mengganti saluran saat iklan ditayangkan. Sehingga pemasar perlu jeli memilih dan menentukan pesan iklan yang disampaikan. Iklan yang disajikan harus
merupakan “suguhan imajinatif, interaktif, menghibur dan bermanfaat”. Setiap iklan juga harus ditata sedemikian rupa sehingga isinya dapat
membangkitkan kesadaran khalayak bahwa suatu produk yang diperlukan, selama ini ternyata disediakan oleh orang lain, lalu mencoba produk dan terakhir
peneguhan pada produk sehingga konsumen akan tetap ingat dan memahami produk tersebut .
Dengan berdasarkan konsep itu, dalam beriklan, Yamaha tidak hanya mengemas iklannya dengan sangat rapi, tapi juga menggandeng tokoh-tokoh
ataupun selebriti yang dianggap memiliki kemampuan yang baik dalam mengkomunikasikan informasi tentang produknya ke audience.
Dalam iklan Jupiter MX versi televisi yang terbaru, Yamaha Indonesia menggandeng Valentino Rossi dan Komeng sebagai endorser-nya. Hal ini tentu
menimbulkan respon positif dari konsumen yang melihat iklan ini, karena nantinya akan membentuk image bahwa Yamaha umumnya adalah motor dengan
kualitas yang bagus. Cepat, tangguh, dan bergengsi. Dalam iklan tersebut Valentino Rossi juga menyebutkan Jupiter MX “very fast”. Itu juga akan
menimbulkan rasa percaya trust yang kuat oleh konsumen, di karenakan yang berbicara adalah sang juara dunia moto gp. www.triatmono.wordpress.com
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, dirumuskan masalah yaitu “Bagaimana gaya hidup dan respon atas iklan berpengaruh terhadap preferensi
Universitas Sumatera Utara
merek pada pengguna sepeda motor Yamaha di Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi ?”
C. Kerangka Konseptual
Fatmanovita 2005 menyatakan bahwa lifestyle gaya hidup yang bervariasi pada konsumen ikut serta dalam penentuan keputusan yang akan
diambil. Cara pandangnya dalam situasi yang beragam mampu mempengaruhi brand preference preferensi merek konsumen. Hal ini merujuk pada kemampuan
merek untuk mengekspresikan sisi karakter pemakainya. Respon atas advertising iklan dapat mempengaruhi konsumen untuk memilih suatu merek, karena
konsumen menganggap iklan tersebut adalah suatu titik awal jawaban pemenuhan kebutuhannya.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Fatmanovita, 2005 diolah Gaya Hidup
Respon Atas Iklan Preferensi Merek
Universitas Sumatera Utara
D. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut : “Gaya hidup dan respon konsumen atas iklan memiliki pengaruh terhadap preferensi merek pada
pengguna sepeda motor Yamaha di Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi”
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah gaya hidup dan respon atas iklan berpengaruh terhadap preferensi merek pada pengguna
Yamaha di Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini adalah: a.
Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini sekiranya dapat memberi masukan yang bermanfaat
bagi Yamaha agar produknya disesuaikan dengan gaya hidup para konsumennya. Selain itu juga agar Yamaha memperhatikan iklan dan
promosi produknya, sehingga merek Yamaha selalu menjadi pilihan utama dan melekat erat di hati para pecinta sepeda motor tanah air.
b. Bagi Departemen Manajemen FE USU
Penelitian ini diharapkan dapat menambah atau memperluas khazanah ilmu pemasaran khususnya, di Departemen Manajemen FE USU.
Universitas Sumatera Utara
c. Bagi Pihak Lain Dapat digunakan sebagai bahan perbandingan bagi penulis lain dalam
melakukan penelitian objek maupun masalah yang sama di masa yang akan datang.
d. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam
bidang pemasaran terutama dalam memahami seberapa besar pengaruh gaya hidup maupun iklan dalam pemilihan merek yang dilakukan oleh
konsumen.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
Adapun batasan operasional dalam penelitian ini adalah mengenai gaya hidup dan respon atas iklan dan pengaruhnya terhadap preferensi merek pada
pengguna sepeda motor Yamaha di perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi.
2. Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional variabel pada penelitian ini, adalah : a. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel
lain, terdiri dari : 1
Variabel gaya hidup X1 merupakan pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.
2 Variabel respon atas iklan X2 adalah tindakan atau tanggapan yang
akan dilakukan oleh konsumen dalam menanggapi pesan iklan yang ditawarkan.
Universitas Sumatera Utara
b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada
penelitian ini yang menjadi variabel terikat Y adalah preferensi merek pengguna sepeda motor Yamaha di Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu.
