G. Metode Penelitian
1. Spesifikasi Penelitian
Penelitian research berarti pencarian kembali. Pencarian yang dimaksud adalah terhadap pengetahuan yang benar ilmiah, karena hasil dari pencarian akan
dipakai untuk menjawab permasalahan tertentu.
44
Penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari
satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya, kecuali itu maka juga diadakan pemeriksaan yang mendalam tehadap fakta hukum tersebut
untuk kemudian yang ditimbulkan di dalam gejala yang bersangkutan.
45
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian ini maka penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu menggambarkan semua gejala dan fakta serta
menganalisa permasalahan yang ada sekarang, berkaitan dengan Hak Eksekutorial Kreditur Preferen Dalam Kepailitan Debitor. Pendekatan penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif atau pendekatan perundang- undangan. Pendekatan ini digunakan untuk mengadakan pendekatan terhadap
permasalahan dengan cara melihat dari segi peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai hak eksekusi kreditur preferen dengan tujuan untuk mempelajari
penerapan norma-norma atau kaidah hukum yang dilakukan dalam praktik hukum.
44
Amiruddin dan Zainal Asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003. Hal. 19
45
Soerjono Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press, 1981. Hal. 43
Universitas Sumatera Utara
2. Sumber Data
Oleh karena penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif, yaitu dengan melakukan library research untuk mengumpulkan data sekunder dengan
menggunakan bahan hukum yang terdiri dari: a.
Bahan hukum primer, yaitu peraturan perundang-undangan serta dokumen- dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. Yang diantaranya
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dan Undang-Undang Hak
Tanggungan. b.
Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang diperoleh dengan melakukan penelitian literatur, yaitu melakukan penelitian atas pendapat dan
pemikiran para ahli hukum yang dituangkan dalam literatur hukum, karya tulis ilmiah bidang hukum serta bentuk-bentuk tulisan lainnya yang berkaitan
dengan masalah yang sedang diteliti. c.
Bahan hukum tersier
46
, yaitu bahan yang memberikan pertunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
46
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: PT. Raja Grafika Persada, 2003. Hal 33.
Menyebutkan bahwa bahan hukum tersier atau bahan hukum penunjang, pada dasarnya mencakup:
1. Bahan-bahan yang memberikan petunjuk kepada bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder
yang lebih dikenal dengan nama bahan acuan bidang hukum atau bahan rujukan bidang hukum, contohnya, abstrak perundang-undangan, direktori pengadilan, ensiklopedia hukum, indeks
majalah hukum dan kamus hukum.
2. Bahan-bahan primer, sekunder dan tersier diluar bidang hukum, misalnya, bidang sosiologi,
ekonomi, ilmu politik, filsafat dan lain sebagainya, yang oleh para peneliti hukum dipergunakan untuk melengkapi ataupun menunjang data penelitiannya.
Universitas Sumatera Utara
3. Alat Pengumpul Data