Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Hipotesis I

Keterangan : ̅̅̅ = nilai rata-rata hasil ujian kelas eksperimen, ̅̅̅ = nilai rata – rata hasil ujian kelas control, = banyaknya subyek kelas eksperimen, = banyaknya subyek kelas kontrol. = simpangan baku, = varians kelas eksperimen. = varians kelas kontrol. Kriteria pengujiannya adalah terima jika   di mana  didapat dari daftar distribusi dengan dan peluang  . Untuk harga-harga t lainnya ditolak.

3.8.2 Analisis Data Tahap Akhir

Eksperimen dapat dilaksanakan setelah diketahui kelompok sampel mempunyai kondisi dan kemampuan awal sama yaitu homogen, rata-rata sama dan berdistribusi normal. Pada pelaksanaan eksperimen dilakukan tes yang berfungsi sebagai alat ukurnya. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah hasilnya sesuai dengan hipotesis yang diharapkan atau tidak. Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut.

3.8.2.1 Uji Normalitas

Langkah-langkah pengujian normalitas sama dengan langkah-langkah uji normalitas pada analisis data tahap awal.

3.8.2.2 Uji Homogenitas

Uji kesamaan dua varians atau uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Langkah-langkah pengujian homogenitas sama dengan langkah-langkah uji homogenitas pada analisis data tahap awal.

3.8.2.3 Uji Hipotesis I

Uji Hipotesis I dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran tipe Group investigation dapat membantu siswa dalam mencapai ketuntasan belajar. Nilai ketuntasan belajar individual SMP Negeri 1 Purwonegoro mata pelajaran Matematika adalah 66. Sementara kriteria ketuntasan klasikal yaitu prosentase siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan belajar individu sebesar 75. Uji hipotesis ketuntasan belajar untuk ketuntasan individual menggunakan uji t satu pihak sedangkan uji ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut. Untuk uji t satu pihak, yaitu uji pihak kanan, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. 5 , 65 :   H , artinya rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen belum mencapai ketuntasan belajar individual sebesar 66. 5 , 65 : 1   H , artinya rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa kelas eksperimen sudah mencapai ketuntasan belajar individual sebesar 66. Rumus yang digunakan menurut Sudjana 2005: 227 adalah sebagai berikut. ̅ √ Keterangan: : nilai yang dihitung, ̅ : rata-rata nilai, : nilai yang dihipotesiskan, : simpangan baku, : jumlah anggota sampel. Kriteria yang digunakan adalah H ditolak jika . Dalam hal lainnya, terima H 0. Untuk mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal digunakan uji proporsi atau uji satu pihak pihak kanan. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. 745 , :   H , artinya presentase siswa pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai belum mencapai 75 belum mencapai ketuntasan belajar klasikal. 745 , : 1   H , artinya presentase siswa pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai sudah mencapai 74,5 atau lebih sudah mencapai ketuntasan belajar klasikal. Rumus yang digunakan menurut Sudjana 2005: 234 dalam pengujian ini menggunakan statistik z, yaitu sebagai berikut. √ dengan = banyak siswa yang tuntas kelas eksperimen, n = banyaknya seluruh siswa kelas eksperimen, π = proporsi yang diharapkan. Kriteria pengujiannya adalah tolak H jika  di mana diperoleh dari distribusi normal baku dengan peluang 0,5 – α

3.8.2.4 Uji Hipotesis II Uji Kesamaan Rata-rata