166 mengalami peningkatan sebesar 10 milyar rupiah akan menyebabkan PDRB atas
harga konstan tahun 2000 meningkat sebesar 1,73 milyar rupiah. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa hubungan antara
tabungan masyarakat dengan PDRB atas harga konstan tahun 2000 adalah positif atau searah. Semakin besar tabungan masyarakat KabupatenKota semakin tinggi pula
PDRB atas harga konstan tahun 2000. Pengaruh tabungan masyarakat yang masih kecil terhadap PDRB harga konstan 2000 di KabupatenKota Sumatera Utara lebih
disebabkan masih rendahnya kemampuan perbankan sebagai lembaga intermediasi keuangan untuk dapat menyalurkan berbagai dana masyarakat yang berhasil
dihimpun untuk disalurkan kembali dalam berbagai bentuk kredit yang dapat memberikan sumbangsih terhadap perkembangan perekonomian KabupatenKota
Sumatera Utara.
d. Variabel Pengeluaran Pemerintah
Adapun koefisien regresi untuk pengeluaran pemerintah adalah sebesar 0,172. Dengan tanda yang positif maka variabel pengeluaran pemerintah telah sesuai dengan
hipotesis penelitian tetapi tidak signifikan mempengaruhi PDRB atas harga konstan tahun 2000. Di mana jika pengeluaran pemerintah pada 19 KabupatenKota se
Sumatera Utara mengalami peningkatan 10 milyar rupiah maka PDRB atas harga konstan tahun 2000 di masing-masing KabupatenKota tersebut akan naik sebesar
1,72 milyar rupiah. Dengan kata lain, semakin besar pengeluaran pemerintah yang dialokasikan akan memacu peningkatan PDRB atas harga konstan tahun 2000.
Ketidaksignifikanan menunjukkan bahwa masih belum efisien dan efektifnya pengalokasian berbagai pengeluaran pemerintah untuk dapat mendorong roda
Universitas Sumatera Utara
167 perekonomian sehingga pertumbuhan ekonomi tidak tercapai. Selain itu, perlu
ditingkatkannya jiwa profesionalisme para aparatur pemerintah daerah untuk dapat mengurangi berbagai kebocoran yang terjadi di dalam pengalokasian berbagai
pengeluaran pemerintah. Dengan perbandingan pengeluaran pemerintah yang terdiri dari pengeluaran rutin dan pembangunan yang masih didominasi oleh elemen
pengeluaran rutin, maka ketidaksignifikanan juga dipengaruhi oleh pengeluaran rutin yang merupakan pos pembiayaan berbagai gaji aparatur pemerintah yang pada
akhirnya lebih banyak digunakan untuk menutupi biaya hidup yang tidak lain merupakan konsumsi masyarakat juga.
e. Variabel Pendapatan Asli Daerah
Adapun koefisien regresi untuk pendapatan asli daerah adalah sebesar 11,019. Dengan tanda yang positif maka variabel pendapatan asli daerah telah sesuai dengan
hipotesis penelitian dan signifikan mempengaruhi PDRB atas harga konstan tahun 2000 pada tingkat
α = 1. Di mana jika pendapatan asli daerah masyarakat pada 19 KabupatenKota se Sumatera Utara mengalami peningkatan maka akan dibarengi
dengan bertambahnya PDRB atas harga konstan tahun 2000 di masing-masing KabupatenKota tersebut. Dengan kata lain, jika pendapatan asli daerah mengalami
peningkatan sebesar 1 milyar rupiah akan menyebabkan PDRB atas harga konstan tahun 2000 meningkat sebesar 11,019 milyar rupiah.
Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa hubungan antara pendapatan asli daerah dengan PDRB atas harga konstan tahun 2000 adalah positif
atau searah. Semakin besar pendapatan asli daerah KabupatenKota semakin tinggi pula PDRB atas harga konstan tahun 2000. Dengan koefisien terbesar dibandingkan
Universitas Sumatera Utara
168 variabel lain, maka Pendapatan Asli Daerah PAD menunjukkan pengaruh yang
sangat signifikan terhadap pertumbuhan perekonmian di 19 KabupatenKota Sumatera Utara. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa program desentralisasi
fiskal cukup berhasil diterapkan dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran pemerintahan daerah di 19 KabupatenKota Sumatera Utara.
f. Variabel Angkatan Kerja