2.3 Hipotesis
Berdasarkan uraian teori dan kerangka berpikir diatas, maka dapat diajukan suatu hipotesis yaitu implementasi model pembelajaran tipe Group Investigation efektif
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa kelas VII. Hipotesis tersebut diperinci sebagai berikut.
2.3.1 Implementasi model pembelajaran tipe Group Investigation dapat membantu siswa kelas VII dalam mencapai kriteria ketuntasan belajar.
2.3.2 Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII yang mendapatkan implementasi model pembelajaran tipe Group Investigation lebih
baik dari pada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang tidak mendapatkan implementasi model pembelajaran tipe Group Investigation.
47
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Obyek Penelitian
3.1.1 Populasi
Menurut Sugiyono 2010: 61, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Arikunto 2006: 130 populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII tahun pelajaran 20132014 SMP N 1 Purwonegoro yang tersebar dalam sembilan kelas
yaitu VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F, VII G, VII H dan VII I. 3.1.2
Sampel
Menurut Sugiyono 2010: 62, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurut Arikunto 2006: 131 sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling yaitu dengan mengambil
kelas secara acak dari populasi yang diasumsikan berdistribusi normal dan dalam keadaan homogen dengan pertimbangan peserta didik mendapat materi
berdasarkan kurikulum yang sama, siswa duduk pada jenjang kelas yang sama, buku sumber yang digunakan sama, usia siswa relatif sama, dan tidak ada kelas
unggulan. Diambil satu kelas secara acak sebagai sampel yaitu satu kelas sebagai