Prakiraan Produksi Rancangan Model

18

3.4 Asumsi dan Standar

3.4.1 Asumsi

Dalam rangka menyederhanakan perhitungan, digunakan asumsi-asumsi dalam penelitian ini. Adapun asumsi-asumsi tersebut adalah sebagai berikut: 1 Semua kendaraan pengangkut tandan buah segar adalah identik. Dengan demikian, maka semua kendaraan pengangkut tandan buah segar memiliki mesin, daya, kapasitas, dan dimensi yang sama. 2 Selama proses produksi, tidak terjadi kerusakan mesin yang menyebabkan terjadinya stagnansi sehingga proses produksi berhenti. 3 Selama proses pengangkutan, tidak terjadi kecelakaan atau gangguan lainnya yang menyebabkan proses pengangkutan tertunda. 4 Tandan buah segar sudah dipanen dan berada di tempat pengumpulan hasil sehingga siap untuk diangkut. 5 Seluruh pekerjaan angkutan diselesaikan dalam satu hari dengan waktu kerja maksimal 24 jam, dengan demikian tidak terjadi akumulasi pekerjaan hari sebelumnya untuk setiap hari. 6 Waktu tempuh pengangkutan panen di suatu afdeling adalah baku. Waktu tempuh pengangkutan terdiri dari waktu tempuh dari pabrik ke afdeling dan waktu tempuh dari afdeling ke pabrik. 7 Waktu unloading tandan buah segar di pabrik tidak signifikan sehingga tidak dimasukkan dalam perhitungan. 8 Waktu loading dan unloading tandan kosong tidak signifikan sehingga tidak dimasukkan dalam perhitungan. 9 Unit yang digunakan untuk mengukur waktu transportasi adalah jam.

3.4.2 Standar

Standar merupakan suatu ketetapan yang diberlakukan untuk memudahkan dalam membuat penjadwalan dan juga untuk perhitungan sehingga nilai yang akan digunakan adalah sama. Adapun standar yang digunakan adalah: 1 kapasitas per trip kendaraan pengangkut untuk tandan buah segar adalah 5,500 kilogram dan untuk tandan kosong adalah 3,000 kilogram; 2 waktu tempuh pengangkutan tandan buah segar untuk Afdeling 1 adalah 3 jam, Afdeling 2 adalah 2 jam, Afdeling 3 adalah 4 jam, dan Afdeling 4 adalah 5 jam; 3 waktu loading tandan buah segar sebanyak 5,500 kilogram adalah 1 jam; 4 waktu tempuh pengangkutan tandan kosong adalah 2 jam; 5 kapasitas pengolahan TBS adalah 30,000 kilogram per jam per line. 6 rendemen tandan kosong yang dihasilkan dari pengolahan TBS adalah 23.

3.5 Rancangan Model

3.5.1 Prakiraan Produksi

Penjadwalan yang nantinya akan dihasilkan dari penelitian ini adalah penjadwalan yang bersifat harian. Untuk dapat melakukan penjadwalan transportasi, maka terlebih dahulu harus 19 diketahui beban yang akan diangkut beserta kuantitasnya. Beban ini selanjutnya menjadi salah satu input dalam penjadwalan yang sifatnya dinamis. Dalam penjadwalan transportasi ini, beban yang harus diangkut dibagi menjadi lima jenis, yaitu tandan kosong hasil produksi di pabrik kelapa sawit, TBS hasil panen di Afdeling 1, TBS hasil panen di Afdeling 2, TBS hasil panen di Afdeling 3, dan TBS hasil panen di Afdeling 4. Prakiraan produksi dilakukan pada lima jenis ini. Prakiraan produksi dilakukan dengan melakukan mendapatkan data produksi harian empiris selama bulan Januari dan Februari 2011, lalu mensimulasikannya untuk mendapatkan data produksi harian pada bulan Maret 2011. Simulasi dilakukan menggunakan bantuan perangkat lunak EasyFit5.5 untuk mencari sebaran data yang sesuai. Dari sebaran yang terpilih, diuji kecocokannya dengan membandingkan nilai uji statistik sebaran tersebut dengan nilai kritisnya pada tingkat kepercayaan 95. Jika nilai uji statistik lebih kecil daripada nilai kritis pada tingkat kepercayaan 95, maka sebaran tersebut dapat digunakan untuk memprakirakan produksi harian bulan Maret 2011. Dalam Gambar 8 ditampilkan diagram alir submodel prakiraan produksi. Gambar 8. Diagram alir submodel prakiraan produksi Mulai Data aktual produksi harian bulan Januari dan Februari 2011 Penentuan sebaran data menggunakan perangkat lunak EasyFit5.5 berdasarkan tingkat Goodness of Fit pada uji Anderson_Darling Uji statistik nilai kritis sebaran pada α = 5? Simulasikan prakiraan produksi harian pada bulan Maret 2011 menggunakan sebaran terpilih Prakiraan produksi harian bulan Maret 2011 Selesai. Simulasikan prakiraan produksi harian pada bulan Maret 2011 menggunakan sebaran empiris Tidak Ya 20

3.5.2 Penentuan Rute Panen