Penentuan Rute Panen Rancangan Model

20

3.5.2 Penentuan Rute Panen

TBS yang dipanen tersebar ke dalam empat afdeling yang dimiliki PTPN VIII Perkebunan Kertajaya. Pabrik kelapa sawit terletak di Afdeling 2. Peta lokasi afdeling dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Peta lokasi afdeling di PTPN VIII Perkebunan Kertajaya Berdasarkan Gambar 9, dapat diketahui bahwa tanaman menghasilkan lancuran di Afdeling 1 dan Afdeling 2 terletak di sisi barat pabrik atau sisi kiri pada Gambar 9, sedangkan tanaman menghasilkan di Afdeling 3 dan Afdeling 4 terletak di sisi yang berlawanan, yaitu di sisi tenggara pabrik atau sisi kanan bawah Gambar 3. Dengan demikian, dapat dilakukan penentuan rute untuk kendaraan yang memanen TBS di Afdeling 1 dan Afdeling 2 serta kendaraan yang memanen TBS di Afdeling 3 dan Afdeling 4. Data prakiraan produksi harian digunakan untuk menentukan rute tempuh kendaraan panen TBS pada masing-masing hari. Kendaraan yang digunakan termasuk jenis dump truck, sebanyak 10 unit dengan kapasitas angkut TBS per unit sebesar 5,500 kilogram. Penentuan rute diawali dengan menginisialisasi jumlah trip yang ditempuh untuk mengangkut TBS masing-masing afdeling. Trip inisiasialisasi ini adalah jumlah trip tanpa memperhitungkan trip terakhir yang mengangkut TBS panen kurang dari 5,500 kilogram. Jumlah trip didapatkan dengan membagi hasil panen TBS masing- masing afdeling dengan kapasitas angkut kendaraan sebesar 5,500 kilogram per trip. Hasil tersebut dihilangkan angka desimal pecah dengan pembulatan ke bilangan bulat yang lebih kecil. Selanjutnya dilakukan pendataan terhadap sisa kapasitas yang diangkut pada trip terakhir di masing-masing afdeling. Rumus matematis trip inisialisasi masing-masing afdeling dapat dilihat pada persamaaan 3.1, persamaan 3.2, persamaan 3.3, dan persamaan 3.4. Afdeling 1 Afdeling 2 Afdeling 3 Afdeling 4 Pabrik KelapaSawit 21 w = TBS Afd 1 5,500 3.1 x = TBS Afd 2 5,500 3.2 y = TBS Afd 3 5,500 3.3 z = TBS Afd 4 5,500 3.4 Keterangan: w = jumlah trip inisiasilisasi Afdeling 1 x = jumlah trip inisiasilisasi Afdeling 2 y = jumlah trip inisiasilisasi Afdeling 3 z = jumlah trip inisiasilisasi Afdeling 4 Berdasarkan data sisa kapasitas angkut, dilakukan pemeriksaan yang bersifat biner. Pemeriksaan kapasitas angkut ini akan dibagi menjadi dua, yang dinamai pemeriksaan 1-2 dan pemeriksaan 3-4. Pemeriksaan 1-2 dilakukan untuk melihat apakah kapasitas angkut kendaraan trip terakhir di Afdeling 1 Kap 1,w+1 masih memungkinkan untuk mengangkut TBS yang harus diangkut pada trip terakhir di Afdeling 2 TBS 2,x+1 , sedangkan pemeriksaan 3-4 digunakan untuk melihat apakah kapasitas angkut kendaraan trip terakhir di Afdeling 4 Kap 4,z+1 masih memungkinkan untuk mengangkut TBS yang harus diangkut pada trip terakhir di Afdeling 3 TBS 3,y+1 . Pemeriksaan 1-2 akan dilakukan jika TBS trip terakhir di Afdeling 1 TBS 1,w+1 dan TBS trip terakhir di Afdeling 2 TBS 2,x+1 tidak sama dengan 0, serta permeriksaan 3-4 akan dilakukan jika TBS trip terakhir di Afdeling 3 TBS 3,y+1 dan TBS trip terakhir di Afdeling 4 TBS 4,z+1 tidak sama dengan 0. Pemeriksaan kapasitas tersebut sesuai dengan diagram alir yang ditunjukkan oleh Gambar 10. 22 Gambar 10. Diagram alir pemeriksaan kapasitas Secara ringkas, Gambar 10 menunjukkan kemungkinan yang bisa ditempuh oleh trip pemanenan TBS. Afdeling yang yang dapat ditempuh dalam satu trip bersamaan adalah Afdeling 1 dengan Afdeling 2 serta Afdeling 3 dengan Afdeling 4. Inisialisasi pemeriksaan kapasitas dengan nilai nol menunjukkan bahwa TBS afdeling diangkut melalui trip di afdeling tersebut. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan untuk mengangkut TBS di afdeling yang berdekatan dengan syarat tidak melanggar kendala kapasitas angkut trip. Apabila kapasitas angkut trip memungkinkan, maka pemeriksaan diganti nilainya menjadi 1. Pemeriksaan kapasitas angkut ini selanjutnya menjadi dasar dalam penentuan update trip. Apabila pemeriksaan kapasitas angkut bernilai 1, maka trip afdeling yang lebih dekat sama nilainya dengan trip inisialisasi dan trip afdeling yang lebih jauh nilainya ditambah 1 dari trip inisialisasi. Tidak Tidak Tidak Tidak Mulai Kap 1,w+1 TBS 2,x+1 ? Kap 4,z+1 TBS 3,y+1 ? Pemeriksaan 1-2 = 1 Inisialisasi Pemeriksaan 1-2 = 0 Pemeriksaan 3-4 = 0 Pemeriksaan 3-4 = 1 Selesai. Ya Ya TBS 1,w+1 ≠ 0 TBS 2,x+1 ≠ 0? Ya TBS 3,y+1 ≠ 0 TBS 4,z+1 ≠ 0? Ya 23 Adapun jika pemeriksaan kapasitas angkut bernilai 0, maka baik trip afdeling yang lebih dekat maupun yang lebih jauh nilainya ditambah 1 dari trip inisialisasi. Selanjutnya diperiksa di seluruh afdeling apakah TBS trip terakhir bernilai nol atau tidak. Jika bernilai 0, maka jumlah trip sebenarnya sama dengan trip inisialisasi. Gambar 11 menunjukkan diagram alir hasil akhir trip untuk pemanenan TBS. Gambar 11. Diagram alir hasil akhir trip pemanenan TBS Trip Afd 2 = Trip Afd 2 - 1 Tidak Tidak Mulai Pemeriksaan 1-2 = 1? Trip Afd 2 = x Ya Tidak Ya Tidak Pemeriksaan 3-4 = 1? Trip Afd 3 = y Trip Afd 2 = x + 1 Trip Afd 3 = y + 1 Trip Afd 1 = w + 1 Trip Afd 4 = z + 1 Selesai. Ya Tidak TBS 1,w+1 = 0? Trip Afd 1 = Trip Afd 1 - 1 Ya TBS 2,x+1 = 0? Tidak TBS 3,y+1 = 0? Ya Trip Afd 3 = Trip Afd 3 - 1 Ya TBS 4,z+1 = 0? Trip Afd 4 = Trip Afd 4 - 1 24

3.5.3 Penentuan Jumlah Kendaraan