Pengaruh Pemberian Kinetin terhadap Tinggi Tunas Planlet Jeruk Keprok Citrus nobilis Lour.

4.2. Pengaruh Pemberian Kinetin terhadap Tinggi Tunas Planlet Jeruk Keprok Citrus nobilis Lour.

Berdasarkan Tabel 4.2 perlakuan kinetin pada minggu ke-3 dan minggu ke-4 memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap tinggi tunas. Pada tabel 4.2 diketahui bahwa pada minggu ke-3, perlakuan K 2 dan K 3 berbeda sangat nyata jika dibandingkan dengan perlakuan K dan K 4 serta berbeda nyata pada perlakuan K 1 . Pada minggu ke-4, perlakuan K dan K 2 menunjukkan pengaruh nyata terhadap tinggi tunas dibandingkan dengan yang lain. Tabel 4.2. Pengaruh kinetin terhadap Tinggi Tunas cm pada Kultur Kotiledon Jeruk Keprok dalam Media MS Perlakuan Rataan Tinggi Tunas cm pada Minggu ke- 1 2 3 4 K 0,733 1,350 3,650aA 4,033aA K 1 1,183 2,217 3,200abA 1,750bA K 2 0,533 1,367 1,750bB 2,850aA K 3 0,833 0,617 2,133bAB 1,683cAB K 4 0,517 1,900 3,983aA 0,151dB Keterangan : K = Tanpa perlakuan kinetin; K 1 = Perlakuan kinetin 1 ppm; K 2 = Perlakuan kinetin 2 ppm; K 3 = Perlakuan kinetin 3 ppm; K 4 = Perlakuan kinetin 4 ppm. Angka-angka dalam kolom yang sama bila diikuti dengan huruf yang tidak sama berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan taraf 1 huruf besar menrut uji Duncan. Gambar 4.2.1. Rata-rata Tinggi Tunas terhadap konsentrasi Kinetin yang berbeda pada tiap Minggu Pertumbuhan tinggi tunas pengamatan ke-4 menunjukkan respon linier negatif Universitas Sumatera Utara terhadap pemberian Kinetin. Tinggi tunas tertinggi diperoleh pada perlakuan tanpa kinetin. Hal ini diduga karena kisaran konsentrasi kinetin yang diberikan cenderung mendorong pembentukan tunas, sehingga pertumbuhan pada titik tumbuh primer menjadi terhambat. Konsistensi peningkatan tinggi tunas pada perlakuan kontrol dan kinetin 2 ppm K 2 . Ada kecenderungan penurunan tinggi tunas seiring lamanya waktu inisiasi. Pada minggu ke-4 peningkatan konsentrasi kinetin justru menghambat pertumbuhan tinggi tunas. Jika diamati di tiap perlakuan pada setiap minggunya, maka nilai tinggi tunas yang paling maksimal terdapat pada minggu ke-3. Zat pengatur tumbuh berupa sitokinin endogen berperan penting dalam proses pembelahan sel. Secara alami sitokinin disintesis dalam tubuh tanaman. Sitokinin endogen diduga sudah mencukupi untuk pertumbuhan tinggi tunas. Sehingga penambahan konsentrasi kinetin yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan planlet menurun. Kemampuan eksplan tumbuh pada media MS tanpa perlakuan kinetin disebabkan karena eksplan sudah mendapatkan nutrisi yang cukup dari media MS saja untuk mendukung pertumbuhan sel. Menurut Hopkins 1995, perpanjangan tunas terjadi melalui gabungan dari pembelahan dan pembesaran sel yang berada pada jaringan meristem. Hal ini terbukti pada planlet tanpa perlakuan sitokinin mampu merangsang pertumbuhan tinggi planlet Bidwell, 1990. Efektifitas pemberian zat pengatur tumbuh secara eksogen tergantung pada konsentrasi zat pengatur tumbuh endogen hormon yang terkandung dalam eksplan. Dan dalam pemberian ZPT eksogen, selain diperhatikan jumlah konsentrasinya harus diperhatikan juga bahan aktif yang terkandung dalam media Wattimena, 1988.

4.3. Pengaruh Pemberian Kinetin terhadap Panjang Akar Planlet Jeruk Keprok Citrus nobilis Lour.