Suatu komunikasi lebih akrab dan jalinan pribadi pun lebih kuat apabila memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan pandangan, sikap, usia, ideologi
dan sebagainya.
I.6.2 Self Disclosure
Menurut Johnson,Rakhmat :2004:63 teori self disclosure atau pembukaan diri merupakan proses mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang
sedang kita hadapi serta memberikan informasi guna memahami suatu tanggapan terhadap orang lain dan sebaliknya. Membuka diri berarti membagikan kepada orang
lain perasaan kita terhadap suatu yang telah dikatakan atau dilakukannya, atau perasaan kita terhadap suatu kejadian-kejadian yang baru saja kita saksikan.
Beberapa manfaat dan dampak pembukaan diri terhadap hubungan antarpribadi adalah sebagai berikut Joseph A. Devito : 1997:40
1. Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antara dua orang
2. Semakin kita bersikap terbuka kepada orang lain, maka orang tersebut akan
menyukai diri kita, sehingga ia akan semakin membuka diri kepada kita. 3.
Orang yang rela membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung memiliki sifat-sifat sebagai berikut : kompeten, terbuka, ekstrover, fleksibel, adaptif dan
inteligen. 4.
Membuka diri pada orang lain merupakan dasar relasi yang memungkinkan komunikasi intim baik dengan diri kita sendiri maupun dengan orang lain.
5. membuka diri berarti berarti bersikap realistis, maka di dalam pembukaan diri
kita haruslah jujur, tulus, dan autentik.
Universitas Sumatera Utara
Teori Self Disclosure atau proses pengungkapan diri yang telah lama menjadi fokus penelitian dan teori komunikasi mengenai hubungan merupakan proses
mengungkapkan informasi pribadi kita kepada orang lain dan seterusnya.
I.6.3 Kinerja
Kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu mencerminkan tingkat kesehatan orang tersebut. Dengan kata lain, kinerja
adalah suatu pencapaian yang baik dalam bekerja berupa prestasi yang diperlihatkan suatu organisasi atau individu yang kemudian memberi cerminan bahwa organisasi
atau individu yang kemudian memberi cerminan bahwa organisasi tersebut adalah organisasi yang sehat.
Penilaian kinerja menurut Soeprihanto 1996 : 7 adalah suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah
melaksanakan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan. Penilaian pelaksanaan pekerjaan merupakan suatu pedoman dalam bidang personalia yang
diharapkan dapat menunjukkan prestasi kerja para karyawan secara rutin dan teratur sehingga sangat bermanfaat bagi pengembangan karir karyawan yang dinilai maupun
organisasi secara keseluruhan. Kinerja seorang pegawai pada dasarnya adalah hasil kerja seseorang karyawan. Selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan misalnya standard, target sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Adapun faktor yang berkaitan dengan sikap untuk meningkatkan kinerja seseorang dapat dilihat dari Gibson :1990.
Universitas Sumatera Utara
a. Disiplin kerja, yaitu sikap kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan
yang berlaku di perusahaan. b.
Frekuensi kehadiran, yaitu suatu jumlah kehadiran karyawan di perusahaan tempat ia bekeja.
c. Kerjasama, yaitu adanya suatu aktivitas yang dilakukan secara kolaktif
di dalam suatu situasi kerja antara satu sama lainnya. d.
Kesenangan kerja, yaitu perasaan senang terhadap pekerjaan yang dilakukan yang muncul dari dalam hati.
e. Keseriusan kerja, yaitu sikap yang sungguh-sungguh dalam melakukan
pekerjaan. f.
Penghargaan kerja, yaitu sesuatu yang diberikan perusahaan untuk karyawannya yang berprestasi.
1.7 Kerangka Konsep