c Faktor Pribadi
Faktor pribadii adalah segala karakteristik yang melekat pada diri konsumen. Karakteristik pribadi seorang konsumen antara lain umur, siklus hidup,
gaya hidup, dan konsep diri. d
Faktor Psikologis Faktor ini berasal dari proses intern individu dan sangat berpengaruh
terhadap perilaku konsumen. Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakonan, dan
pendirian.
E. Proses Pengambilan Keputusan
Dalam proses pembelian maka ada beberapa tahap yang mungkin dilalui oleh konsumen
Gambar 2.4 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber :Kotler 2000
a. Pengenalan masalah kebutuhan, proses ini dimulai pada saat konsumen menyadari masalah kebutuhan.Konsumen harus menyadari terdapat perbedaan
antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang sebenarnya terjadi. Kebutuhan ini disebabkan rangsangan internal dari dalam diri konsumen
b. Pencarian Informasi, pada tahap ini seseorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Pencarian
informasi mulai dilakukan ketika konsumen menandang bahwa kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk.
Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca
Pembelian
Universitas Sumatera Utara
c. Evaluasi alternatif, yaitu mengevaluasi pilihan terhadap produk dan merek dan memilihnya sesuai dengan keinginan konsumenn dengan membandingkan
berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi. d. Keputusan Pembelian, setelah melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif ,
konsumen akan mengurangi jumlah alternatif yang akan dipertimbangkan selanjutnya akan memilih salah satu dan melakukan pembelian.
e. Perilaku sesudah pembelian, kepuasan dan ketidakpuasan terhadap pembelian akan mempengaruhi pembelian selanjutnya bagi konsumen.
F. Minat Pembelian Ulang
Minat atau intention menurut Setyawan dan Ihwan www.google.cmhttp
; community.gunadarma.ac.id adalah sebagai berikut :
1.Intention dianggap sebagai sebuah ‘perangkap’ atau perantara antara faktor- faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku.
2.Intention juga mengindikasikan seberapa jauh seorang mempunyai kemauan untuk mencoba.
3.Intention menunjukkan pengukuran kehendak seseorang. 4. Intention berhubungan dengan perilaku yang terus menerus.
Ada tiga variabel utama untuk memprediksi perilaku niat yaitu : sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control. Menurut Setiadi 2003:216, sikap
merupakan suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespons dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten
berkenaan dengan objek atau alternatif yang terkait. Norma subjektif merujuk kepada: “the person ‘s perception that most people who are important to him
Universitas Sumatera Utara
think he should or not perform the behavioral in question”Fishbein Ajzen,1975,dalam Ma’ruf dkk,2002. Perceived behavior control adalah,
“measure as a person’s self perceived ability to take some action if he or she want to take that action East, 1997,dalam Ma’ruf dkk,2002. Minat pembelian ulang
adalah perilaku yang perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek. Minat pembelian ulang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian
ulang pada waktu yang akan datang. Perilaku pembelian dihubungkan dengan loyalitas merek. Akan tetapi, ada
perbedaan di antara keduanya. Bila loyalitas merek untuk mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu, maka perilaku pembelian ulang
semata-mata menyangkut pembelian ulang semata-mata menyangkut pembelian merek tertentu yang sama secara berulang kali.
Menurut Kapferer dan Laurent dalam Tjiptono, 2005:231, perilaku pembelian ulang repeat purchasing behaviour bisa dijabarkan menjadi dua kemungkinan,
yakni loyalitas dan inersia. Faktor pembedanya adalah sensitifitas merek yang didefenisikan sebagai sejauh mana nama merek memainkan peranan kunci dalam
pemilihan alternatif dalam kategori produk tertentu. Sensitifitas merek dipengaruhi persepsi terhadap perbedaan antar merek dan tingkat keterlibatan
konsumen dalam kategori produk. Perilaku pembelian ulang dalam hal sensitifitas merek yang kuat dikategorikan sebagai loyalitas, dimana konsumen cenderung
membeli ulang merek yang sama dan menganggap pilihan merek sangat penting. Sebaliknya pembelian ulang dalam situasi sensitivitas merek yang lemah
dikategorikan sebagai inersia, yakni konsumen cenderung membeli ulang merek yang sama, namun ia tak menganggap nama merek itu penting, karena ia tidak
Universitas Sumatera Utara
bisa membedakan berbagai merek yang ada dan tidak terlibat secara intensif dalam pemilihan kategori kategori produk.
Seorang pemasar akan berusaha keras untuk mengukur minat melakukan pembelian dari konsumen, serta mengetahui faktor-faktor apa saja yang harus
mempengaruhi minat tersebut. Pemasar akan selalu menguji elemen dari bauran pemasaran yang mungkin elemen-elemen dari bauran pemasaran yang mungkin
mempengaruhi minat pembelian ulang. Misalnya dengan menguji konsep produk, strategi iklan, packing pengepakan, atau merek.
