Perumusan Masalah Risiko Produksi Karet Alam di Kebun Aek Pamienke PT Socfindo, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Provinsi Sumatera Utara

7

1.2 Perumusan Masalah

PT Socfindo bergerak dalam bidang perkebunan karet dan kelapa sawit dengan lokasi perkebunan yang tersebar di Sumatera Utara dan Aceh. Sumatera Utara merupakan salah satu daerah yang sangat cocok untuk budidaya karet karena memiliki iklim yang basah. PT Socfindo menghadapi berbagai risiko dalam memproduksi karet alam, salah satunya adalah risiko produksi. Hasil produksi dan produktivitas karet alam yang berfluktuatif menjadi salah satu akibat dari adanya risiko produksi. Hal ini dapat mengakibatkan permintaan terhadap karet alam akan menurun. Produksi karet alam PT Socfindo menghasilkan tiga standart mutu sesuai kriteria yang telah ditetapkan, yaitu SIR 3CV50, SIR 3CV60, dan SIR 10. PT Socfindo harus melalui beberapa tahapan atau proses rangkaian produksi untuk menghasilkan karet alam sesuai standar mutu yang memiliki berbagai risiko. Balai Penelitian Karet Sungai Putih Sumatera Utara 2011 6 menyatakan bahwa produktivitas nasional rata-rata untuk tanaman karet adalah 1400 kghatahun dalam bentuk karet alam. Pertumbuhan produksi karet alam PT Socfindo selama kurun waktu 2009-2011 mengalami fluktuasi akibat adanya berbagai macam faktor risiko produksi yang mempengaruhi produksi dengan rata- rata umur tanaman karet adalah 8-25 tahun dengan tahun tanam 1986-2003. Pada tahun 2009, produksi mencapai 4.213.297 Kg KK Kilogram Karet Kering dan terus mengalami penurunan pada tahun 2010 dan 2011 yaitu 3.493.000 Kg KK dan 3.473.431 Kg KK. Fluktuasi tersebut menunjukkan bahwa adanya target produksi yang tidak terpenuhi sesuai yang diharapkan perusahaan. Akibatnya, hal ini dapat menurunkan keuntungan bagi perusahaan. Ini merupakan salah satu dampak yang dihadapi PT Socfindo dari adanya faktor-faktor tersebut. Produksi Kilogram Karet Kering kebun Aek Pamienke PT Socfindo tahun 2011 dapat dilihat pada Gambar 1. 6 [BALITSP] Balai Penelitian Sungai Putih. 2011. http:balitsp.combalai-penelitian-karet- produksi-karet-harus-digenjot-untuk-meningkatkan-keuntungan. [8 Januari 2012] 8 Gambar 1 . Produksi Karet Alam Kebun Aek Pamienke Tahun 2011 Sumber : Kebun Aek Pmienke PT Socfindo 2011 Produktivitas rata-rata karet alam tahun 2009 dan 2011 telah mampu memproduksi karet alam di atas total rata-rata produktivitas nasional yang telah ditetapkan. Produktivitas per tahun nya mengalami fluktuasi yang dapat dilihat mulai dari tahun 2009 yaitu 1547,68 kgha dan mengalami penurunan pada tahun 2010 sebesar 1378,89 kgha, kemudian mengalami peningkatan kembali 1598,76 pada tahun 2011. Produktivitas kghatahun karet alam kebun Aek Pamienke PT Socfindo tahun 2009-2011 dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 . Produktivitas Karet Alam Kebun Aek Pamienke Tahun 2011 Sumber : Kebun Aek Pamienke PT Socfindo 2011 9 Berdasarkan Gambar 1 dan 2, fluktuasi produktivitas dan kecenderungan produksi yang menurun menjadi suatu permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Hal ini dapat diakibatkan oleh beberapa faktor-faktor sumber risiko produksi, seperti curah hujan, hama, dan penyakit juga menjadi suatu kendala yang menyebabkan total produksi karet alam setiap tahun mengalami penurunan dengan luas lahan setiap tahun yang tetap. Penanganan yang tepat sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko tersebut agar dapat menghasilkan produksi maksimal dengan kualitas atau standar mutu karet alam yang diharapkan oleh perusahaan sesuai permintaan pasar domestik maupun internasional. Risiko produksi merupakan risiko yang sangat berpengaruh besar dalam perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengaruh dari faktor-faktor sumber risiko produksi terhadap produksi karet alam PT Socfindo ?

1.3 Tujuan Penelitian