Penentuan Jumlah Kendaraan Hasil Penjadwalan

44

4.2.3 Penentuan Jumlah Kendaraan

Berdasarkan data jumlah trip, ditentukan waktu yang dibutuhkan dalam satuan jam untuk seluruh trip harian. Jumlah waktu ini ditunjukkan pada Tabel 11. Tabel 11. Waktu untuk seluruh trip jam Tanggal Trip TK Trip Afd 1 Trip Afd 2 Trip Afd 3 Trip Afd 4 1 78 3.5 5.5 19.8 11.4 2 68 3.7 0.0 15.0 18.0 3 98 3.8 0.0 20.0 11.9 4 120 3.4 2.8 24.7 35.7 5 64 3.5 5.9 19.7 23.8 6 88 3.5 3.0 19.5 5.6 7 116 3.5 2.7 14.7 5.5 8 106 3.6 0.0 24.8 41.6 9 66 3.3 3.0 20.0 35.5 10 112 3.6 3.0 19.6 29.6 11 102 3.6 3.0 35.0 47.9 12 128 3.4 6.0 4.8 35.3 13 108 3.8 0.0 15.0 35.7 14 86 3.8 3.0 10.0 23.8 15 112 3.4 2.6 10.0 29.9 16 90 3.9 0.0 9.7 41.4 17 104 3.5 3.0 20.0 29.9 18 102 3.6 0.0 14.6 23.7 19 68 3.5 5.5 30.0 5.6 20 112 3.7 3.0 24.1 35.9 21 96 3.5 3.0 19.7 29.6 22 102 3.4 2.8 30.0 24.0 23 98 3.4 5.8 4.8 11.3 24 78 3.9 0.0 15.0 29.5 25 104 3.6 3.0 15.0 41.5 26 118 3.4 2.8 4.7 5.9 27 100 3.7 2.8 20.0 35.3 28 102 3.6 0.0 0.0 17.9 29 42 3.4 2.9 20.0 53.6 30 116 3.8 0.0 25.0 35.7 31 124 3.4 3.0 24.6 29.9 45 Tabel 12 menunjukkan jumlah kendaraan yang diperlukan setelah memperhitungkan jumlah waktu trip per unit dan kendala waktu produksi. Tabel 12. Jumlah kendaraan yang diperlukan Tanggal Jumlah Waktu Trip jam Waktu Produksi Lini 1 jam Waktu Produksi Lini 2 jam Jumlah Kendaraan 1 118.2 16.9 0.0 7 2 104.7 14.4 0.0 8 3 133.6 20.9 0.0 7 4 186.6 22.0 3.7 9 5 116.9 13.7 0.0 9 6 119.6 19.1 0.0 7 7 142.4 22.0 3.0 7 8 176.0 22.0 0.9 8 9 127.8 14.1 0.0 10 10 167.8 22.0 2.1 8 11 191.5 21.8 0.0 9 12 177.5 22.0 5.7 9 13 162.5 22.0 1.5 8 14 126.5 18.6 0.0 7 15 157.9 22.0 1.9 8 16 145.0 19.4 0.0 8 17 160.5 22.0 0.3 8 18 143.9 21.9 0.0 7 19 112.7 14.7 0.0 8 20 178.7 22.0 2.0 9 21 151.8 20.5 0.0 8 22 162.2 22.0 0.1 8 23 123.3 21.0 0.0 6 24 126.4 16.7 0.0 8 25 167.0 22.0 0.2 8 26 134.8 22.0 3.4 7 27 161.8 21.6 0.0 8 28 123.5 22.0 0.1 6 29 121.9 8.9 0.0 14 30 180.5 22.0 2.8 9 31 185.0 22.0 4.8 9 46

4.2.4 Hasil Penjadwalan

Penjadwalan dilakukan dengan model penugasan. Hasil dari penjadwalan dilakukan adalah pengalokasian sejumlah kendaraan yang digunakan untuk mengangkut panen tandan buah segar dan mengalokasikan tandan kosong hasil olahan pabrik ke kebun di tiap jamnya setiap hari. Dengan demikian, diharapkan kendaraan yang dialokasikan dapat digunakan secara optimum dan meminimisasi waktu idle. Jumlah kendaraan yang telah ditetapkan setiap harinya dialokasikan ke dalam seluruh trip. Penjadwalan ini memprioritaskan kendaraan yang tersedia untuk pengangkutan tandan kosong. Hal ini disebabkan kendala dalam proses penjadwalan, yaitu keadaan hoper tandan kosong hasil produksi tidak boleh melebihi 20 ton. Apabil keadaan hoper tandan kosong melebihi 20 ton, maka produksi tidak dapat dilanjutkan karena tidak ada penampung untuk tandan kosong hasil samping produksi. Keadaan hoper pada saat pengangkutan tandan kosong juga diharuskan minimum 3 ton, agar kapasitas trip tandan kosong dapat optimum. Kendala ini terdapat pengecualian pada saat jam akhir produksi, sehingga terdapat satu trip yang mengangkut kurang dari 3 ton. Contoh hasil dari penjadwalan mempertimbangkan kendala tersebut dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16. Hasil penjadwalan tanggal 1 Maret 2011

4.3 Analisis Penjadwalan