B. 2. Pegawai Negeri Sipil Muslim Kantor Departemen Agama kota Medan C. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel C. 1. Populasi dan Sampel C. 2. Metode Pengambilan Sampel

34 Total skor pada skala ini menunjukkan tingkat etos kerja individu. Total skor yang tinggi menunjukkan etos kerja yang tinggi pada individu dan sebaliknya total skor yang rendah pada skala ini menunjukkan etos kerja yang rendah pada individu.

III. B. 2. Pegawai Negeri Sipil Muslim Kantor Departemen Agama kota Medan

Pegawai Negeri Sipil muslim adalah warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang beragama Islam yang bekerja pada Kantor Departemen Agama kota Medan dan Kantor Urusan Agama di kota Medan. III. C. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel III. C. 1. Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh objek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil muslim pada Kantor Departemen Agama Kota Medan dan Kantor Urusan Agama di Kota Medan Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil yang beragama Islam Universitas Sumatera Utara 35

III. C. 2. Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel atau sampling menurut Kerlinger dalam Hasan, 2002 berarti mengambil suatu bagian dari populasi atau semesta itu. Teknik Sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar benar-benar mewakili populasi Hasan, 2002. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Teknik cluster random sampling. Teknik cluster random sampling merupakan pengambilan sampel secara random atau tanpa pandang bulu, dimana semua kelas dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel Hadi, 2000. III.C.3. Jumlah Sampel Penelitian Tidak ada batasan mengenai berapa jumlah sampel ideal yang harus digunakan dalam suatu penelitian. Menurut Azwar 2000, secara tradisional statistika menganggap bahwa jumlah sampel yang lebih dari 60 subjek sudah cukup banyak. Hadi 2000 menyatakan bahwa menetapkan jumlah sampel yang banyak lebih baik daripada menetapkan jumlah sampel yang sedikit. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 107 orang degan perincian sebagai berikut: 35 orang pada Kantor Departemen Agama kota Medan, 4 orang pada Kantor Urusan Agama Medan Amplas, 6 pada orang Kantor Urusan Agama Medan Area, 2 pada orang Kantor Urusan Agama Medan Barat, 4 orang pada Kantor Urusan Agama Medan Baru, 5 orang pada Kantor Urusan Agama Medan Universitas Sumatera Utara 36 Deli, 7 orang pada Kantor Urusan Agama Medan Denai, 4 orang pada Kantor Urusan Agama Medan Helvetia, 7 orang pada Kantor Urusan Agama Medan Johor , 6 orang Kantor Urusan Agama Medan Kota, 3 orang Kantor Urusan Agama Medan Perjuangan, 3 orang pada Kantor Urusan Agama Medan Petisah, 3 orang pada Kantor Urusan Agama Medan Polonia, 5 orang pada Kantor Urusan Agama Medan Selayang, 7 orang pada Kantor Urusan Agama Medan Sunggal, dan 6 orang pada Kantor Urusan Agama Medan Tembung. Sebelum melakukan penelitian, peneliti membuat daftar 22 daftar yang terdiri dari 21 Kantor Urusan Agama yang ada di Medan dan pada Kantor Departemen Agama Kota Medan. Kemudian peneliti mengambil 16 daftar dari 22 daftar tersebut.

III. D. Alat Ukur Yang Digunakan