Pengujian Hausman Hasil Estimasi

160

4.2.1. Pengujian Chow

Untuk mengetahui model Pooled Least Square PLS atau Metode Efek Tetap FEM yang akan dipilih untuk estimasi data dapat dilakukan dengan uji F-test atau uji Chow Test. Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut: H = 0 menggunakan pooled least squarePLS H 1 ≠ 0 menggunakan metode efek tetapFEM Dengan dasar penolakan H jika nilai pengujian chowF hitung nilai F tabel , yang berarti α tidak konstan pada setiap i dan t, atau dengan kata lain metode efek tetap FEM lebih baik. Adapun hasil pengujian Chow dari analisis data panel penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.7. Hasil Uji Chow F hitung

d.f. F

tabel Keputusan 16,23 df 1 = 18 df 2 = 128 1,61 Karena F hitung F tabel , maka H ditolak. Sumber: Data diolah Dari tabel di atas terlihat bahwasannya nilai pengujian ChowF hitung 16,23 nilai F tabel 1,61, sehingga kita menolak H . Maka dari hasil ini dapat dipastikan penelitian ini akan menggunakan metode efek tetap FEM dibandingkan metode pooled least square PLS.

4.2.2. Pengujian Hausman

Pengujian ini dilakukan untuk menentukan apakah metode efek tetap FEM atau metode efek random REM yang dipilih. Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 161 H = 0 menggunakan metode efek randomREM H 1 ≠ 0 menggunakan metode efek tetapFEM Dasar penolakan H adalah dengan menggunakan pertimbangan statistik Chi Square. Jika Chi Square statistik Chi Square tabel maka H ditolak Model yang digunakan adalah metode efek tetapFEM. Adapun hasil pengujian Hausman dari analisis data panel penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.8. Hasil Uji Hausman Chi-Sq. Hitung d.f. Chi-Sq. Tabel Keputusan 35,03 5 11,07 Karena Chi 2 hitung Chi 2 tabel , maka H ditolak. Sumber: Data diolah Dari tabel di atas terlihat bahwasanya nilai pengujian HausmanChi 2 hitung 35,03 nilai Chi 2 tabel 11,07, sehingga kita menolak H . Maka dari hasil ini dapat dipastikan penelitian ini akan menggunakan metode efek tetap FEM dibandingkan metode efek random REM.

4.2.3. Hasil Estimasi

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, di mana pengujian Chow memberikan hasil bahwa analisis bisa menggunakan Metode Efek Tetap FEM. Kemudian pengujian Hausman memberikan hasil bahwa analisis juga menggunakan Metode Efek Tetap FEM. Walaupun berdasarkan kesimpulan para pakar ekonometrik, seharusnya analisis sebaiknya menggunakan Metode Efek Random REM. Namun jika kita menganggap individu dari cross section bersifat tidak acak sesuai pernyataan dari Judge maka Metode Efek Tetap FEM lebih tepat untuk mengestimasi data. Universitas Sumatera Utara 162 Adapun hasil estimasi menggunakan Metode Efek Tetap FEM dengan program Eviews 6 untuk data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.10. Hasil Estimasi Metode Efek Tetap FEM Y = 2488,024 + 0,137 K + 0,173 S + 0,172 G + 11,019 PAD + 0,003 L 3,244 10,534 1,361 3,516 2,841 Koefisien Efek Tetap Nias – C = -2085,192 Karo – C = -776,793 Madina – C = -1821,337 Deli Serdang – C = 5630,849 Tapsel – C = -1369,944 Langkat – C = 1545,511 Tapteng – C = -2129,581 Sibolga – C = -2248,766 Taput – C = -1883,068 Tj Balai – C = -1883,677 Toba Samosir – C = -1536,676 Pem Siantar – C = -1872,258 Labuhan Batu – C = 2455,874 Teb Tinggi – C = -2171,844 Asahan – C = 3377,800 Medan – C = 9561,859 Simalungun – C = 351,340 Binjai – C = -1659,062 Dairi – C = -1485,035 R² = 0,9965 F-statistic = 1566,494 DW-Stat = 1,6315 Prob F-statistic = 0,0000 Sumber: Data diolah Catatan : Angka dalam kurung adalah nilai t-statistik Signifikan pada α 10 Signifikan pada α 5 Signifikan pada α 1 Untuk koefisien determinan nilai R square yang sebesar 0,9965 menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model telah mampu menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada variabel terikat sebesar 99,65, sedangkan sisanya sebesar 0,35 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam model. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di 19 KabupatenKota Sumatera Utara sangat didominasi oleh perubahan-perubahan variabel-variabel penelitian. Universitas Sumatera Utara 163 Dengan nilai F-statistic sebesar 1566,494 dan probabilitas yang signifikan pada α sebesar 1, maka hal ini bermakna bahwa seluruh variabel bebas konsumsi masyarakat, tabungan masyarakat, pengeluaran pemerintah, pendapatan asli daerah dan angkatan kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PDRB atas harga konstan tahun 2000 KabupatenKota di Sumatera Utara. Apabila dilakukan analisis secara parsial dari masing-masing variabel bebas, menunjukkan bahwa variabel pengeluaran pemerintah tidak signifikan mempengaruhi PDRB atas harga konstan tahun 2000. Sedangkan variabel bebas lainnya konsumsi masyarakat, tabungan masyarakat, pendapatan asli daerah dan angkatan kerja sangat signifikan mempengaruhi PDRB atas harga konstan tahun 2000 pada tingkat α sebesar 1. Berdasarkan hasil analisis nilai R 2 , signifikansi nilai uji F dan signifikansi nilai uji t maka dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan regresi data panel di atas dengan menggunakan metode efek tetap FEM telah terbebas dari gejala multikolinieritas. Kemudian untuk mengatasi gejala heterokedastisitas, maka pada metode efek tetap ini digunakan teknik pengolahan data dengan menggunakan metode Generalized Least Squares GLS dan cross section weights statistics serta linier estimation after one step weighting matrix, sehingga gejala heterokedastisitas yang mungkin muncul dapat dieliminasi secara otomotis oleh hasil estimasi. Dengan nilai DW-stat sebesar 1,6315 maka persamaan regresi data panel tersebut kita tidak bisa mengambil kesimpulan yang tepat. Hal ini disebabkan karena nilai DW berada diantara nilai batas kritis pada tingkat α = 1, yaitu D L 1,551 DW 1,632 D U 1,659. Universitas Sumatera Utara 164

4.2.4. Interpretasi Model a. Koefisien Efek Tetap