Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Pendapat lain dikemukakan oleh Katz, Gurevitch, dan Haas dalam Saepudin 2009 kebutuhan informasi terdiri dari: 1. Kebutuhan kognitif. Kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan, dan pemahaman seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Hal ini memang benar bahwa orang menurut pandangan psikologi kognitif mempunyai kecenderungan untuk mengerti dan mengausai lingkungannya. Di samping itu, kebutuhan ini juga dapat memberikan kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang. 2. Kebutuhan afektif. Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat menyenangkan, dan pengalaman-pengalaman emosional. Berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik, sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Orang membeli radio, televisi, menonton film, dan membaca buku-buku bacaan ringan dengan tujuan untuk mencari hiburan. 3. Kebutuhan integrasi personal personal integrative needs. Kebutuhan ini sering dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri. 4. Kebutuhan integrasi sosial social integrative needs. Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga, teman, dan orang lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain. 5. Kebutuhan berkhayal escapist needs. Kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan diversion. Selain pendapat di atas menyatakan bahwa timbulnya jenis kebutuhan informasi seseorang tetap dipengaruhi oleh kondisi fisiologi, situasi dan kondisinya. Kebutuhan informasi tidak akan berkurang begitu juga dengan masalah yang menyertainya karena yang menimbulkan kebutuhan adalah datangnya dari masalah. Timbulnya kebutuhan karena adanya kesenjangan antara yang seharusnya dengan kondisi nyata sekarang.

2.4.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Menurut Chen dan Hernon dalam Yulianah 2009 : 19 menyatakan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi informasi seseorang adalah: b. Karakteristik pemustaka: pengalaman, usia, latar belakang pendidikan dan cara berpikir c. Faktor minat seseorang d. Faktor pekerjaan dan profesi e. Faktor koleksi f. Faktor kesukaan g. Sistem pelayanan informasi: akses terhadap layanan informasi dan variasi sumber informasi yang ada di lingkungan pemustaka informasi. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya menurut Sulistyo-Basuki 2004 : 396 menyatakan bahwa kebutuhan informasi ditentukan oleh: 1. Kisaran informasi yang tersedia 2. Pengguna informasi yang akan digunakan 3. Latar belakang, motivasi, orientasi profesional dan karakteristik masing-masing pemakai 4. Sistem sosial, ekonomi dan politik tempat pemakai berada 5. Konsekuensi pengguna informasi. Sedangkan menurut Croin dalam Yulianah 2009 : 19 dapat dibagi menjadi tiga kategori, sebagi berikut: 1. Kebutuhan informasi yang diekspresikan adalah kebutuhan informasi yang diaturkan oleh pemustaka. Terkait dengan penelitian ini, kebutuhan informasi kategori pertama dapat diidentifikasi melalui lisan oleh kelompok pemustaka ibu saat mengemukakan atau mengungkapkan permintaannya akan bahan pustaka tertentu kepada petugas perpustakaan keliling KPA-JB. Selain itu, kebutuhan informasi ini dapat diidentifikasi juga melalui tindakan dan perilaku kelompok pemustaka ibu dalam mencari dan memanfaatkan membaca bahan pustaka tertentu yang ada di perpustakaan keliling KPA-JB. 2. Kebutuhan informasi yang tidak diekspresikan adalah kebutuhan informasi yang disadari namun tidak disampaikan oleh pemustaka informasi. Untuk mengididentifikasi kebutuhan informasi kategori kedua dalam penelitian ini, perlu dilakukan wawancara kepada kelompok pemustaka ibu di perpustakaan keliling dan melakukan pendekatan pribadi kepada mereka sehingga mereka merasa nyaman dan mudah mengungkapkan sumber informasi dan layanan seperti apa yang mereka butuhkan di perpustakaan keliling KPA-JB. 3. Kebutuhan informasi yang tidak disadari. Hal ini dapat terjadi apabila seseorang tidak menyadari bahwa sesungguhnya ia memerlukan informasi untuk memecahkan masalahnya, terkait dengan kehidupan dan kegiatan sehari-hari. Pendapat lain dikemukakan oleh Crawford 1978 dalam Devadason dan Lingam dalam Astuti 2008 : 17 secara terperinci, Crawford menyatakan bahwa kebutuhan informasi tergantung pada: 1. Aktifitas pekerjaannya work activity. 2. Bidang pekerjaanya yang disukai disciplinefieldarea of interest. 3. Ketersediaan fasilitas availability of facalities. 4. Kedudukanya sebagai seseorang individu hierarchical positin of individuals. 5. Faktor motivasi terhadap kebutuhan informasi motivation factors for information needs. 6. Keperluaan untuk membuat keputusan need to make decision. 7. Keperluaan untuk mencari ide baru need to seek new ideas. 8. Keperluaan untuk memvaliditasikebenaran need to validate the correct ones. 9. Keperluan untuk membuat kontribusi profesional need to make profesional contributions. 10. Keperluan untuk membuat prioritas penemuan, dan sebagainya need to establish priority fo discovery. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian di atas dapat di ketahui bahwa informasi terjadi akibat adanya kesenjangan antara pengetahuan seseorang yang dirasakan tidak memadai saat itu dan informasi yang diinginkannya dalam rangka pencapaian tujuan dalam hidupnya, membuat keputusan, dan sebagainya. Kebutuhan tersebut tergantung dan dipengaruhi oleh aktivitas pekerjaan, bidang pekerjaan, adanya fasilitas, kedudukan sosial, jangkauan sumber informasi, dan lain-lainya.

2.4.5 Sumber Perolehan Informasi