a. Transaksi utang dilindungi jaminan secured debt, dan kreditur berada
dalam posisi terjamin secured creditor, apabila dilihat dari segi bisnis; b.
Tuntutan pemenuhan pembayaran utang dilindungi barang jaminan, sehingga dikategori “secured claim” dengan jalan menjual atau
mengeksekusi barang jaminan melalui pengadilan.
2. Harta Pailit
Harta pailit adalah harta milik debitor yang dinyatakan pailit berdasarkan keputusan pengadilan. “Kepailitan meliputi seluruh kekayaan debitor yang ada pada
saat pernyataan pailit dijatuhkan oleh pengadilan, dan meliputi juga seluruh kekayaan yang diperoleh oleh debitor selama kepailitan berlangsung”.
99
Ketentuan Pasal 19 UUK tersebut merupakan pelaksana dari dan oleh karena itu sejalan dengan ketentuan
Pasal 1131 KUHPerdata. Sebagaimana diketahui, menurut ketentuan Pasal 1131 KUHPerdata seluruh harta kekayaan debitor, baik yang bergerak maupun yang tidak
bergerak, baik yang ada maupun yang baru akan ada dikemudian hari menjadi tanggungan agunan bagi seluruh utang debitor.
Mengingat ketentuan Pasal 1131 KUHPerdata tersebut di atas, maka harta kekayaan debitor bukan saja terbatas kepada harta kekayaan berupa barang-barang
tetap seperti tanah, tetapi juga barang-barang bergerak seperti: perhiasan, mobil,
99
Pasal 19 UUK dan PKPU
Universitas Sumatera Utara
mesin-mesin, bangunan.
100
Dalam ketentuan UUK dan PKPU secara tegas menyatakan bahwa kepailitan secara tegas menyatakan bahwa kepailitan meliputi
seluruh kekayaan debitor pada saat putusan pernyataan pailit diucapkan serta segala sesuatu yang diperoleh selama kepailitan. Walaupun demikian ketentuan Pasal 20
UUK dan PKPU mengecualikan beberapa macam harta kekayaan debitor dari harta pailit. Harta benda yang dikecualikan dari harta pailit menurut ketentuan tersebut
yaitu:
101
a. Barang-barang yang disebut dalam Pasal 451 No. 2 sampai 5 dari Reglemen
Acara Perdata, uang-uang atau gaji-gaji tahunan yang disebutkan dalam Pasal 749 huruf c. Reglemen tersebut dan hak pengarang dalam hal-hal dimana hak
tersebut tidak dapat disita; beserta segala apa yang diuraikan dalam Pasal 452 ayat 1 Reglemen tersebut, kecuali dalam kepailitan itu telah memajukan diri
kreditur-kreditur mengenai penagihan-penagihan yang disebutkan dalam ayat kedua pasal tersebut;
b. Segala sesuatu yang diperoleh debitor pailit dengan pekerjaannya sendiri, atau
sebagai penggajian dari suatu jabatan atau jasa, atau sebagai upah, pensiun, uang tunggu atau uang tunjangan selama kepailitan, demikian itu apabila dan
sekedar ditentukan oleh Hakim Pengawas;
100
Karena berlakunya asas pemisahan horizontal dalam hukum pertanahan agraria Indonesia, maka bangunan merupakan barang bergerak, sebagai konsekuensinya terhadap bangunan
dapat dibebani dengan hak jaminan fidusia. Bahkan terhadap bangunan dapat pula dibebani dengan hak jaminan berupa gadai asalkan bangunan tersebut diserahkan kedalam kekuasaan kreditur
pemegang hak gadai yang bersangkutan.
101
Ahmad Yani Gunawan Widjaja., Op. Cit., Hal 27-28
Universitas Sumatera Utara
c. Segala uang yang diberikan kepada debitor pailit untuk memenuhi suatu
kewajiban memberi nafkah menurut undang-undang; d.
Suatu jumlah yang ditentukan oleh Hakim Pengawas dari pendapatan hak nikmat hasil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 311 KUHPerdata, untuk
membiayai beban-beban yang disebutkan dalam Pasal 312 KUHPerdata; e.
Tunjangan yang oleh debitor pailit berdasarkan Pasal 318 KUHPerdata, diterima dari pendapatan anak-anaknya.
B. Eksekusi Terhadap Harta Pailit
1. Hak Atas Jaminan Yang Bersifat Preferen