Gambaran Umum Risiko Produksi Karet Alam di Kebun Aek Pamienke PT Socfindo, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Provinsi Sumatera Utara

19 faktor-faktor produksi yang diteliti, seperti jumlah pohon yang mati, curah hujan, tenaga kerja yang melakukan kesalahan, jumlah blok yang terkena gugur daun kedua, biaya perawatan Brown BastBark Necrosis dengan variabel input produksi yang diteliti oleh penelitian sebelumnya, seperti solar, listrik, pupuk, lahan, asam semut, lump, dan silicon emulsion, dan ethrel. Tujuan penelitian ini juga menjadi perbedaan, yaitu untuk melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produksi karet alam, sedangkan penelitian Wiyanto 2009 yaitu untuk membandingkan kualitas karet alam desa terprogram dengan desa tidak terprogram.

2.4 Gambaran Umum

Alur Produksi Karet Alam Faktor budidaya karet merupakan faktor penting yang harus diperhatikan agar karet dapat tumbuh dengan baik. Karet yang tumbuh dengan teknik budidaya yang baik dapat menghasilkan produksi karet maksimal dengan standar mutu yang tinggi. Kualitas karet tersebut mengakibatkan harga jual menjadi lebih tinggi sehingga keuntungan yang dihasilkan meningkat. Beberapa faktor budidaya karet dapat dilihat pada Gambar 3 Swadaya 2008 : Gambar 3. Tahapan Proses Produksi Karet Alam Sumber : Swadaya 2008 Pemilihan lokasi Pengolahan tanah dan persiapan tanam Penanaman bibit karet dengan jenis klon yang diinginkan Perawatan tanaman sebelum menghasilkan meliputi kegiatan : 1. Penyulaman bibit 2. Penyiangan 3. Pemupukan tanaman 4. Seleksi dan penjarangan tanaman 5. Pemeliharaan tanaman penutup tanah Perawatan tanaman menghasilkan meliputi kegiatan : 1. Penyiangan 2. Pemupukan tanaman 4. Pemberantasan hama dan penyakit Peremajaan 20 Produksi lateks per satuan luas dalam kurun waktu tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, yaitu klon karet yang digunakan, kesesuaian lahan dan agroklimatologi, pemeliharaan tanaman belum menghasilkan, sistem dan manajemen sadap, dan lain sebagainya. Estimasi produksi dapat didasarkan pada standar produksi yang dikeluarkan oleh Dinas Perkebunan setempat atau Balai Penelitian Perkebunan yang bersangkutan. Produksi karet adalah lateks, maka estimasi produksi per hektar per tahun dikonversikan ke dalam satuan getah karet basah yang dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 . Estimasi Produksi Karet Kering dan Estimasi Produksi Lateks Tahun Estimasi Produksi KKK TonHa Estimasi Produksi Lateks LiterHa Umur Thn Sadap 6 1 500 2.000 7 2 1.150 4.600 8 3 1.400 5.600 9 4 1.600 6.400 10 5 1.750 7.000 11 6 1.850 7.400 12 7 2.200 8.800 13 8 2.300 9.200 14 9 2.350 9.400 15 10 2.300 9.200 16 11 2.150 8.600 17 12 2.100 8.400 18 13 2000 8.000 19 14 1.900 7.600 20 15 1.800 7.200 21 16 1.650 6.600 22 17 1.550 6.200 23 18 1.450 5.800 24 19 1.400 5.600 25 20 1.350 5.400 26 21 1.200 4.800 27 22 1000 4.600 28 23 1.150 4.000 29 24 850 3.400 30 25 800 3.200 Sumber : Anwar 2000 Catatan : Estimasi produksi didasarkan atas asumsi kadar karet kering KKK = 25 21 III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1