26 Seksi Bimbingan Masyarakat Kristen Bimas Kristen mempunyai tugas
melakukan pelayanan dan bimbingan di bidang lembaga dan sarana agama, penyuluhan, tenaga teknis keagamaan, pendidikan agama Kristen, dan supervisi
pendidikan. Departemen Agama memiliki kode etik pegawainya, yaiitu:
1. Menjunjung tinggi persatuan dan Kesatuan. 2. Mengutamakan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat.
3. Bekerja dengan jujur, adil dan amanah 4. Melaksanakan tugas dengan disiplin, profesional dan inovatif.
5. Kesetiakawanan dan bertanggung jawab atas kesejahteraan Korps.
II. D. Etos Kerja Pegawai Negeri Sipil Muslim pada Kantor Departemen Agama Kota Medan
Tujuan Pembangunan Nasional adalah untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan
bermoral tinggi Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian. Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional tersebut diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang merupakan unsur aparatur
negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang harus menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan,
dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Universitas Sumatera Utara
27 Batubara dalam Yoana, 2004 mengatakan salah satu kunci kemajuan dan
keberhasilan pembangunan nasional adalah etos kerja. Jika Indonesia ingin mencapai pembangunan nasional yang baik maka yang harus dilakukan adalah
membenahi etos kerja manusianya. Menurut Harsono dan Santoso 2006 yang dimaksud dengan etos kerja
adalah semangat kerja yang didasari oleh nilai-nilai atau norma-norma tertentu. Hitt dalam Boatwright Slate, 2000 menyamakan etos kerja sebagai suatu nilai
dan menyatakan bahwa gambaran etos kerja yang dimiliki seseorang merupakan gambaran dari nilai-nilai yang dimilikinya yang berfungsi sebagai panduan dalam
tingkah lakunya. Menurut Glock dan Stark dalam Diana, 1997, agama adalah sistem
simbol, sistem keyakinan, sistem nilai, sistem perilaku yang terlembaga yang semuanya berpusat persoalan-persoalan yang dihayati sebagai sesuatu yang paling
maknawi. Darajat dalam Jufri, 2004 menambahkan agama akan mempengaruhi cara berfikir, bersikap, bereaksi serta berperilaku.
Islam merupakan salah satu agama yang didalamnya terjandung nilai-nilai dan ajaran-ajaran yang bersifat universal dan sempurna. Islam sangat
meganjurkan umatnya untuk bekerja dan memiliki etos kerja yang tinggi . Allah SWT berfirman:
“Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang yang mu’min,
dan kamu akan dikembalikan kepada [Allah] Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakannya kepada kamu apa yang
telah kamu kerjakan.”Qur’an surat At-Taubah:105.
Universitas Sumatera Utara
28 Allah SWT juga berfirman:
“Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebarlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar
kamu beruntung.” Qur’an surat Al-Jumu’ah:10
Islam juga mengajarkan kepada umatnya agar selalu bekerja keras dan memiliki etos kerja yang tinggi . Allah SWT berfirman:
“Maka apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain, dan hanya kepada
Tuhanmulah engkau berharap.” Qur’an surat Al-Insyirah : 7-8.
Petty 1993 menyatakan etos kerja sebagai karakteristik yang harus dimiliki pekerja untuk dapat menghasilkan pekerjaan yang maksimal yang terdiri
dari keahlian interpersonal, inisiatif, dan dapat diandalkan. Keahlian interpersonal berkaitan dengan bagaimana pekerja berhubungan dengan pekerja lain di
lingkungan kerjanya. Indikator yang digunakan untuk mengetahui keahlian interpersonal seorang pekerja adalah meliputi karakteristik pribadi yang dapat
memfasilitasi terbentuknya hubungan interpersonal yang baik dan dapat memberikan kontribusi dalam performansi kerja seseorang.