Preferensi merek merupakan kecenderungan terhadap suatu merek yang didasarkan pada kepercayaan pelanggan yang kuat pada saat tertentu.
Penjelasan lebih lengkap mengenai definisi operasional variabel penelitian ini dapat di lihat pada Tabel 1.2 berikut ini.
Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel
Variabel Pengertian
Indikator Skala
Gaya hidup X1
Pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam
aktivitas, minat, dan opininya. 1.
Sepeda motor Yamaha sangat membantu
aktivitas sehari-hari. 2.
Model dan desain sepeda motor Yamaha
yang memberi kesan stylish.
3. Sepeda motor Yamaha
dapat membantu hidup lebih hemat.
4. Sepeda motor Yamaha
membuat lebih percaya diri dalam pergaulan.
Likert
Respon atas iklan
X2 Tindakan atau tanggapan yang
akan dilakukan oleh konsumen dalam menanggapi pesan iklan
yang ditawarkan. 1.
Memberikan perhatian terhadap iklan-iklan
sepeda motor Yamaha 2.
Menancapkan rasa ketertarikan terhadap
iklan-iklan Yamaha 3.
Rencana melakukan pembelian setelah
melihat iklan sepeda motor Yamaha
Likert
Universitas Sumatera Utara
Preferensi merek
Y Kecenderungan terhadap suatu
merek yang didasarkan pada kepercayaan pelanggan yang
kuat pada saat tertentu. 1.
Memilih sepeda motor Yamaha adalah pilihan
tepat. 2.
Kualitas produk sepeda motor merek Yamaha
lebih baik. 3.
Kualitas pelayanan yang diberikan penjual
sepeda motor merek Yamaha lebih
memuaskan dibanding merek lain.
Likert
Sumber : Setiadi, Stuart and Sundeen, Mitchel and Olsen diolah
3. Pengukuran Variabel
Pada penelitian ini variabel yang diukur yaitu variabel gaya hidup, konsep diri, respon atas iklan dan juga preferensi merek dengan menggunakan skala
Likert. Skala Likert yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang sosial
Sugiyono, 2005 misalnya dengan pembagian sebagai berikut: Sangat Setuju SS
: diberi skor 5 Setuju S
: diberi skor 4 Kurang Setuju KS
: diberi skor 3 Tidak Setuju
: diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju STS
: diberi skor 1
Universitas Sumatera Utara
4. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu di Jalan Lintas Medan-Pematang Siantar sejak bulan November - Desember 2009.
5. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu yang menggunakan sepeda motor Yamaha berbagai tipe.
b. Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling,
yaitu sampel yang dipilih dengan kriteria tertentu Sugiyono, 2005. Kriteria dari sampel adalah warga Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing
Tinggi yang memiliki sepeda motor Yamaha berbagai tipe dengan tahun produksi 2005 keatas.
Dalam kasus ini populasi tidak dapat diidentifikasi jumlah pastinya oleh penulis, dan untuk setiap populasi yang tidak terindentifikasi, maka digunakan
rumus penentuan jumlah sampel sebagai berikut:
Z α
2
pq n =
d
2
Keterangan: n
= Jumlah sampel Z
α = Nilai standard normal yang besarnya tergantung
α, bila
α = 0,05 → z = 1,67
Universitas Sumatera Utara
bila α = 0,01 → z = 1,96
p = Estimator proporsi populasi
q = 1 – p
d = Penyimpangan yang di tolerir
Untuk memperoleh n jumlah sampel yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili
populasi dalam penelitian ini adalah: 1,96
2
0,50,5 n = —————— = 96,04 = 96 orang
0,1
2
6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik antara lain:
a. Wawancara Interview
Dilakukan dengan Kepala Desa Kedai Damar Pabatu untuk memperoleh keterangan dan informasi yang diperlukan dalam penelitian.
b. Daftar Pertanyaan Questionnaire
Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada responden yang terpilih, yakni warga Perumahan
Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi yang memiliki sepeda motor Yamaha berbagai tipe dengan tahun produksi 2005 keatas.
c. Studi Dokumentasi
Mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, tulisan ilmiah dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
7. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari : 1
Warga Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi yang memiliki sepeda motor Yamaha berbagai tipe dengan tahun produksi 2005
keatas sebagai responden yang diambil dari sampel. 2
Kantor Kepala Desa Kedai Damar Pabatu b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, informasi dari perusahaan
ataupun internet untuk mendukung penelitian ini.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji suatu pertanyaan kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur
melakukan tugasnya mencapai sasaran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi
dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda
Sugiyono, 2005. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 15.0 for windows.
