negasi bù dan kata negasi méi dalam kalimat. Di samping itu akan dianalisis pula persamaan dan perbedaan penggunaan kata negasi bù dan kata negasi méi.
Analisis itu diperlukan untuk menunjukkan adanya varian dari suatu konstruksi yang mengandung bù dan méi, dan dengan analisis itu diharapkan penggunaan
kata negasi bù dan kata negasi méi akan lebih jelas.
4.2.1 Posisi Kata Negasi Bu dan Mei dalam Kalimat Bahasa Mandarin
Menurut Pike dalam Sudaryono, 1993: 61 posisi adalah ketentuan letak atau kejadian suatu konstituen dalam hubungannya dengan konstituen lain dalam
suatu urutan atau konstruksi. Posisi suatu konstituen dalam suatu konstruksi mempunyai peranan penting untuk membentuk makna konstruksi. Makna suatu
konstruksi ditentukan oleh posisi konstituen-konstituennya. Apabila posisi konstituen-konstituen dalam konstruksi itu berubah, makna konstruksi itu juga
akan berubah. Demikian halnya dengan bahasa Mandarin, apabila posisi konstituen negatif dalam suatu konstruksi berubah, maka makna konstruksi itu
pasti berubah pula. Dalam bahasa Mandarin, konstituen negatif berposisi di sebelah kiri verba
atau konstituen lain yang berfungsi sebagai predikat. Konstituen negatif utama dalam negasi bahasa Mandarin adalah bù dan méi. Di bab ini penulis akan
memaparkan tentang posisi kata negasi bù dan kata negasi méi dalam kalimat tunggal, kalimat interogatif, dan kalimat berpredikat kata kerja yang khusus
seperti “ b ǎ, bèi, shì, dan bǐ ”.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.1 Posisi Kata Negasi Bu dalam Kalimat Bahasa Mandarin a. Posisi Kata Negasi Bu dalam Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mengandung suatu predikat utama Brown dalam Sudaryono, 1993: 63. Pada kalimat tunggal berpredikat kata
kerja, kata negasi bù berposisi di depan atau sebelum predikat itu diisi kata kerja intransitif atau transitif. Kalimat berikut memperlihatkan hal tersebut.
57 w
ǒmen
bù yóu y
ǒng Kami
tidak Berenang
58 t
ā
bú rèn zh
ēn xué Dia
tidak
serius belajar
Pada kalimat 57 dan 58 kata negasi bù hanya dapat diposisikan di depan inti predikat, karena pemindahan posisi kata negasi bù akan menghasilkan
kalimat yang tidak berterima. Kata negasi bù juga dapat berposisi di depan kata yang bersifat kata
keterangan ditambah dengan kata kerja. Strukturnya menjadi “bù 州
A 州
V” A menyatakan adverbial atau kata keterangan dan V menyatakan kata kerja. Lihat
kalimat berikut : 59
t ā
bú rèn zh
ēn xué
Dia tidak serius belajar
Universitas Sumatera Utara
60
bù xi
ǎng qù
tidak
ingin pergi
Dalam kalimat 59 dan 60, adverbial masing-masing bertindak sebagai kata sifat dan kata keterangan. Kata negasi bù yang diposisikan di depan adverbial
menegasi adverbial yang diikuti dengan kata kerja. Tetapi ketika kata negasi bù menegasikan frase pelengkap kata kerja,
posisinya berubah menjadi di tengah-tengah kata kerja dan pelengkap. Strukturnya menjadi : “V
州bù州 C”. Lihat kalimat berikut :
61 shu
ō
bu q
īngchu
bicaranya tidak jelas
Dalam kalimat 61 kata negasi bù dibaca bernada ringan, merupakan negasi terhadap pelengkap kemungkinan, menyatakan hasil perbuatan yang
cenderung tidak mungkin terwujud. Pada kalimat tunggal berpredikat kata sifat, kata negasi bù juga berposisi
di depan predikat. Lihat kalimat berikut : 62
nà ji ā yín
háng bú dà
itu rumah bank
tidak besar Bank itu tidak besar.
Universitas Sumatera Utara
Sama halnya dengan kalimat tunggal berpredikat kata kerja, pada kalimat tunggal berpredikat kata sifat seperti kalimat 62, kata negasi bù yang diposisikan
di depan kata sifat hanya menegasi kata sifat pengisi predikat.
b. Posisi Kata Negasi Bu dalam Kalimat Interogatif