Perumusan Masalah Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian Terdahulu

mengganti saluran saat iklan ditayangkan. Sehingga pemasar perlu jeli memilih dan menentukan pesan iklan yang disampaikan. Iklan yang disajikan harus merupakan “suguhan imajinatif, interaktif, menghibur dan bermanfaat”. Setiap iklan juga harus ditata sedemikian rupa sehingga isinya dapat membangkitkan kesadaran khalayak bahwa suatu produk yang diperlukan, selama ini ternyata disediakan oleh orang lain, lalu mencoba produk dan terakhir peneguhan pada produk sehingga konsumen akan tetap ingat dan memahami produk tersebut . Dengan berdasarkan konsep itu, dalam beriklan, Yamaha tidak hanya mengemas iklannya dengan sangat rapi, tapi juga menggandeng tokoh-tokoh ataupun selebriti yang dianggap memiliki kemampuan yang baik dalam mengkomunikasikan informasi tentang produknya ke audience. Dalam iklan Jupiter MX versi televisi yang terbaru, Yamaha Indonesia menggandeng Valentino Rossi dan Komeng sebagai endorser-nya. Hal ini tentu menimbulkan respon positif dari konsumen yang melihat iklan ini, karena nantinya akan membentuk image bahwa Yamaha umumnya adalah motor dengan kualitas yang bagus. Cepat, tangguh, dan bergengsi. Dalam iklan tersebut Valentino Rossi juga menyebutkan Jupiter MX “very fast”. Itu juga akan menimbulkan rasa percaya trust yang kuat oleh konsumen, di karenakan yang berbicara adalah sang juara dunia moto gp. www.triatmono.wordpress.com

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, dirumuskan masalah yaitu “Bagaimana gaya hidup dan respon atas iklan berpengaruh terhadap preferensi Universitas Sumatera Utara merek pada pengguna sepeda motor Yamaha di Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi ?”

C. Kerangka Konseptual

Fatmanovita 2005 menyatakan bahwa lifestyle gaya hidup yang bervariasi pada konsumen ikut serta dalam penentuan keputusan yang akan diambil. Cara pandangnya dalam situasi yang beragam mampu mempengaruhi brand preference preferensi merek konsumen. Hal ini merujuk pada kemampuan merek untuk mengekspresikan sisi karakter pemakainya. Respon atas advertising iklan dapat mempengaruhi konsumen untuk memilih suatu merek, karena konsumen menganggap iklan tersebut adalah suatu titik awal jawaban pemenuhan kebutuhannya. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Fatmanovita, 2005 diolah Gaya Hidup Respon Atas Iklan Preferensi Merek Universitas Sumatera Utara

D. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut : “Gaya hidup dan respon konsumen atas iklan memiliki pengaruh terhadap preferensi merek pada pengguna sepeda motor Yamaha di Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah gaya hidup dan respon atas iklan berpengaruh terhadap preferensi merek pada pengguna Yamaha di Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah: a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini sekiranya dapat memberi masukan yang bermanfaat bagi Yamaha agar produknya disesuaikan dengan gaya hidup para konsumennya. Selain itu juga agar Yamaha memperhatikan iklan dan promosi produknya, sehingga merek Yamaha selalu menjadi pilihan utama dan melekat erat di hati para pecinta sepeda motor tanah air. b. Bagi Departemen Manajemen FE USU Penelitian ini diharapkan dapat menambah atau memperluas khazanah ilmu pemasaran khususnya, di Departemen Manajemen FE USU. Universitas Sumatera Utara c. Bagi Pihak Lain Dapat digunakan sebagai bahan perbandingan bagi penulis lain dalam melakukan penelitian objek maupun masalah yang sama di masa yang akan datang. d. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam bidang pemasaran terutama dalam memahami seberapa besar pengaruh gaya hidup maupun iklan dalam pemilihan merek yang dilakukan oleh konsumen.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Adapun batasan operasional dalam penelitian ini adalah mengenai gaya hidup dan respon atas iklan dan pengaruhnya terhadap preferensi merek pada pengguna sepeda motor Yamaha di perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi.

2. Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional variabel pada penelitian ini, adalah : a. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, terdiri dari : 1 Variabel gaya hidup X1 merupakan pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. 2 Variabel respon atas iklan X2 adalah tindakan atau tanggapan yang akan dilakukan oleh konsumen dalam menanggapi pesan iklan yang ditawarkan. Universitas Sumatera Utara b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat Y adalah preferensi merek pengguna sepeda motor Yamaha di Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu. Preferensi merek merupakan kecenderungan terhadap suatu merek yang didasarkan pada kepercayaan pelanggan yang kuat pada saat tertentu. Penjelasan lebih lengkap mengenai definisi operasional variabel penelitian ini dapat di lihat pada Tabel 1.2 berikut ini. Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel Variabel Pengertian Indikator Skala Gaya hidup X1 Pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. 1. Sepeda motor Yamaha sangat membantu aktivitas sehari-hari. 2. Model dan desain sepeda motor Yamaha yang memberi kesan stylish. 3. Sepeda motor Yamaha dapat membantu hidup lebih hemat. 4. Sepeda motor Yamaha membuat lebih percaya diri dalam pergaulan. Likert Respon atas iklan X2 Tindakan atau tanggapan yang akan dilakukan oleh konsumen dalam menanggapi pesan iklan yang ditawarkan. 1. Memberikan perhatian terhadap iklan-iklan sepeda motor Yamaha 2. Menancapkan rasa ketertarikan terhadap iklan-iklan Yamaha 3. Rencana melakukan pembelian setelah melihat iklan sepeda motor Yamaha Likert Universitas Sumatera Utara Preferensi merek Y Kecenderungan terhadap suatu merek yang didasarkan pada kepercayaan pelanggan yang kuat pada saat tertentu. 1. Memilih sepeda motor Yamaha adalah pilihan tepat. 2. Kualitas produk sepeda motor merek Yamaha lebih baik. 3. Kualitas pelayanan yang diberikan penjual sepeda motor merek Yamaha lebih memuaskan dibanding merek lain. Likert Sumber : Setiadi, Stuart and Sundeen, Mitchel and Olsen diolah

3. Pengukuran Variabel

Pada penelitian ini variabel yang diukur yaitu variabel gaya hidup, konsep diri, respon atas iklan dan juga preferensi merek dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang sosial Sugiyono, 2005 misalnya dengan pembagian sebagai berikut: Sangat Setuju SS : diberi skor 5 Setuju S : diberi skor 4 Kurang Setuju KS : diberi skor 3 Tidak Setuju : diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju STS : diberi skor 1 Universitas Sumatera Utara

4. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu di Jalan Lintas Medan-Pematang Siantar sejak bulan November - Desember 2009.

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu yang menggunakan sepeda motor Yamaha berbagai tipe. b. Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih dengan kriteria tertentu Sugiyono, 2005. Kriteria dari sampel adalah warga Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi yang memiliki sepeda motor Yamaha berbagai tipe dengan tahun produksi 2005 keatas. Dalam kasus ini populasi tidak dapat diidentifikasi jumlah pastinya oleh penulis, dan untuk setiap populasi yang tidak terindentifikasi, maka digunakan rumus penentuan jumlah sampel sebagai berikut: Z α 2 pq n = d 2 Keterangan: n = Jumlah sampel Z α = Nilai standard normal yang besarnya tergantung α, bila α = 0,05 → z = 1,67 Universitas Sumatera Utara bila α = 0,01 → z = 1,96 p = Estimator proporsi populasi q = 1 – p d = Penyimpangan yang di tolerir Untuk memperoleh n jumlah sampel yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah: 1,96 2 0,50,5 n = —————— = 96,04 = 96 orang 0,1 2

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik antara lain: a. Wawancara Interview Dilakukan dengan Kepala Desa Kedai Damar Pabatu untuk memperoleh keterangan dan informasi yang diperlukan dalam penelitian. b. Daftar Pertanyaan Questionnaire Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada responden yang terpilih, yakni warga Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi yang memiliki sepeda motor Yamaha berbagai tipe dengan tahun produksi 2005 keatas. c. Studi Dokumentasi Mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, tulisan ilmiah dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian. Universitas Sumatera Utara

7. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari : 1 Warga Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi yang memiliki sepeda motor Yamaha berbagai tipe dengan tahun produksi 2005 keatas sebagai responden yang diambil dari sampel. 2 Kantor Kepala Desa Kedai Damar Pabatu b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, informasi dari perusahaan ataupun internet untuk mendukung penelitian ini.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji suatu pertanyaan kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasaran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda Sugiyono, 2005. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 15.0 for windows. Universitas Sumatera Utara a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0 dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika r hitu ng positif atau r hitung r tabel , maka butir pertanyaan tersebut valid. b. Jika rhitung positif atau rhitung rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Uji Validitas Pertanyaan r hitung r table Keterangan p1 .495 0.361 Valid p2 .486 0.361 Valid p3 .535 0.361 Valid p4 .750 0.361 Valid p5 .875 0.361 Valid p6 .662 0.361 Valid p7 .488 0.361 Valid p8 .404 0.361 Valid p9 .557 0.361 Valid p10 .628 0.361 Valid Sumber: Hasil Penelitian Januari, 2010 diolah Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 1.3 diatas menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom corrected item total correlation yang merupakan nilai r hitu ng dibandingkan dengan r tabel . Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehinggan r 0,05:30, diperoleh r tabel adalah 0,361. Tabel 1.3 juga menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid karena rhitung rtabel yang dapat dilihat dari rhitung pada corrected item total correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel 0,361. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap reliabilitas. b. Uji Reliabilitas Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 15.0 dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari r tabel maka dinyatakan reliabel. b. Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan tidak reliabel. Menurut Ghozali dan Kuncoro Situmorang dkk, 2006 butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: a. Menurut Ghozali nilai Cronbach’s Alpha 0.60 b. Menurut Kuncoro nilai Cronbach’s Alpha 0.80 Universitas Sumatera Utara Tabel 1.4 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items 0.863 10 Sumber: Hasil Penelitian Januari, 2010 diolah Pada tabel 1.4 dapat diketahui bahwa nilai r alpha sebesar 0,863 dan r tabel sebesar 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r alpha positif dan lebih besar dari r ta bel 0,863 0,361 maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Kriteria lain menyatakan bahwa suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbachs alpha 0,60 atau 0,80 berdasarkan hasil SPSS pada Tabel 1.4 maka ke 10 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.

9. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah:

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data dan mengintrepetasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi. Metode analisis deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu Umar, 2003. Universitas Sumatera Utara

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas gaya hidup dan respon atas iklan dan variabel terikat preferensi merek, maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS Statistik Product and Service Solution versi 15.0. Rumusnya adalah sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = Preferensi merek a = Konstanta b 1 -b 2 = Koefisien Regresi X 1 = Gaya hidup X 2 = Respon atas iklan e = Error of term

c. Pengujian Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah krisis daerah dimana H o ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H o diterima. Dalam analisisnya ada beberapa kriteria ketepatan, yaitu: 1 Pengujian variabel bebas secara simultan Uji F Merupakan pengujian untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang digunakan, mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen atau tidak. Adapun rumusnya adalah Gujarati, 1995 : Universitas Sumatera Utara F hitung = R 2 k – 1 1 – R 2 n – k F tabel = α : k-1, n-k α = 5 Dimana : R 2 = Koefisien determinan n = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas Langkah-langkah pengujian : a H0 : β1, β2, β3=0 Ha : β1, β2, β3≠0 b Menentukan level of significance c Menentukan kriteria pengujian d Melakukan penghitungan nilai F e Kesimpulan : H0 diterima jika Fhitung Ftabel, berarti secara bersama-sama variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen. Dan sebaliknya, H0 ditolak jika Fhitung Ftabel, berarti secara bersama-sama variabel independen mempengaruhi variabel dependen.

2 Pengujian variabel bebas secara parsial Uji t

Merupakan pengujian untuk mengetahui pengaruh variabel bebas independent secara parsial terhadap variabel bebas dependent, dengan asumsi bahwa variabel bebas lain dianggap konstan. Adapun langkah-langkah dalam pengujian adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a H0 : βi = 0 Ha : β1 ≠ 0 b Menentukan level of significance c Menentukan kriteria pengujian d Melakukan perhitungan t dengan rumus : thitung = bi - βi sebi Dimana : bi = koefisien βi βi = nilai hipotesis i se = standar error e Kesimpulan : H0 diterima jika –ttabelthitungttabel, artinya variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen. H0 ditolak jika thitungttabel dan thitung ˗t tabel, artinya variabel independen mempengaruhi variabel dependen. 3 Uji Determinasi R 2 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen. Nilai R 2 berada diantara 0 dan 1. Besarnya R 2 dapat dihitung dari persamaan sebagai berikut Gujarati, 1995 : R 2 = ESS TSS, atau R 2 = 1 - RSS TSS, Universitas Sumatera Utara Dimana : ESS = Explained Sum of Square TSS = Total Sum of Square RSS = Residual Sum of Square

10. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Terjadi jika gangguan muncul dalam fungsi regresi yang mempunyai varian yang tidak sama, sehingga penaksir kuadrat terkecil biasa OLS tidak efisien baik dalam sampel kecil maupun sampel besar. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dalam suatu model, maka dilakukan pengujian dengan metode Glejser. Langkah-langkah dalam uji Glejser adalah Gujarati, 1995 : 1 Membuat model regresi yang digunakan tanpa memperdulikan adanya heteroskedastisitas. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh nilai residual . Universitas Sumatera Utara 2 Meregresikan nilai absolut dari terhadap variabel X yang diduga mempunyai hubungan yang erat dengan 2 . 3 Membuat nilai t hitung dan t tabel . Apabila t hitung t tabel atau t hitung -t tabel , berarti ada gejala heteroskedastisitas. Sebaliknya jika –t tabel t hitung t tabel , maka tidak ada gejala heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Asumsi multikolinearitas menyatakan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas, yakni gejala korelasi antar variabel independen. Dengan kata lain, model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi atau hubungan linear yang sempurna atau pasti antar variabel independennya. Cara yang akan digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dalam penelitian ini, dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Semakin besar nilai VIF, maka semakin besar juga kolinearitas antara variabel X Gujarati, 1995. Jika VIF dari suatu variabel bernilai diatas 10, maka dapat dikatakan multikolinearitas tinggi. Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Fatmanovita 2005, melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Lifestyle, Self Concept, dan Respon Atas Advertising terhadap Brand Preference Pada Produk Wewangian Wanita Merek SHE di Surabaya”. Variabel bebas dari penelitian ini adalah lifestyle, self concept dan respon atas advertising. Variabel terikat yang digunakan adalah brand preference. Dan berdasarkan hasil uji t uji parsial menunjukkan pengaruh yang signifikan, karena t hitung t tabel dan uji F diketahui secara simultan, variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat dengan F hitung F statistik dengan a = 0,05 dan koefisien determinasi R square = 54,3 . Lifestyle memiliki pengaruh terbesar secara parsial dengan t hitung = 6,643 t tabel = 1,96. Primasari 2006, melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Kesesuaian Citra Diri Terhadap Kesukaan Merek Dan Kepuasan Para Pengguna Sepeda Motor Merek Yamaha”. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Karanganyar. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dimana data primer dengan penyebaran kuesioner pada 100 penduduk Kecamatan Karanganyar dan yang menggunakan produk sepeda motor merek Yamaha dan teknik pengambilan sampel menggunakan metode judgment sampling. Uji instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas menggunakan analisis faktor dan reliabilitas menggunakan cronbach alpha. Analisis data menggunakan regresi linear sederhana yang mencakup uji t. Hasil analisis regresi linear sederhana yang dilakukan pada variable independen kesesuaian citra diri dan variabel dependen Universitas Sumatera Utara kesukaan merek menunjukkan bahwa variabel kesesuaian citra diri mempunyai pengaruh positif dengan nilai koefisien X = 0,893 dengan variabel kesukaan merek. Dan hasil regresi linear sederhana antara variabel kesesuaian citra diri sebagai variabel independen dan variabel dependen kepuasan menunjukkan bahwa variabel kesesuaian citra diri mempunyai pengaruh positif dengan koefisien X = 0,784 dengan variabel kepuasan. Kemudian dari hasil uji t menunjukkan bahwa kesesuaian citra diri mempunyai pengaruh signifikan terhadap kesukaan akan merek, hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai t hitung 6,847 lebih besar dari nilai t tabel 1,96 serta nilai signifikan dibawah 0,05. Selain itu kesesuaian citra diri mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan, hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai t hitung 6,081 lebih besar dari nilai t tabel 1,96 serta nilai signifikansi dibawah 0,05.

B. Pengertian Pemasaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Community Terhadap Loyalitas Merek Sepeda motor Yamaha

0 28 79

PENGARUH KREATIVITAS IKLAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN SEPEDA MOTOR (Studi Pada Konsumen Sepeda Motor Merek Honda Di Semarang).

6 21 99

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA (STUDI PADA MAHASISWA Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 1 13

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA VEGA-ZR.

0 11 5

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK HONDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA SCOOPY (Studi Kasus : Pengguna Sepeda Motor Honda Scoopy pada Mahasiswa S1 UNAND).

2 16 76

PENGARUH ASSOSIASI MEREK TERHADAP RESPON KONSUMEN PADA PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA SCORPIO DI SURABAYA.

1 1 86

PENGARUH GAYA HIDUP, KELOMPOK ACUAN, PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA MIO DI KABUPATEN KUDUS

0 0 12

PENGARUH ASSOSIASI MEREK TERHADAP RESPON KONSUMEN PADA PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA SCORPIO DI SURABAYA

0 0 14

PENGARUH PERSEPSI HARGA, PERSEPSI KUALITAS PRODUK, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA VIXION (STUDI: PENGGUNA SEPEDA MOTOR YAMAHA VIXION DICONDONGCATUR) - STIE Widya Wiwaha Repository

0 0 79

PENGARUH CITRA MEREK, DESAIN PRODUK, GAYA HIDUP, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA 150CC - repository perpustakaan

0 0 17