2.3 Relevansi
Perpustakaan umum sebagai media penyedia informasi sebaiknya memiliki bahan perpustakaan yang banyak dan beraneka ragam serta relevan dengan kebutuhan
penggunannya, sehingga koleksi tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna.
2.3.1 Pengertian Relevansi
Relevansi berasal dari bahasa inggris yaitu “Relevance”. Reitz 2007 mengemukakan arti dari relevance yaitu: “The extent to wich information retreved in a search of a library
collection or other resource, such as an online catalog or bibliographic database”. Penjelasan tersebut memiliki makna bahwa relevansi adalah kesesuaian permintaan informasi
pada perpustakaan atau sumber lainnya seperti katalog online dan database bibliografi. Pengertian relevansi di sini adalah informasi atau dokumen yang tersedia sesuai dengan
kebutuhan pengguna. Hal ini diperkuat oleh pendapat Purnomo 2006 : 9 yang menyatakan bahwa ”Dokumen yang relevan dokumen-dokumen yang sedang dibutuhkan”.
Selain pendapat di atas Siregar 2002 : 2 menyatakan bahwa maksud dari relevansi atau kesesuaian bahan perpustakaan adalah ”Perpustakaan hendaknya mengusahakan agar
bahan perpustakaan relevansi dengan fungsi dan tujuan perpustakaan serta tujuan lembaga induknya”.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa relevansi bahan perpustakaan adalah suatu transaksi temu balik dianggap sukses jika dokumen yang diperoleh relevan
dengan kebutuhan pengguna yang memintanya karena relevansi dapat dijadikan kreteria keberhasilan suatu ukuran keefektifitasan antara sumber informasi dengan penerima
informasi atau relevansi bahan perpustakaan merupakan suatu tolak ukur bagi pencari informasi untuk mengetahui apakah ada kesesuaian antara bahan perpustakaan dengan
informasi yang dibutuhkan pengguna.
2.3.2 Penilaian Relevansi
Keinginan dari pencari informasi adalah mendapat informasi yang relevan dengan kebutuhannya. Pencari informasi akan sering berkunjung ke perpustakaan apabila informasi
yang relevan dengan kebutuhannya tersedian di perpustakaan. Penilaian relevansi bertujuan untuk menentukan dokumen yang relevan diantara dokumen yang ditentukan dari proses
temu-kembali informasi.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Burgin dalam Mustangimah 1998 : 31 menyatakan bahwa ”Penilaian relevansi yang diberikan oleh pakar subjek berbeda dengan penilaian relevansi yang
diberikan oleh pustakawan”. Sedangkan menurut Harter dalam Mustangimah 1998 : 32 juga menyatakan bahwa :
”Tingkat relevansi akan menambah bervariasinya penilaian relevansi selain karakteristik penilaian, karakteristik pertanyaan, karakteristik dokumen, karakteristik
temu kembali informasi, kondisi penilaian, dan pemilihan skala juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap penilaian relevansi”.
Relevansi merupakan konsep yang sangat penting dalam temu kembali informasi
karena ukuran yang mengambarkan unjuk kerja dan keefektivitas sistem temu kembali informasi yang ditentukan berdasarkan dokumen yang relevan.
Selanjutnya menurut Pao 1989 : 54 menyatakan bahwa: “Suatu transaksi temu balik dianggap sukses jika dokumen yang diperoleh relevan
dengan kebutuhan pengguna yang memintanya. Relevansi dapat dijadikan kreteria keberhasilan suatu temu balik informasi yang terdapat pada koleksi perpustakaan.
Relevansi adalah suatu ukuran keefektivitasan antara sumber informasi dan penerima informasi”.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa relevansi merupakan kesesuaian dokumen yang diperoleh dari sumber informasi agar dapat memenuhi kebutuhan informasi
pengguna serta penelusuran informasi yang dibutuhkan akan memberikan penilaian terhadap informasi yang diberikan database tertentu apakah sesuai atau tidak dengan kebutuhan.
2.3.3 Recall Perolehan