Universitas Sumatera Utara
a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0 dengan
kriteria sebagai berikut : a. Jika r
hitu ng
positif atau r
hitung
r
tabel
, maka butir pertanyaan tersebut valid. b. Jika rhitung positif atau rhitung rtabel, maka butir pertanyaan tersebut
tidak valid. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3 Uji Validitas
Pertanyaan r
hitung
r
table
Keterangan p1
.495 0.361
Valid p2
.486 0.361
Valid p3
.535 0.361
Valid p4
.750 0.361
Valid p5
.875 0.361
Valid p6
.662 0.361
Valid p7
.488 0.361
Valid p8
.404 0.361
Valid p9
.557 0.361
Valid p10
.628 0.361
Valid Sumber: Hasil Penelitian Januari, 2010 diolah
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 1.3 diatas menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk
mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom corrected item total correlation yang merupakan nilai r
hitu ng
dibandingkan dengan r
tabel
. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehinggan r 0,05:30,
diperoleh r
tabel
adalah 0,361. Tabel 1.3 juga menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid karena
rhitung rtabel yang dapat dilihat dari rhitung pada corrected item total correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel 0,361.
Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap reliabilitas. b. Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 15.0 dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika r
alpha
positif atau lebih besar dari r
tabel
maka dinyatakan reliabel. b.
Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan tidak reliabel.
Menurut Ghozali dan Kuncoro Situmorang dkk, 2006 butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya
dengan kriteria sebagai berikut: a.
Menurut Ghozali nilai Cronbach’s Alpha 0.60 b.
Menurut Kuncoro nilai Cronbach’s Alpha 0.80
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.4 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
0.863 10
Sumber: Hasil Penelitian Januari, 2010 diolah
Pada tabel 1.4 dapat diketahui bahwa nilai r
alpha
sebesar 0,863 dan r
tabel
sebesar 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r
alpha
positif dan lebih besar dari r
ta bel
0,863 0,361 maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Kriteria lain menyatakan bahwa suatu
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbachs alpha 0,60 atau 0,80 berdasarkan hasil SPSS pada Tabel 1.4 maka ke 10 pernyataan dinyatakan
reliabel dengan kriteria tersebut.
9. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah:
a. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data dan mengintrepetasikan
data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi. Metode analisis deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang
tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu Umar, 2003.
Universitas Sumatera Utara
b. Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas gaya hidup dan respon atas iklan dan variabel terikat preferensi merek, maka untuk
memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS Statistik Product and Service Solution versi 15.0.
Rumusnya adalah sebagai berikut : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Dimana :
Y = Preferensi merek
a = Konstanta
b
1
-b
2
= Koefisien Regresi X
1
= Gaya hidup X
2
= Respon atas iklan e
= Error of term
c. Pengujian Hipotesis
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah krisis daerah dimana H
o
ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam
daerah dimana H
o
diterima. Dalam analisisnya ada beberapa kriteria ketepatan, yaitu:
1 Pengujian variabel bebas secara simultan Uji F
Merupakan pengujian untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang digunakan, mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen
atau tidak. Adapun rumusnya adalah Gujarati, 1995 :
Universitas Sumatera Utara
F
hitung
= R
2
k – 1
1 – R
2
n – k F
tabel
= α : k-1, n-k α = 5
Dimana : R
2
= Koefisien determinan n
= jumlah sampel k
= jumlah variabel bebas Langkah-langkah pengujian :
a H0
: β1, β2, β3=0 Ha
: β1, β2, β3≠0 b
Menentukan level of significance c
Menentukan kriteria pengujian d
Melakukan penghitungan nilai F e
Kesimpulan : H0 diterima jika Fhitung Ftabel, berarti secara bersama-sama variabel
independen tidak mempengaruhi variabel dependen. Dan sebaliknya, H0 ditolak jika Fhitung Ftabel, berarti secara bersama-sama
variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
2 Pengujian variabel bebas secara parsial Uji t
Merupakan pengujian untuk mengetahui pengaruh variabel bebas independent secara parsial terhadap variabel bebas dependent, dengan
asumsi bahwa variabel bebas lain dianggap konstan. Adapun langkah-langkah dalam pengujian adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a H0 : βi = 0
Ha : β1 ≠ 0 b
Menentukan level of significance c
Menentukan kriteria pengujian d
Melakukan perhitungan t dengan rumus : thitung = bi -
βi sebi
Dimana : bi = koefisien
βi βi = nilai hipotesis i
se = standar error e
Kesimpulan : H0 diterima jika –ttabelthitungttabel, artinya variabel independen tidak
mempengaruhi variabel dependen. H0 ditolak jika thitungttabel dan thitung
˗t tabel, artinya variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
3 Uji Determinasi R
2
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen.
