4 kapan setiap detail itu dihadirkan?, 5 ada tidaknya korelasi dan relevansi detail dengan ide pokok yang sebaiknya diangkat. Detail yang baik adalah detail yang
esensial dalam mendukung sebuah karangan. Detail yang esensial ini adalah detail yang dapat memenuhi kriteria di atas.
4 Organisasi
Organisasi ini menyangkut masalah pengaturan detail dalam sebuah karangan. Dalam persuasi, pengaturan detail menggunakan prinsip “mengubah keyakinan dan
pandangan”. 5
Kewenagan Kewenangan authority yang dapat disebut sebagai alat persuasi kita tentunya
bertanya siapa orang-orang yang berwenang ini? Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menyusun
karangan persuasi yang efektif diperlukan kemampuan memanfaatkan alat-alat persuasi, yaitu bahasa, nada, detail, organisasi, dan kewenangan.
2.2.2.4 Langkah-langkah Menulis Karangan Persuasi
Langkah-langkah dalam menulis karangan persuasi menurut Akhadiah 1988: 2-5 adalah 1 menetapkan tema, 2 menetapkan tujuan penulisan, 3
mengumpulkan bahan, 4 membuat kerangka karangan, 5 mengembangkan kerangka karangan, dan 6 merevisi karangan.
Langkah yang pertama adalah menentukan tema. Pada kegiatan ini yang mula-mula dilakukan jika menulis suatu karangan ialah menentukan tema. Hal ini
berarti bahwa ditentukan apa yang akan dibahas dalam tulisan. Ada berbagai macam tema ketika menulis sebuah karangan, misalnya lingkungan, kepahlawanan,
kebudayaan, dan lain sebagainya. Langkah yang kedua adalah menetapkan tujuan penulisan. Pada langkah ini
setiap penulis harus mengungkapkan dengan jelas tujuan penulisan yang akan dilaksanakannya. Perumusan tujuan penulisan sangat penting dan harus ditentukan
lebih dahulu karena hal ini merupakan titik tolak dalam seluruh kegiatan menulis selanjutnya. Dengan menentukan tujuan penulisan, akan mengarahkan serta
membatasi karangan. Kesadaran mengenai tujuan selama proses penulisan akan menjaga keutuhan tulisan.
Langkah ketiga adalah mengumpulkan bahan. Pada waktu memilih dan membatasi topik, hendaknya sudah memperkirakan kemungkinan mendapatkan
bahan. Dengan membatasi topik berarti telah memusatkan perhatian pada topik yang terbatas itu, serta mengumpulkan bahan yang khusus pula. Bahan penulisan ini dapat
dikumpulkan pada tahap pra penulisan dan dapat pula pada waktu penulisan berlangsung. Untuk masalah kecil yang tujuannya sudah jelas dalam pikiran,
penetapan dan pengumpulan bahan dapat dilakukan pada penulisan. Langkah keempat adalah membuat kerangka karangan. Agar organisasi
karangan dapat ditentukan, sebelumnya harus menyusun kerangka karangan. Menyususn kerangka karangan merupakan suatu cara untuk menyusun suatu
rangkaian yang jelas dan terstruktur dari karangan yang akan ditulis. Penyusunan
kerangka karangan sangat dianjurkan karena akan menghindarkan penulis dari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu terjadi.
Langkah keelima adalah mengembangkan kerangka karangan. Pada langkah ini penulis mengembangkan kerangka karangan menjadi suatu karangan atau tulisan
yang utuh. Langkah yang terakhir adalah merevisi karangan. Pada langkah ini meneliti
secara menyeluruh mengenai ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa langkah- langkah dalam menulis paragraf persuasif adalah 1 menetapkan tema, 2
menetapkan tujuan penulisan, 3 mengumpulkan bahan, 4 membuat kerangka karangan, 5 mengembangkan kerangka karangan, dan 6 merevisi karangan.
2.2.2.5 Karangan Persuasi yang Baik