Teori Pertumbuhan Neo-Klasik Analisis Indikator Makro Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

117 Menurut David Ricardo, pertumbuhan ekonomi merupakan proses tarik- menarik antara Law of Deminishing Return dengan kemajuan teknologi. Sedangkan menurut Thomas Robert Malthus, dalam pembangunan ekonomi diperlukan pembangunan berimbang antar sektor pertanian dan industri serta perlunya menaikkan permintaan efektif. Dalam analisis selanjutnya, John Stuart Mill mengemukakan bahwa dalam pembangunan ekonomi diperlukan tabungan, tingkat laba, kemajuan teknologi, distribusi yang adil, perluasan perdagangan luar negeri, dan perubahan kelembagaan.

2. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik

Teori pertumbuhan ekonomi Neo-Klasik berkembang sejak tahun 1950- an. Teori ini berdasarkan analisis-analisis mengenai pertumbuhan ekonomi menurut pandangan ekonomi klasik. Ekonom yang menjadi perintis pengembangan teori ini adalah Robert Solow dan Trevor Swan yang memunculkan teori pertumbuhan ekonomi Solow-Swan. Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi tergantung kepada pertambahan penyediaan faktor-faktor produksi penduduk, tenaga kerja dan akumulasi modal dan tingkat kemajuan teknologi. Selanjutnya, menurut teori ini, rasio modal-output capital-output ratio = COR bisa berubah. Dengan adanya keluwesan ini, suatu perekonomian mempunyai kebebasan yang tak terbatas dalam menentukan kombinasi modal dan tenaga kerja yang akan digunakan untuk menghasilkan output tertentu. Teori pertumbuhan Noe-Klasik ini mempunyai banyak variasi, tetapi pada umumnya mereka didasarkan kepada fungsi produksi yang telah dikembangkan oleh Charles Universitas Sumatera Utara 118 Cobb dan Paul Douglas yang dikenal dengan fungsi produksi Cobb-Douglas yang bisa dituliskan dengan cara berikut: Q t = T t a K t L t b ........................................................................................ ……. 2.1 Di mana: Q t : Tingkat produksi pada tahun t T t : Tingkat teknologi pada tahun t K t : Jumlah stok barang modal pada tahun t L t : Jumlah tenaga kerja pada tahun t a : Pertambahan output yang diciptakan oleh pertambahan satu unit modal b : Pertambahan output yang diciptakan oleh pertambahan satu unit tenaga kerja Nilai T t , a dan b bisa diestimasi secara empiris. Tetapi pada umumnya nilai a dan b ditentukan saja besarannya dengan menganggap bahwa a + b = 1, yang berarti bahwa a dan b nilainya adalah sama dengan produksi batas dari masing-masing faktor produksi tersebut. Dengan kata lain, nilai a dan b ditentukan dengan melihat peranan tenaga kerja dan modal dalam menciptakan output. Ahli ekonomi Neo-Klasik yang terkenal yaitu Yoseph Schumpeter dalam bukunya “The Theory of Economics Development”, menekankan tentang peranan pengusaha dalam pembangunan. Menurutnya pembangunan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis atau gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus discontinuous. Sebagai kunci dari teori Schumpeter adalah bahwa untuk perkembangan ekonomi, faktor yang terpenting adalah Universitas Sumatera Utara 119 entrepreneur, yaitu orang yang memiliki inisiatif untuk perkembangan produk nasional. Tokoh Neo-Klasik lainnya adalah Alfred Marshall, menyatakan bahwa dengan tidak mengurangi pentingnya penemuan-penemuan, baik investasi maupun penggunaan teknik baru merupakan proses yang gradual dan terus- menerus, serta merupakan suatu mata rantai atau rentetan dari penemuan- penemuan lain.

3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern a. Teori Pertumbuhan Rostow