Sitologi Kanker Paru Perbandingan ketepatan antara pemeriksaan sitologi sputum induksi NaCl 3% dengan sitologi sputum post-bronkoskopi secara fiksasi Saccomanno dalam membantu penegakan diagnosis kanker paru.

2.6. Sitologi Kanker Paru

2.6.1. Karsinoma Sel Skuamosa Karsinoma sel skuamosa adalah suatu tumor epitel ganas yang menunjukkan keratinisasi skuamosa dan keratinisasi intraselular dengantanpa intercellular bridges, yang berasal dari epitel bronkus. Sinonimnya adalah karsinoma epidermoid. Pada umumnya karsinoma sel skuamosa ini berada sentral di bronkus utama, bronkus lobar atau segmental. Tidak jarang karsinoma sel skuamosa memiliki kavitas. 2,24 Manifestasi sitologi dari karsinoma sel skuamosa bergantung pada derajat diferensiasi histologi dan jenis sampelnya. Pada latar belakang nekrosis dan debris seluler, sel tumor yang besar menunjukkan inti nukleus hiperkromatik yang ireguler dan terletak di tengah, dengan satu atau lebih anak inti nukleolus dan sitoplasma yang sedikit. Sel tumor biasanya terisolasi dan dapat menunjukkan bentuk bizarre, seperti bentuk spindle dan tadpole. Sel-sel tampak dalam bentuk agregat yang kohesif, biasanya bentuk datar dengan nukleus yang panjang atau spindel. Pada karsinoma sel skuamosa yang berdiferensiasi baik, sitoplasma yang berkeratin tampak seperti robin’s egg blue pada pewarnaan Romanowsky, sedangkan dengan pewarnaan Papanicolaou, tampak berwarna orange atau kuning. Pada sampel yang eksfoliatif, lebih dominan sel-sel berasal dari permukaan tumor dan tampak sebagai sel yang mengalami keratinisasi sitoplasma prominen dan nukleus piknotik yang gelap. Sebaliknya, pada sikatan bronkus, sel-sel berasal dari Universitas Sumatera Utara lapisan yang lebih dalam, menunjukkan jauh lebih banyak agregat yang kohesif. 2 Gambar 5A Gambar 5B Gambar 5C Gambar 5. Sitologi karsinoma sel skuamosa. 2 5A. Karsinoma sel skuamosa dengan keratinisasi pewarnaan Papanicolaou. 5B. Karsinoma sel skuamosa tanpa keratinisasi pewarnaan Papanicolaou. 5C. Karsinoma sel skuamosa tanpa keratinisasi aspirasi jarum halus, pewarnaan Papanicolaou. 2.6.2. Adenokarsinoma Adenokarsinoma adalah suatu tumor epitel ganas dengan diferensiasi glandular atau produksi mukus, menunjukkan bentuk pertumbuhan asinar, papiler, bronkioloalveolar, atau solid dengan mukus, atau campuran dari bentuk-bentuk tersebut. Adenokarsinoma biasanya berada di perifer. 2,15 Klasifikasi WHO membagi tumor ini menjadi tipe asinar atau papilar, walaupun dalam prakteknya kedua tipe ini bisa didapatkan bersamaan dalam Universitas Sumatera Utara satu tumor. Keduanya cenderung memproduksi mukus. Klasifikasi WHO juga meliputi karsinoma bronkioloalveolar juga dikenal sebagai karsinoma sel alveolar sebagai tipe adenokarsinoma. Penelitian dengan mikroskop elektronik menunjukkan bahwa tumor ini berasal dari sel epitel pada atau lebih distal dari bronkiolus terminalis. Secara inspeksi, batas tumor tampak kurang tegas dibandingkan dengan jenis lainnya, sering tampak sebagai nodul pulmoner multipel atau sebagai konsolidasi pneumonia perifer. Sel tumor sering mengalami eksfoliasi dan dapat dideteksi pada sputum. 24 Diagnosis adenokarsinoma secara sitologi berdasarkan gabungan sitomorfologi sel secara individual dan tampilan kelompok-kelompok sel. Sel adenokarsinoma bisa sendiri atau tersusun dalam morula tiga dimensi, asinus, pseudopapila, papilla sejati dengan inti fibrovaskular, dengantanpa potongan sel. Batas kelompok sel tegas dan khas. Volume sitoplasma bervariasi tetapi biasanya relatif sedikit. Biasanya khas bersifat sianofilik dan lebih translusen dibandingkan dengan karsinoma sel skuamosa. Pada umumnya sitoplasma bersifat homogen atau granular dan sebagian bersifat ‘foamy’ oleh karena adanya vakuola-vakuola kecil. Vakuola besar, tunggal, yang berisi mukus banyak ditemukan, dan pada beberapa kasus, dapat meregangkan sitoplasma dan menekan nukleus ke satu arah, membentuk yang disebut signet-ring cell. Nukleus biasanya tunggal, eksentrik, berbentuk bulat sampai oval dengan kontur yang relatif halus dan sedikit ireguler. Kromatin cenderung bergranular halus dan tersebar pada tumor yang berdiferensiasi baik tetapi terdistribusi kasar dan ireguler atau hiperkromatik pada tumor yang berdiferensiasi buruk. Universitas Sumatera Utara Pada kebanyakan tumor, nukleolus prominen dan secara khas bersifat tunggal, makronukleolus, bervariasi mulai dari halus sampai bulat ireguler. 2 Gambar 6A Gambar 6B Gambar 6C Gambar 6. Sitologi adenokarsinoma. 