 3 : 9 x 300 nm. Fase gerak yang digunakan adalah metanol : air 95 : 5 dengan
kecepatan aliran 2,5 ml menit dengan menggunakan detektor UV pada panjang gelombang 290 nm.
j. Analisis Total Fenol Shetty et al., 1995
Prinsip Analisis total fenol dilakukan berdasarkan prinsip pengukuran
absorbansi sampel dengan menggunakan spektrofotometer. Penentuan total fenol dilakukan dengan memasukkan nilai absorbansi yang diperoleh ke
dalam persamaan regresi kurva standar. Prosedur
Pada metode ini, larutan sampel sebanyak 1 ml ditempatkan dalam tabung reaksi berisi 1 ml etanol 95 dan 5 ml air bebas ion, lalu ditambahkan
0.5 ml reagen Folin Ciocalteau 50. Setelah 5 menit, ditambahkan 1 ml Na
2
CO
3
5 lalu divorteks sampai homogen dan disimpan dalam ruang gelap selama 1 jam. Absorbansi diukur dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang 725 nm. Kurva standar dipersiapkan dengan menggunakan asam tanat dalam etanol 95 dengan konsentrasi 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 ppm.
k. Berat Jenis Apriyantono et al., 1989