Pembelian ulang dapat pula merupakan hasil dari upaya promosi terus-menerus dalam rangka memikat dan membujuk pelanggan untuk membeli kembali merek
yang sama. Bila tidak ada dominasi pasar atau usaha promosi intensif tersebut, maka pelanggan bersangkutan mungkin beralih merek. Sebaliknya pelanggan
yang setia pada merek tersebut cenderung ‘terikat’ pada merek tersebut dan akan membeli produk yang sama sekalipun tersedia banyak alternatif lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
A.
Gambaran Umum Perusahaan
Pada tahun 1982 Metro Supermarket mulai didirikan di Medan dalam bentuk perseroan terbatas yang akhirnya sampai sekarang bernama PT METRO
MAKMUR NUSANTARA . Metro bertempat di Medan, yaitu tepatnya di Jalan Iskandar Muda No.321 Lantai III Medan Plaza. Perusahaan ini merupakan
perusahaan dagang yang berbentuk eceran retail dan diresmikan pada tanggan 10 September 1982. Metro Supermarket ini didirikan untuk jangka waktu 75
tahun lamanya berdasarkan akte No. 13 tertanggal 9 September 1982 yang dibuat di hadapan Lina Herawati SH selaku Notaris di Medan, dan setelah beberapa
tahun ke depan, mendapat pengesahan dari Mentri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-6930.HT.01.01.th.85.Tanggal 30 Oktober 1985.
Sejak berdirinya sampai sekarang dan dengan adanya peraturan pemerintah tentang perseroan terbatas, anggaran dasar perseroan telah beberapa kali dirubah.
Terakhir anggaran dasar perseroan disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azazi Manusia dengan surat keputusan tertanggal 20 Oktober 2001 nomor C-
11189 HT.01.04.TH.2001. Jangka waktu perusahaan dirubah menjadi untuk waktu tidak terbatas.
Perusahaan ini didirikan oleh keluarga bapak Drs. Khendra Maruli dan Agus Saman Budiman, yang sekaligus pemilik perusahaan ini. Dengan memperhatikan
perkembangan ekonomi yang ada, khususnya di kota Medan, para pendiri perusahaan mengambil kesimpulann sudah saatnya untuk mendirikan usaha yang
berbentuk supermarket. Dan tepatnya pada tahun 1982 Metro Supermarket didirikan dalam bentuk perseroan terbatas.
Universitas Sumatera Utara
Pendirian perusahaan tersebut didukung oleh pabrikan, penyalur utama, dan pemasok lainnya baik dalam dan luar negeri ditambah dengan tenaga
profesional, maka munculnya Metro suoermarket mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Hal ini sangat menguntungkan, dimana dalam waktu relatif singkat
Metro telah mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai supermarket yang berhasil menyediakan barang terlengkap dan serba ada, mutu maupun harga
barang yang dijual terjamin dan berdaya saing baik. Untuk melayani kebutuhan dan permintaan masyarakat maka Metro tetap
berusaha untuk mengembangkan sebaik mungkin dan tetap menjaga kepercayaan masyarakat atas barang yang dijual. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat yang berada di luar kota daerah Medan, pihak manajemen membuat inisiatif untuk membuka cabang di luar Medan.
Sejak didirikannya, Metro telah berkembang dan membuka cabang dan mengelola supermarket ke daerah lain. Cabang-cabang yang dikelola antara lain:
1.Supermarket di kompleks PT Arum Batupahat pada tahun 1986 2.Supermarket di Pioner Camp Company Lhoksomawe pada tahun 1989
3.Supermarket di Kompleks PT PIM KREUNG GEUKUH tahun 1995 4.Supermarket di Jl.Nibung II, Medan tahun 2001
5.Supermarket di Siantar Plaza, Pematangsiantar tahun 2004
B.VISI DAN MISI PERUSAHAAN 1.Visi Perusahaan
Visi bisnis adalah sebuah imajinasi atau pandangan masa depan yang realistis tentang perusahaan. Adapun yang menjadi visi PT Metro Makmur
Universitas Sumatera Utara
Nusantara adalah “Menjadi perusahaan pasar swalayan supermarket yang terkemuka dan profesional dalam pelayanan.”
2.Misi Perusahaan
Misi bisnis adalah tindakan atau cara yang dilakukan perusahaan yang mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan guna mencapai visi perusahaan.
Adapun yang menjadi misi perusahaan ini adalah: a.
Menyediakan barang keperluan sehari-hari yang terlengkap dengan harga relatif murah
b. Membangun hubungan yang erat dengan konsumen secara konsisten
memberikan pelayanan terbaik.
C. Modal Perusahaan dan Susunan Anggota Direksi, Dewan Komisaris