seperti : kesukarelaan, pengembangan diri pribadi, pengembangan kerjasama saling menguntungkan, serta partisipasi seutuhnya. Hadipranata, 1996.
II.5.1 Tujuan penilaian kinerja.
Schuler dan jackson dalam bukunya yang berjudul Manajemen sumber daya manusia edisi keenam, jilid kedua pada tahun 1996 menjelaskan bahwa sebuah studi
yang dilakukan akhir-akhir ini mengidentifikasi ada dua puluh macam tujuan informasi kinerja yang berbeda-beda, yang dapat dikelompokkan dalam empat
macam kategori, yaitu Schuller Jackson:1996: 1.. Evaluasi yang menekankan perbandingan antar-orang.
2. Pengembangan yang menekankan perubahan-perubahan dalam diri seseorang dengan berjalannya waktu.
3. Pemeliharaan sistem. 4. Dokumentasi keputusan-keputusan sumber daya manusia bila terjadi peningkatan.
Efektifitas dari penilaian kinerja diatas yang dikategorikan dari dua puluh macam tujuan penilaian kinerja ini tergantung dalam sasaran bisnis strategis yang
ingin dicapai. Oleh sebab itu penilaian kinerja diintegrasikan dengan sasaran-sasaran strategis karena berbagai alasan SchulerJackson ,1996 : 48, yaitu:
a. Mensejajarkan tugas individu dengan tujuan organisasi yaitu,
menambahkan deskripsi tindakan yang harus diperlihatkan karyawan dan hasil-hasil yang harus mereka capai agar suatu strategi dapat hidup.
b. Mengukur kontribusi masing-masing unut kerja dan masing-masingkaryawan.
Universitas Sumatera Utara
c.
d. Evaluasi kinerja memberi kontribusi kepada tindakan dan keputusan-
keputusan administratif yang mempetinggi dan mempermudah strategi. Penilaian kinerja dapat menimbulkan potensi untuk mengidentifikasi
kebutuhan bagi strategi dan program-program baru.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Deskriptif Lokasi Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaaan PTP Nusantara IV Unit Kebun Laras
Pada mulanya Perkebunan ini milik Perkebunan Belanda dengan nama H.V.A Handels Vergining Amsterdam. Dengan budidaya yang ditanam
pertama adalah Serat Nanas Agave . Setelah Belanda meninggalkan Indonesia pada tahun 1958, Perkebunan ini diambil alih oleh Pemerintah Republik
Indonesia Nasionalisasi dan diberi nama Perusahaan Perkebunan Negara PPN Baru.
Pada tahun 1961 1962 terbentuk PPN Sumut dan Kebun Laras tergabung dalam PPN Sumut III. Kemudian pada tahun 1968 PPN Sumut III
beralih menjadi PN. Perkebunan VII, sekaligus Tanaman Nanas dikonversi menjadi Tanaman Kelapa Sawit.
Pada Tahun 1972 Perkebunan Laras dengan Perkebunan Dolok Ilir digabung menjadi satu dipimpin oleh seorang Administratur dengan pembagian
Afdeling sbb : –
Perkebunan Laras terbagi 5 lima Afdeling dengan seorang Asisten Kepala.
– Perkebunan Dolok Ilir terbagi 9 sembilan Afdeling dengan 2 orang
Asisten Kepala.
Universitas Sumatera Utara