Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis Manfaat Penelitian Botani Jeruk Keprok Citrus nobilis Lour.

1.2 Permasalahan

Sampai saat ini belum ditemukan formula konsentrasi ZPT Kinetin yang sesuai untuk pertumbuhan kultur Jeruk Keprok Citrus nobilis Lour. khususnya pada eksplan kotiledon. Maka dari itu dilakukan kultur in vitro jeruk keprok pada media MS dengan konsentrasi kinetin yang berbeda mulai dari 0 ppm hingga 4 ppm untuk mencapai maksud tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui konsentrasi kinetin terbaik terhadap pertumbuhan kotiledon jeruk keprok Citrus nobilis Lour. pada media MS.

1.4 Hipotesis

Perlakuan kinetin dengan konsentrasi yang berbeda pada media MS akan memberikan perbedaan pertumbuhan kultur kotiledon jeruk keprok Citrus nobilis Lour..

1.5 Manfaat Penelitian

Sebagai sumber informasi untuk pihak-pihak terkait berkenaan dengan konsentrasi zat pengatur tumbuh kinetin yang baik untuk pertumbuhan tanaman jeruk keprok. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Jeruk Keprok Citrus nobilis Lour.

Jeruk Citrus sp merupakan tanaman tahunan yang berasal dari Asia Tenggara. Sejak ratusan tahun yang lampau, tanaman ini sudah terdapat di Indonesia, baik sebagai tanaman liar maupun sebagai tanaman budidaya. Di Indonesia, bila dilihat dari luas pertanaman dan jumlah produksi per tahun jeruk merupakan komoditas buah-buahan yang terpenting ketiga setelah pisang dan mangga Ashari, 1995. Jeruk keprok Citrus nobilis merupakan salah satu spesies dari sekian banyak spesies jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan di Indonesia Zahara, 2002. Menurut Steenis 2003, kedudukan jeruk ini dalam sistematika tumbuhan adalah sebagai berikut: Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Rutales Familia : Rutaceae Genus : Citrus Spesies : Citrus nobilis Lour. Genus dari jeruk terdiri dari dua subgenus yaitu subgenus Papeda dan Eucitrus. Buah dari subgenus Papeda tidak enak dimakan dan salah satu contohnya adalah jeruk purut Citrus hystrix. Sementara subgenus Eucitrus mempunyai 10 spesies Pracaya, 1992. Keragaman genetik dan fenotif menyebabkan identifikasi dan klasifikasi jeruk sulit dilakukan Setiawan, 2000. Universitas Sumatera Utara Tanaman jeruk keprok Citrus nobilis Lour. diduga berasal dari Asia Tenggara, kemudian menyebar ke seluruh dunia terutama di daerah subtropis. Jeruk keprok tumbuh baik di dataran tinggi yaitu lebih dari 700 m dpl. Saat ini, keprok dataran tinggi yang masih tetap bertahan adalah keprok Takengon di Aceh, keprok Soe di Nusa Tenggara Timur, dan keprok Brastagi di Sumatera Utara. Jeruk keprok baru mulai berbuah pada umur 3 tahun. Buah dan produktivitas jeruk keprok akan mencapai titik optimum setelah berumur di atas 10 tahun Rahardi, 2004. Jeruk keprok memiliki daun berwarna hijau muda pada permukaan bawah tangkai. Buah jeruk tergolong buah sejati tunggal dan berdaging Soelarso, 1996. Jeruk keprok dikenal dengan daging buah berwarna oranye dan kulitnya mudah dikupas. Rasanya manis atau asam manis. Jumlah bijinya biasanya tidak terlalu banyak. Warna jeruk masak adalah oranye. Jeruk keprok disebut juga mandarin Indonesia. Buahnya bundar, tidak terlalu licin dan berkulit agak tebal. Kulit berbenjol yang tidak mudah lepas dan berwarna oranye kekuningan. Buah jeruk ada yang berbentuk bulat, oval atau lonjong sedikit memanjang Kanisius, 1994. Komoditas buah jeruk dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama jenis komoditas jeruk keprok yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, tahan agak lama dan mudah menyimpannya Kanisius, 1994. Banyak manfaat yang terdapat pada jeruk keprok. Berkat kulitnya yang mudah dikupas dan rasanya yang khas, yang bervariasi dari asam pada beberapa kultivar sampai sangat manis pada beberapa kultivar lain, sebagian besar jeruk keprok dimakan segar. Segmen-segmen buah dikalengkan dan sari buahnya diekstrak dari buah jeruk keprok. Jeruk ini digunakan sebagai buah segar dan sari buah dan banyak dibudidayakan di Garut dan Punten. Namun sekarang jeruk di Indonesia sudah banyak yang rusak dan tidak ditanam lagi. Daerah-daerah yang tadinya merupakan sentra jeruk yang terpenting, sekarang sudah tidak berarti lagi. Tanaman jeruk di beberapa daerah sudah terancam kemusnahan, diantaranya jeruk keprok Brastepu Sumatera Utara. Kehancuran tanaman jeruk ini disebabkan oleh beberapa faktor, terutama kurangnya pemeliharaan disertai dengan serangga penyakit akar dan batang serta akhir-akhir ini disebabkan oleh suatu penyakit yang dinamakan CPVD Joesoef, 1993. Jeruk keprok dan jeruk besarPamelo di Indonesia dapat tumbuh dan Universitas Sumatera Utara berbuah yang cukup memuaskan. Jenis-jenis jeruk keprok yang ada antara lain jeruk keprok Batu, Garut, Tejakula dan Siem sedangkan jeruk besarpamelo antara lain jeruk besar Nambangan, Sri Nyonya dan Bali merah. Kedua jenis jeruk tersebut sangat peka terhadap barbagai macam penyakit yang disebabkan patogen sistemik utamanya CVPD kecuali jeruk besar yang terbukti agak toleran Dwiastuti et al., 1996.

2.2. Teknik Kultur Jaringan