Merek dapat dipahami lebih dalam pada tiga hal berikut ini : 1
Contoh brand name nama : Nintendo, Aqua, Bata, Rinso, KFC, Acer, Windows, Toyota, Zyrex, Sugus, Gery, Bagus, Mister Baso, Gucci, C59, dan
lain sebagainya. 2
Contoh mark simbol : gambar atau simbol sayap pada motor Honda, gambar jendela pada Windows, gambar kereta kuda pada California Fried Chicken
CFC, simbol orang tua berjenggot pada brand Orang Tua OT, simbol bulatan hijau pada Sony Ericsson, dan masih banyak contoh-contoh lainnya
yang dapat kita temui di kehidupan sehari-hari. 3
Contoh trade character karakter dagang : Ronald Mcdonald pada restoran Mcdonald, si Domar pada Indomaret, burung dan kucing pada produk makanan
Gery, dan lain sebagainya.
2. Pengertian Preferensi Merek
Mitchel dan Olsen 1986 menyebutkan bahwa preferensi merek merupakan kecenderungan terhadap suatu merek yang didasarkan pada
kepercayaan pelanggan yang kuat pada saat tertentu. Simamora 2003 memberikan ilustrasi tentang preferesi merek sebagai
berikut : “Saya lebih menyukai merek ini,” kata Susan sambil menunjuk teh siap
minum merek terkenal. Preferensi merek tercermin dari kata: I prefer this brand, sebenarnya merupakan hasil proses evaluasi. Bermula dari preferensi merek ini,
tinggal selangkah lagi menuju keputusan. “Saya lebih menyukai merek ini” adalah preferensi. “Saya putuskan untuk membelinya” adalah keputusan sebelum
pembelian. Apakah keputusan pembelian ini benar-benar dilakukan? Belum tentu.
Universitas Sumatera Utara
Masih ada faktor situasi dan pengaruh orang lain yang memungkinkan keputusan pembelian sebenarnya.
Kotler 2000 mengatakan bahwa konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan terakhir. Pertama, kita melihat bahwa
konsumen mempunyai kebutuhan. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya mengevaluasi atribut produk. Konsumen akan memberi bobot yang
berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya. Kemudian konsumen mungkin akan mengembangkan himpunan kepercayaan merek.
Konsumen juga dianggap memiliki fungsi utilitas, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan produk bervariasi menurut tingkat alternatif tiap ciri.
Akhirnya konsumen membentuk sikap terhadap alternatif-alternatif merek yang tersedia melalui prosedur tertentu.
Sudibyo 2002 menyatakan bahwa faktor-faktor yang menentukan preferensi oleh konsumen terbagi menjadi dua : yaitu bersifat ekonomis dan
bersifat non ekonomis. Preferensi konsumen yang bersifat ekonomis meliputi nilai dari pengorbanan serta manfaat yang dapat diraih. Sedangkan preferensi
konsumen yang bersifat non ekonomis termasuk didalamnya kebutuhan aktualisasi diri dan penghargaan dari lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Yamaha Motor Indonesia
Gambar 3.1 : Logo Yamaha Sumber : www.yamaha.co.id
Diantara beragam alat transportasi, sepeda motor menempati peran utama dalam sendi kehidupan masyarakat. Untuk menunjang pembangunan dan
memenuhi kebutuhan saat itu, Yamaha memutuskan untuk beroperasi di Indonesia pada tanggal 6 Juli 1974. Riset menunjukkan pasar di Indonesia telah lama di
perhitungkan sebagai salah satu pasar terbesar di dunia. Peluang Yamaha untuk mendominasi pasar di masa depan terbentang luas, karena Yamaha
mengutamakan kualitas, kesempurnaan produk, inovasi tanpa henti, termasuk aspek pelayanan pada konsumen. Hal ini dibuktikan dengan penganugerahan
sertifikat ISO 9001 pada bulan Agustus 2001 yang lalu. Pada tahun 2004, Yamaha Indonesia genap berusia 30 tahun, selama kurun
waktu 30 tahun, Yamaha telah berhasil mendapat kepercayaan dari pelanggan. Menapak 30 tahun, Yamaha Indonesia bertekad untuk memberikan yang terbaik
kepada setiap dealer dan konsumen agar menjadi “Selalu Terdepan”. Investasi dalam fasilitas manufaktur dan fasilitas pendukung yang terus dikembangkan,
membuktikan tingginya komitmen Yamaha untuk mencapai sasaran : 1.
Fasilitas produksi lebih dari 300.000 m
2
Universitas Sumatera Utara