2.3.8 Relevansi Media
Melek media merupakan rangkaian kemampuan dalam ‘membaca’ pesan dalam media, hingga kemampuan memproduksi dan terlibat dalam hal komunikasi. Tentu dalam
kapasitas sebagai masyarakat biasa, tidak serta-merta semua orang harus punya koran, atau format media massa lainnya. Teknologi internet misalnya, sudah mempermudah jalan kita,
sebagai warga masyarakat biasa, untuk aktif terlibat dalam penyelenggaraan negara, dalam arti luas. Tapi bentuk keterlibatan itu, tentu saja butuh kompetensi tertentu. Mengemas pesan
dengan baik, agar mudah dipahami, juga bagian yang sangat penting dalam komunikasi. Melek media, awalnya berkaitan dengan memahami pesan secara ‘benar’ dalam
media massa, baik itu yang berbentuk berita, atau pun dalam bentuk lain seperti iklan. Baik berita maupun iklan, punya tujuan yang kurang lebihnya sama, menyampaikan informasi.
Menurut Driyamedia 2010 menyatakan bahwa karakteristik media yaitu:
1. Akses
Kompetensi pertama yang penting dalam melek media, mampu mengakses informasi. Akses dalam hal ini bukan sekedar langganan koran, majalah, atau bisa
nonton televisi di rumah sendiri, tapi dalam arti yang lebih luas lagi, yaitu menangkap isinya. Ketika warga negara bisa mengakses informasi, berarti ia
mampu mengumpulkan informasi yang relevan dan bermanfaat, serta mampu memaknainya secara efektif. Mereka akan memiliki kemampuan:
•
Mengenali dan memahami kosa kata yang jutaan jumlahnya, simbol-simbol visual, dan beragam teknik komunikasi;
•
Mengembangkan strategi untuk memilah menentukan sumber informasi;
•
Memilih dan memilah informasi yang dianggap berguna bagi dirinya.
2. Menganalisa Kompetensi berikutnya, adalah kemampuan menganalisa. Menganalisa struktur
pesan, yang dikemas dalam media, mendayagunakan konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan untuk memahami konteks dalam pesan pada media tertentu. Misalnya,
mampu mendayagunakan informasi di media massa untuk membandingkan pernyataan-pernyataan pejabat publik, dengan dasar teori sesuai ranah keilmuannya.
Kompetensi lainnya bisa diperiksa dengan kata kerja seperti, membedakan, mengenali kesalahan, menginterpretasi, dsb.
3. Menilai Setelah mampu menganalisa, maka kompetensi berikutnya yang diperlukan adalah
membuat penilaian evaluasi. Seseorang yang mampu menilai, artinya ia mampu menghubungkan informasi yang ada di media massa itu dengan kondisi dirinya, dan
membuat penilaian mengenai keakuratan, dan kualitas relevansi informasi itu dengan dirinya; apakah informasi itu sangat penting, biasa, atau basi. Tentu saja
kemampuan dalam menilai sebuah informasi itu dikemas dengan baik atau tidak, juga adalah bagian dari kompetensinya.
4. Mencipta Menciptakan pesan, yang dimaksud adalah mampu berkomunikasi dengan baik.
Ketika berkomunikasi, seseorang ‘mengkode’ pesan encoding, kemudian dikemas sedemikian rupa, sehingga kemudian dibongkar kode itu decoding oleh para
Universitas Sumatera Utara
penerima pesan. Format pesan saat ini sudah berkembang dengan pesat, sehingga tidak saja dalam bentuk teks, tetapi juga rupa, rungu, atau keduanya.
5. Aktif Terlibat Ketika seseorang sudah aktif terlibat dalam proses komunikasi multi arah, maka ia