Islam mengajarkan kepada umatnya agar menjalin hubungan baik dengan sesama manusia hablum minannas sebagai wujud nyata dari hubungan yang
baik dengan Allah SWT hablum minallah. Mampu membina hubungan yang baik dengan rekan kerja akan meningkatkan performansi seorang pekerja
Tasmara, 1995. Inisiatif merupakan karakteristik yang dapat memfasilitasi seseorang agar
terdorong untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan tidak langsung merasa puas
Universitas Sumatera Utara
29 dengan kinerja yang biasa. Islam mengajarkan kepada umatnya agar memiliki
inisiatif dalam bekerja dan melakukan pekerjaan sebaik-baiknya. Sebagaimana sabda Rasulullah:
“Sesungguhnya Allah menyukai dari kamu orang yang apabila ia mengerjakan suatu pekerjaan, ia mengerjakannya dengan sungguh-
sungguh sempurna.” HR. Bukhari
Sedangkan dapat diandalkan adalah aspek yang berhubungan dengan adanya harapan terhadap hasil kerja seorang pekerja dan merupakan suatu
perjanjian implisit pekerja untuk melakukan beberapa fungsi dalam kerja. Salah satu karakteristik dari dapat diandalkan adalah mematuhi peraturan. Dalam ajaran
Islam, menaati praturan yang telah dibuat oleh pimpinan adalah sebuah kewajiban. Sebagaimana firman Allah SWT:
”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul- Nya, dan ulil amri diantara kamu.” Qur’an surat An Nisa’: 59
Ulil amri dalam pengertian ayat diatas adalah orang-orang yang menjadi pemimpin pada suatu kelompok masyarakat atau pada suatu pemerintahan. Setiap
umuat Islam harus patuh pada peraturan yang ditetapkan oleh pemimpin- pemimpinnya. Hal ini termasuk dalam konteks suatu instansi pemerintahan. Hal-
hal yang ditetapkan oleh pemimpin di suatu instansi wajid diikuti oleh seluruh pegawainya. Disebabkan juga para pegawai tersebut telah bersumpah akan
menaati seluruh peraturan instansi. Menurut Tasmara 1995 etos kerja muslim di definisikan sebagai cara
pandang yang diyakini oleh seorang muslim bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiaannya, tetapi juga sebagai suatu
Universitas Sumatera Utara
30 manifestasi dari amal sholeh dan oleh karenanya mempunyai nilai ibadah yang
sangat luhur. Terdapat beberapa ciri etos kerja muslim, yaitu: memiliki jiwa kepemimpinan, selalu berhitung, menghargai waktu, tidak pernah merasa puas
berbuat kebaikan, hidup berhemat dan efisien, memiliki jiwa wiraswasta, memiliki insting bertanding dan bersaing, keinginan untuk mandiri, haus untuk
memiliki sifat keilmuan, berwawasan makro-universal, memperhatikan kesehatan dan gizi, ulet dan pantang menyerah, berorientasi pada produktivitas dan
memperkaya jaringan silaturrahmi. Departemen Agama merupakan salah departemen yang ada di
pemerintahan Indonesia. Tujuannya yaitu untuk mengurusi masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan beragama di Indonesia. Untuk wilayah kota Medan
terdapat Kantor Departemen Agama kota Medan. Kantor Departemen Agama kota Medan membawahi 21 Kantor Urusan Agama yang berada di setiap kecamatan di
kota Medan. Mayoritas dari pegawainya adalah beragama Islam, yaitu 180 orang dari 188 orang, atau sekitar 95,74. Melihat data diatas peranan Pegawai Negeri
Sipil muslim sangat penting untuk mencapai visi dan misi Departemen Agama. Dilihat dari segi tugas-tugas yang diemban, Pegawai Negeri Sipil muslim
Departemen Agama mengurusi masalah-masalah yang berhubungan langsung dengan agama Islam, seperti pembinaan masyarakat Islam, penyelenggaraan Haji,
zakat dan wakaf, pengelolaan madrasah dan pondok pesantren. Oleh karena itu diharapkan Pegawai Negeri Sipil muslim Departemen Agama memiliki
pengetahuan keislaman yang lebih baik dan dapat mengaplikasikannya dalam
Universitas Sumatera Utara
31 kehidupan kerjanya. Maka diharapkan Pegawai Negeri Sipil muslim Departemen
Agama memiliki etos kerja yang baik. Menurut Anoraga 2001, seorang pekerja yang memiliki etos kerja yang
baik akan memiliki sikap positif pada pekerjaannya, semangat datang ke kantor, jarang absen dan memiliki inisiatif dalam bekerja. Namun berdasarkan obervasi
yang peneliti lakukan pada beberapa KUA, banyak Pegawai Negeri Sipil muslim yang tidak masuk kantor. Hal ini seperti yang terjadi pada KUA Medan Kota.
Dari 6 Pegawai Negeri Sipil hanya 2 orang yang masuk. Kemudian juga, pada satu KUA setiap hari rata-rata ada saja PNS yang tidak masuk dengan berbagai
alasan. Kemudian pada Kantor Departemen Agama kota medan sering dijumpai Pegawai Negeri Sipil muslim yang tidak mengikuti apel pagi karena terlambat.
Universitas Sumatera Utara
32
BAB III METODE PENELITIAN