2 6A. Tiga dimensi, kelompok besar sel-sel ganas, dengan struktur nukleus yang tidak jelas, nukleolus, dan sitoplasma yang bervakuola halus pewarnaan Papanicolaou. 6B. Kelompok kohesif 3-dimensi dengan bentuk papilar pewarnaan Papanicolaou. 6C. Kelompok sel-sel ganas dengan batas sitoplasma yang kurang jelas, tetapi menunjukkan vakuolisasi pewarnaan Papanicolaou. 2.6.3. Karsinoma sel besar Karsinoma sel besar adalah kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil yang tidak berdiferensiasi, yang tidak menunjukkan gambaran karsinoma sel kecil dan glandular atau diferensiasi skuamosa. 2 Jenis tumor ini berkisar 15 dari kanker paru, heterogen, dan banyak peneliti menganggap karsinoma ini menjadi diagnosis keranjang sampah. 24 Karsinoma sel besar sebelumnya Universitas Sumatera Utara disebut karsinoma anaplastik sel besar dan karsinoma sel besar tidak berdiferensiasi. Sebelum deskripsi istilah karsinoma neuroendokrin sel besar seperti tumor neuroendokrin sel besar, karsinoma neuroendokrin dengan diferensiasi sedang, tumor paru endokrin atipikal, dan karsinoma paru sel besar dengan diferensiasi neuroendokrin digunakan untuk tumor-tumor yang sekarang kita sebut sebagai karsinoma sel besar dengan diferensiasi neuroendokrin. Karsinoma sel besar dengan diferensiasi neuroendokrin dideskripsikan pada tahun 1991; karsinoma basaloid dipublikasikan pada tahun 1992, dan keduanya dikenal sebagai jenis yang jarang dalam klasifikasi WHO tahun 1999. 2 Umumnya karsinoma sel besar tidak memiliki penampakan sitologi yang spesifik. Gambaran sitologi menunjukkan agregasi seluler; sel-sel jarang tersebar. Batas sel tidak jelas sehingga sinsitium sel tidak teratur. Nukleus bervariasi mulai dari bulat sampai bentuk yang sangat tidak teratur dengan kromatin inti yang ireguler. Nukleolus umumnya prominen. Sitoplasma basofilik, biasanya rasio inti: sitoplasma besar. Karsinoma sel besar dengan diferensiasi neuroendokrin menunjukkan gambaran neuroendokrin inti palisade dan molding, tetapi dapat dibedakan dari karsinoma sel kecil dengan adanya nukleolus yang prominen dan nukleus lebih besar 3x dari diameter limfosit kecil. Karsinoma basaloid pada sediaan apusan terdiri dari sel tumor dan agregasi kohesif. Sel tumor bentuk spindel memiliki nukleus besar soliter dengan nukleolus yang besar, bercampur dengan sejumlah limfosit kecil. Universitas Sumatera Utara Clear cell carcinoma terdiri dari sel-sel bulat yang besar dengan sitoplasma yang terang. 2 Gambar 7. Sitologi karsinoma sel besar pewarnaan Papanicolaou. 2 2.6.4. Karsinoma sel kecil Karsinoma sel kecil adalah suatu tumor epitel ganas yang terdiri dari sel-sel kecil dengan sitoplasma yang jarang, batas sel yang tidak tegas, kromatin inti bergranular halus, dan nukleolus tidak ada. Sel-sel berbentuk bulat, oval dan spindel. Nuclear molding prominen. Secara tipikal nekrosis bersifat luas dan jumlah mitotik banyak. 2 Karsinoma sel kecil berkisar 20- 25 dari kasus kanker paru, biasanya berasal dari bronkus sentral. Biasanya karsinoma sel kecil berkembang dengan cepat dan bermetastase dengan cepat dan luas hepar, tulang, sistem saraf pusat, kelenjar getah bening, adrenal, dan organ abdomen lainnya. 24 Klasifikasi sebelumnya menggunakan istilah karsinoma sel oat, karsinoma anaplastik sel kecil, karsinoma sel kecil tidak Universitas Sumatera Utara berdiferensiasi, tipe sel intermediet, dan kombinasi karsinoma sel kecilsel besar, tetapi sekarang tidak dipergunakan lagi. 2 Gambaran sitologi menunjukkan kelompok sel yang jarang, ireguler, atau sinsitium, sel-sel tumor umumnya tersusun dalam bentuk linear. Pada agregasi kohesif, nuclear molding terbentuk. Mitosis mudah terlihat. Masing- masing sel neoplastik memiliki rasio inti : sitoplasma yang besar dengan kontur inti yang ovoid sampai ireguler. Gambaran sel yang difiksasi dengan baik menunjukkan distribusi kromatin yang uniform dan bergranular halus, membentuk gambaran ‘salt and pepper’, sedangkan sel yang tidak terfiksasi dengan baik menunjukkan kromatin yang tidak berstruktur, warna biru gelap. Nukleolus yang jelas jarang didapat atau tidak ada. Oleh karena nukleus keganasan bersifat rapuh, gambaran kromatin biasanya tampak pada semua sediaan apusan, tetapi terutama pada biopsi aspirasi dan sikatan bronkus. Selain itu, latar belakang apusan sering menunjukkan badan-badan apoptotik dan debris nekrosis granular. 2 Gambar 8. Kelompok sel dengan sitoplasma yang sedikit, nuclear molding, dan kromatin bergranular halus, nukleolus tidak ada, formasi rosette yang baru jadi. 2 Universitas Sumatera Utara BAB 3 BAHAN DAN METODA

3.1. Rancangan Penelitian