Gambar 8. Peta Dasar Tematik Kehutanan Pulau Kalimantan
Software dan Hardware
Perangkat keras hardware yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat komputer pribadi personal computer dengan perangkat lunaknya
software yang terdiri dari Arcview 3.2 dan Erdas Imagine Ver 9.1.
C. Metode Pengolahan Data
1. Pra-Pengolahan Citra
Koreksi Geometrik Rektifikasi
Koreksi geometrik dilakukan dengan pemilihan titik-titik kontrol lapangan Ground Control Point yang bertujuan untuk menyamakan proyeksi citra dengan
peta. Koreksi geometrik merupakan suatu proses melakukan transformasi data dari suatu sistem grid menggunakan suatu transformasi geometrik.
Koreksi geometrik ada dua macam yaitu, koreksi geometrik citra ke citra image to image rectification dan koreksi geometrik citra ke peta image to map
rectification . Pada penelitian ini dilakukan koreksi geometrik citra ke peta. Peta
yang digunakan sebagai referensi adalah Peta Dasar Tematik Kehutanan yang merupakan peta acuan yang digunakan di dunia kehutanan.
Tahap-tahap melakukan koreksi geometrik 1.
Memilih titik kontrol lapangan Ground control point sebanyak 83 titik. GCP tersebut sedapat mungkin adalah titik-titik atau obyek yang tidak mudah
berubah dalam jangka waktu lama. GCP tersebar merata pada citra yang akan dikoreksi.
Gambar 9. GCP yang terpilih pada citra asli kiri dan data acuan kanan 2.
Membuat persamaan transformasi yang digunakan untuk melakukan interpolasi spasial. Persamaan yang digunakan adalah persamaan dengan
Orde I disebut juga Affine transformation diperlukan minimal 3 GCP:
p a
a X a Y
l b
b X b Y
o o
= + +
= + +
1 2
1 2
3. Menghitung kesalahan RMSE, root mean squared error dari GCP yang
terpilih. Besarnya nilai RMSE yang diperoleh adalah 0,00027. Nilai RMSE tersebut dianggap telah memadai untuk koreksi geometrik. Kesalahan rata-rata
dari rektifikasi ini dihitung sebagai berikut:
2 2
RMS error
r i
r i
X X
Y Y
= −
+ −
Keterangan : X
r
, Y
r
= Koordinat GCP pada sumbu X dan Y pada data acuan X
i
, Y
i
= Koordinat GCP pada sumbu X dan Y pada data asli Selanjutnya untuk masing-masing GCP dapat dihitung sebagai berikut:
2 2
i
R
i i
XR YR
= +
Keterangan : R
i
= RMSE untuk GCP ke-i XR
i
, YR
i
= Kesalahan kearah X dan Y untuk GCP ke-i Secara skematis kesalahan dari GCP yang dapat ditolerir adalah sebesar radius
tertentu RMSE. Kesalahan tersebut sesungguhnya terdiri atas kesalahan kearah sumbu x Easting dan kearah sumbu Y Northing. Total RMSE
dihitung dengan rumus berikut:
2 x
1
1 R
n i
i
XR n
=
=
∑
2 y
1
1 R
n i
i
YR n
=
=
∑
2 2
T =
x y
R R
+ atau
=
2 2
1
1
n i
i i
XR YR
n
=
+
∑
Keterangan : Rx = Total RMSE ke arah X,
Ry = Total RMSE ke arah Y, XRi = Kesalahan ke arah X dari GCP ke-i dan
YRi = Kesalahan ke arah Y dari GCP ke-i., T
= Total RMSE dan n
= Jumlah GCP.
Kontribusi Ei masing-masing GCP ke-i pada total RMSE adalah:
i
E
i
R T
= Persamaan transformasi yang diperoleh dari titik-titik lapangan yang terpilih
adalah sebagai berikut : p’
= -3,50549 + 1,02978X – 0,00019Y l’
= 0,01207 – 0,000000019X + 1,02952Y 4.
Melakukan interpolasi intensitas nilai kecerahan untuk membuat citra baru dengan sistem koordinat yang ditentukan. Dalam proses ini juga menentukan
ukuran piksel output, sesuai dengan resolusi spasial yang dikehendaki, yang umumnya disesuaikan dengan ukuran resolusi spasial data aslinya. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nearest Neighbourhood Interpolation NNI.
NNI adalah metode yang paling efisien dan paling banyak digunakan karena tidak mengubah nilai DN Dijital Number yang asli
Jaya, 2007.
2. Pengolahan Citra