konsentrasi yang tinggi. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif Tarigan 1982:3-4. Menulis dikatakan kegiatan yang produktif karena
kegiatan ini menghasilkan sebuah karya sedangkan ekspresif karena kegiatan ini berarti mengekspresiakan atau mencurahkan dalam bentuk tulisan.
Keterampilan menulis karangan persuasi adalah kemampuan menggunakan bahasa tulis yang berisi ajakan, bujukan, rayuan, himbauan, atau saran yang dapat
mempengaruhi pembaca agar mau melakukan suatu seperti yang ditulis pengarang. Keterampilan menulis karangan persuasi didapatkan seseorang dari latihan terus
menerus dan teratur. Seseorang di dalam melakukan kegiatan menulis karangan persuasi tentunya mempunyai dasar yang jelas terhadap hasil tulisannya, sehingga
dari kegiatan menulis karangan persuasi akan memperoleh suatu manfaat.
2.2.2 Karangan Persuasi
Karangan persuasi diuraikan dalam hakikat karangan persuasi, karakteristik karangan persuasi, alat pengembangan karangan persuasi, langkah-langkah menulis
karangan persuasi, karangan persuasi yang baik, dan penilaian karangan persuasi.
2.2.2.1 Hakikat Karangan Persuasi
Menurut Keraf 1981:118 persuasi adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara
pada waktu ini atau waktu yang akan datang.
Kata persuasi diturunkan dari verba to persuade, yang artinya membujuk atau menyarankan. Paragraf persuasi merupakan kelanjutan atau pengembangan
argumentasi. Persuasif persuasif mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan, bukti atau contoh untuk meyakinkan pembaca. Kemudian diikuti oleh ajakan,
bujukan, rayuan, atau saran kepada pembaca Wiyanto 2004:68. Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan mengajak atau membujuk
pembaca. http:.id.wikipedia.orgwiki”karangan
”. Wacana persuasi
adalah wacana yang menyatakan ajakan, himbauan, harapan,
saran, permintaan, atau bujukan. Agar yang dibujuk pembaca terpengaruh, pembaca perlu diyakinkan. Untuk meyakinkan itu sering digunakan wacan eksposisi, deskripsi,
argumentasi, atau narasi. Wacana eksposisi dan sebagainya di situ tentu saja wacana yang lingkungannya lebih sempit, yang termasuk atau menjadi bagian wacana
persuasi. Wacana ini bertujuan untuk memepengaruhi pembaca tentang pendapat atau pernyataan penulis. Wacana deskripsi, narasi, argumentasi, dan eksposisi dapat juga
dimanfaatkan untuk penyusunan wacana persuasi Hartono 2000: 82. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, karangan persuasi merupakan bentuk
tulisan yang berisi ajakan, bujukan, rayuan, himbauan, atau saran yang dapat mempengaruhi pembaca agar mau melakukan suatu seperti yang ditulis pengarang.
2.2.2.2 Karakteristik Karangan Persuasi
Karakteristik karangan persuasi menurut Suparno 2007:5.47 adalah sebagai berikut.
1 Logika dan Perasaan
Logika dan perasaan merupakan unsur primer dalam karangan persuasi. Menurut Suparno 2007:5.47-5.48 menyatakan bahwa seseorang akan menerima dengan
perasaan longgar ide orang lain bila ide itu disampaikan dengan penalaran yang bisa kita terima. Sebaliknya, kita tidak akan bisa menerima ide orang lain kalau ide
tersebut tidak disertai penalaran. 2
Diksi Diksi karangan persuasi mencari efek tanggapan emosional. Hal ini berbeda
dengan argumentasi yaitu mencari efek tanggapan penalaran. 3
Tujuan Ciri khas karangan persuasi adalah berusaha mencapai suatu persetujuan atau
penyesuaian kehendak penulis dengan pembacanya. Persuasi merupakan proses untuk meyakinkan pembaca supaya mau menerima apa yang diinginkan penulis.
Unsur-unsur yang mendukung karangan persuasi dalam mempengaruhi orang lain, antara lain 1 judul karangan yang disusun secara provokatif dengan maksud
agar pembaca tertarik membaca karangan dan lebih lanjut menyetujui, mau melaksanakan apa yang dipaparkan penulis, 2 perwujudan gaya yang baik, yaitu
perwujudan dan gaya karangan yang menarik perhatian pembaca, dan 3 terdapat pemusatan perhatian Suparno 2008:5.49.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik karangan persuasi adalah terdapat logika dan perasaan, diksi mencari efek emosional,
serta bertujuan meyakinkan dan mempengaruhi pembaca.
2.2.2.3 Alat Pengembangan Karangan Persuasi