3.9. Kerangka Operasional
3.9. Kerangka Operasional
Lokasi tumor sentralperifer
Klinis kanker paru Foto toraks
CT Scan toraks
Curiga kanker paru
Sputum induksi NaCl 3
3 hari berturut-turut
Sputum post bronkoskopi fiksasi
Saccomanno Bronkoskopi
Fiksasi Saccomanno
Sitologi Pewarnaan
Papanicolaou +
‐
Fiksasi Saccomanno
Sitologi Pewarnaan
Papanicolaou +
‐ Sitologi
BAL danatau
Brushing +
‐ Analisa
statistik
Universitas Sumatera Utara
3.10. Cara Kerja
a. Penderita yang memenuhi kriteria inklusi diberitahukan tujuan dan cara penelitian ini dan diminta kesediaannya untuk mengikuti
penelitian ini sampai selesai baik secara lisan maupun tertulis.
b. Penderita diminta untuk puasa terlebih dahulu mulai dari jam 12 malam sampai pagi hari sebelum diinhalasi dengan tujuan
menghindari reaksi muntah akibat inhalasi.
c. Setelah dilakukan inhalasi NaCl 3 sebanyak 3 cc dicampur dengan 2 mg Salbutamol selama 20 menit, penderita disuruh mengeluarkan
sputum dengan cara membatukkan yang dalam sehingga didapatkan sputum yang adekuat. Pengeluaran sputum dilakukan selama 3
tiga hari berturut-turut di pagi hari. Wadah berisi larutan fiksasi Saccomanno yang terdiri dari 49 ml etil alkohol 50 dan 1 ml
polietilen glikol carbowax 2. Wadah yang telah berisi sputum kemudian dibawa ke laboratorium patologi anatomi untuk dilakukan
pewarnaan. Sputum yang terkumpul kemudian dihomogenisasi dan dikonsentrasikan dengan menggunakan sentrifus dengan kecepatan
1500 rpm selama 15 menit. Supernatan dibuang. Beberapa sediaan apus smears dapat dibuat dari material seluler yang telah
dikonsentrasikan sedimen, dengan menggunakan dua buah kaca objek, dikeringkan di udara ruangan selama minimal 1 jam,
kemudian diwarnai dengan teknik Papanicolaou.
21
Universitas Sumatera Utara
d. Kemudian pada penderita dilakukan tindakan bronkoskopi. Setelah bronkoskopi penderita disuruh membatukkan dan mengumpulkan
sputum dalam 24 jam pertama dalam wadah yang juga berisi larutan fiksasi Saccomanno, selanjutnya dibawa ke laboratorium patologi
anatomi untuk difiksasi dan diwarnai.
e. Hasil sitologi sputum induksi dengan inhalasi NaCl 3 dibandingkan dengan sitologi sputum post-bronkoskopi. Sebagai
baku emas dalam penelitian ini adalah bahan pemeriksaan yang berasal dari massa tumor melalui pemeriksaan-pemeriksaan lainnya
bilasan bronkusBAL danatau sikatan bronkusbrushing.
f. Bronkoskopi dilakukan oleh ahli paru, sedangkan pemeriksaan sitologi sputum dan sitologi BALbrushing dilakukan oleh ahli
patologi anatomi yang berbeda.
3.11. Pengukuran dan Analisis Data