Nilai R
2
berada diantara 0 dan 1. Besarnya R
2
dapat dihitung dari persamaan sebagai berikut Gujarati, 1995 :
R
2
= ESS TSS, atau R
2
= 1 - RSS TSS,
Universitas Sumatera Utara
Dimana : ESS = Explained Sum of Square
TSS = Total Sum of Square RSS = Residual Sum of Square
10. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian
asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas nilai
signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Terjadi jika gangguan muncul dalam fungsi regresi yang mempunyai varian yang tidak sama, sehingga penaksir kuadrat terkecil biasa OLS tidak
efisien baik dalam sampel kecil maupun sampel besar. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dalam suatu model, maka dilakukan
pengujian dengan metode Glejser. Langkah-langkah dalam uji Glejser adalah Gujarati, 1995 :
1 Membuat model regresi yang digunakan tanpa memperdulikan adanya
heteroskedastisitas. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh nilai residual .
Universitas Sumatera Utara
2 Meregresikan nilai absolut dari
terhadap variabel X yang diduga mempunyai hubungan yang erat dengan
2
. 3
Membuat nilai t
hitung
dan t
tabel
. Apabila t
hitung
t
tabel
atau t
hitung
-t
tabel
, berarti ada gejala heteroskedastisitas. Sebaliknya jika –t
tabel
t
hitung
t
tabel
, maka tidak ada gejala heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
Asumsi multikolinearitas menyatakan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas, yakni gejala korelasi antar variabel
independen. Dengan kata lain, model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi atau hubungan linear yang sempurna atau pasti antar variabel
independennya. Cara yang akan digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dalam penelitian ini, dengan melihat nilai Variance Inflation
Factor VIF. Semakin besar nilai VIF, maka semakin besar juga kolinearitas antara variabel X Gujarati, 1995. Jika VIF dari suatu variabel bernilai diatas
10, maka dapat dikatakan multikolinearitas tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Fatmanovita 2005, melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Lifestyle, Self Concept, dan Respon Atas Advertising terhadap Brand Preference
Pada Produk Wewangian Wanita Merek SHE di Surabaya”. Variabel bebas dari penelitian ini adalah lifestyle, self concept dan respon atas advertising. Variabel
terikat yang digunakan adalah brand preference. Dan berdasarkan hasil uji t uji parsial menunjukkan pengaruh yang signifikan, karena t
hitung
t
tabel
dan uji F diketahui secara simultan, variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat dengan F
hitung
F
statistik
dengan a = 0,05 dan koefisien determinasi R square = 54,3 . Lifestyle memiliki pengaruh terbesar secara parsial dengan t
hitung
= 6,643 t
tabel
= 1,96. Primasari 2006, melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh
Kesesuaian Citra Diri Terhadap Kesukaan Merek Dan Kepuasan Para Pengguna Sepeda Motor Merek Yamaha”. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan
Karanganyar. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dimana data primer dengan penyebaran kuesioner pada 100 penduduk Kecamatan Karanganyar dan
yang menggunakan produk sepeda motor merek Yamaha dan teknik pengambilan sampel menggunakan metode judgment sampling. Uji instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji validitas menggunakan analisis faktor dan reliabilitas menggunakan cronbach alpha. Analisis data menggunakan regresi
linear sederhana yang mencakup uji t. Hasil analisis regresi linear sederhana yang dilakukan pada variable independen kesesuaian citra diri dan variabel dependen
Universitas Sumatera Utara
kesukaan merek menunjukkan bahwa variabel kesesuaian citra diri mempunyai pengaruh positif dengan nilai koefisien X = 0,893 dengan variabel kesukaan
merek. Dan hasil regresi linear sederhana antara variabel kesesuaian citra diri sebagai variabel independen dan variabel dependen kepuasan menunjukkan
bahwa variabel kesesuaian citra diri mempunyai pengaruh positif dengan koefisien X = 0,784 dengan variabel kepuasan. Kemudian dari hasil uji t
menunjukkan bahwa kesesuaian citra diri mempunyai pengaruh signifikan terhadap kesukaan akan merek, hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai t hitung
6,847 lebih besar dari nilai t tabel 1,96 serta nilai signifikan dibawah 0,05. Selain itu kesesuaian citra diri mempunyai pengaruh signifikan terhadap
kepuasan, hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai t hitung 6,081 lebih besar dari nilai t tabel 1,96 serta nilai signifikansi dibawah 0,05.
B. Pengertian Pemasaran