d. Jumlah Akar
e. Jumlah Daun
f. Persentase Kultur Yang Hidup
Jumlah eksplan yang hidup Persentase kultur yang hidup =
X 100 Jumlah eksplan seluruh perlakuan
g. Persentase kontaminasi keseluruhan
Persentase kultur terkontaminasi dihitung setiap hari sejak awal hingga akhir penelitian
Jumlah eksplan yang terkontaminasi Persentase terkontaminasi =
X 100 Jumlah eksplan seluruh perlakuan
h. Pengamatan mikroskopik preparat akar planlet pada setiap minggu pengamatan
3.6. Analisis Data
Rancangan Percobaan menggunakan metode RAL non faktorial atau yang disebut Analysis of Variant ANOVA. Sedangkan untuk menguji beda antara perlakuan
dilakukan dengan Uji Jarak Duncan UJD atau sering disebut Duncan New Multiple Range Test DNMRT Sastrosupadi, 2004.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengaruh Pemberian Kinetin terhadap Berat Planlet Jeruk Keprok Citrus
nobilis Lour.
Pengaruh kinetin pada media MS terhadap berat planlet dapat dilihat pada Tabel 4.1 dimana kinetin memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap berat planlet
khususnya pada minggu ke-4.
Tabel 4.1 Pengaruh kinetin terhadap Berat Planlet gram pada Kultur Kotiledon Jeruk Keprok dalam Media MS
Perlakuan Rataan Berat Planlet gram pada minggu ke-
1 2
3 4
K 0,067
0,076 0,195
1,000aA K
1
0,101 0,079
0,108 1,000aA
K
2
0,152 0,203
0,199 0,833bB
K
3
0,100 0,068
0,151 0,667cC
K
4
0,078 0,116
0,203 1,000aA
Keterangan : K = Tanpa perlakuan kinetin; K
1
= Perlakuan kinetin 1 ppm; K
2
= Perlakuan kinetin 2 ppm; K
3
= Perlakuan kinetin 3 ppm; K
4
= Perlakuan kinetin 4 ppm. Angka-angka dalam kolom yang sama bila diikuti dengan
huruf yang tidak sama berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan taraf 1 huruf besar menurut uji Duncan.
Pada minggu ke-1 rataan berat planlet tertinggi terdapat pada perlakuan K
2
dengan nilai rataan 0,152 gram. Pada minggu ke-2 rataan berat planlet tertinggi terdapat pada perlakuan K
2
dengan nilai rataan 0,203 gram
.
Pada minggu ke-3 berat planlet tertinggi terdapat pada perlakuan K
2
dengan nilai rataan 0,199 gram. Sedangkan pada minggu ke-4 berat planlet tertinggi terdapat pada perlakuan K
, K
1
dan K
4
dengan nilai rataan 1. Jika gambar grafik diamati perlakuan pada tiap minggunya, maka pada minggu
ke-4 nilai berat plenlet adalah yg tertinggi pada setiap perlakuannya dibandingkan dengan perlakuan pada minggu ke-1, minggu ke-2 dan minggu ke-3. Walaupun pada
Universitas Sumatera Utara
minggu ke-4 berat planlet paling tinggi dibandingkan minggu lainnya, namun peningkatan konsentrasi kinetin cenderung menurunkan berat planlet. Peningkatan berat
planlet pada setiap minggu pengamatan menunjukkan kekonsistenan pada perlakuan tanpa penambahan kinetin K
, sedangkan perlakuan lainnya terlihat fluktuatif.
Gambar 4.1.1. Rata-rata Berat Planlet terhadap konsentrasi Kinetin yang berbeda pada tiap Minggu
Pada gambar 4.1.1 penambahan kinetin terhadap kultur kotiledon jeruk keprok yang berupa planlet menunjukkan kecenderungan menurun pada minggu ke-4.
Perbedaan berat planlet antara pengamatan minggu ke-3 dan minggu ke-4 mencapai 4 hingga 6 kali lipat. Perbedaan berat planlet yang tinggi antara pengamatan minggu ke-4
dibandingkan minggu ke-1, minggu ke-2 dan minggu ke-3 mungkin diakibatkan oleh efektifitas respon eksplan yang mampu menyerap nutrisi dalam media MS dan ZPT
dengan baik pada konsentrasi kinetin tinggi untuk pertumbuhan kultur seiring dengan lamanya waktu inisiasi. Konsentrasi zat pengatur tumbuh sangat mempengaruhi
terhadap pertumbuhan kultur, dimana konsentrasi NAA dan kinetin yang sesuai mampu mendorong terbentuknya planlet lebih cepat dengan diikuti pertumbuhan sel sehingga
meningkatkan bobot planlet itu sendiri.
Penambahan auksin dan sitokinin akan menghasilkan pembesaran sel secara sempurna tergantung pada tipe eksplan dan spesies tumbuhan yang dikulturkan
Budipramana, 1991. Menurut Davies 1993 bahwa di dalam tubuh tanaman zat pengatur tumbuh tidak bekerja sendiri-sendiri, tetapi saling berinteraksi yang dicirikan
dalam perkembangan tanaman.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pengaruh Pemberian Kinetin terhadap Tinggi Tunas Planlet Jeruk Keprok Citrus nobilis Lour.