Uji Homogenitas Data Tahap Akhir Uji Hipotesis I Uji Kriteria Ketuntasan

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas data akhir kelas kontrol diperoleh diperoleh maka diterima. Jadi, data hasil tes kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 33.

4.1.2.3 Uji Homogenitas Data Tahap Akhir

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data akhir dari kedua kelas mempunyai varians yang sama homogen. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. kedua kelompok memiliki varians yang sama. kedua kelompok memiliki varians yang tidak sama. Kriteria pengujian untuk uji homogenitas data tahap akhir dengan α = 5 dan dk = k-1, diterima jika . Dari hasil perhitungan, diperoleh = 2,4486. D engan α = 5 dan dk = 1 diperoleh = 3,841. Hasil analisis uji homogenitas data tahap akhir dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut. Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data Tahap Akhir Data hitung tabel Kriteria Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Sampel 0,0028 3,841 Homogen Berdasarkan hasil perhitungan homogenitas data akhir, diperoleh bahwa . Maka diterima. Jadi kedua kelas tersebut homogen atau dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan varians pada kedua kelas sampel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 34.

4.1.2.4 Uji Hipotesis I Uji Kriteria Ketuntasan

4.1.2.4.1 Uji Ketuntasan Individual Kelas Eksperimen Uji t satu pihak Uji ketuntasan individual digunakan untuk mengetahui apakah rata-rata nilai individual tes kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen mencapai nilai ketuntasan belajar individual yang ditetapkan di SMP Negeri 1 Purwonegoro yaitu 66. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. 5 , 65 :   H , artinya rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen belum mencapai ketuntasan belajar individual sebesar 66. 5 , 65 : 1   H , artinya rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen sudah mencapai ketuntasan belajar individual sebesar 66. Kriteria pengujiannnya adalah terima H jika di mana diperoleh dari distribusi dengan taraf signifikan 5 Dari hasil perhitungan diperoleh . Dengan diperoleh t tabel . Karena maka H diterima. Jadi, rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen belum mencapai ketuntasan belajar individual sebesar 66. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 36. 4.1.2.4.2 Uji Ketuntasan Belajar Klasikal Kelas Eksperimen Uji Proporsi Uji ketuntasan belajar klasikal digunakan untuk mengetahui apakah persentase ketuntasan belajar klasikal siswa kelas eksperimen mencapai persentase yang telah ditetapkan di SMP Negeri 1 Purwonegoro untuk mata pelajaran matematika yaitu 75. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. 745 , :   H , artinya persentase siswa pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai belum mencapai 75 belum mencapai ketuntasan belajar klasikal. 745 , : 1   H , artinya persentase siswa pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai sudah mencapai 75 atau lebih sudah mencapai ketuntasan belajar klasikal. Kriteria pengujian untuk uji ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen adalah tolak H jika di mana = 0,1736. Dari hasil perhitungan uji proporsi satu pihak diperoleh kelas eksperimen = - 2,0413. Karena maka H diterima. Jadi, persentase siswa pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai belum mencapai ketuntasan belajar klasikal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 37.

4.1.2.2 Uji Hipotesis II Uji Kesamaan Rata-rata