E. Luas Penutupan Lahan
1. Luas penutupan lahan di P. Kalimantan
Peta penutupan lahan yang dijadikan acuan pada penelitian ini adalah peta tutupan lahan untuk wilayah Negara Republik Indonesia saja. Oleh karena itu, untuk
perbandingan luasan masing-masing tutupan lahan hanya digunakan penutupan lahan yang merupakan bagian dari Negara Republik Indonesia. Perbandingan luasan
masing-masing penutupan lahan dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Perbandingan luas masing-masing penutupan lahan
No Kelas
Tutupan Lahan
Peta Tutupan Lahan Citra ALOS PALSAR
Δ Luas Ha
Luas Ha Persentase
Luas Ha Persentase
1 Badan air
802.233,0 1,51
382.719,2 0,71
419.514,2 2 Veg.
jarang 20.841.843,1 39,32
11.459.400,0 21,33
9.382.443,1 3 Veg.
sedang 2.125.318,4 4,01
5.080.008,0 9,44
2.954.690,4 4 Veg.
rapat 27.583.553,2
52,04 36.806.058,3
68,52 9.222.505,1
5 Awan 2.457.825,1
4,64 -
- 2.457.825,1
Total 53.810.772,8 100,00
53.728.185,5 100,00
24.436.977,9
Gambar 20 . Digram pie persentase tutupan lahan pada Peta Tutupan Lahan tahun
2003 a dan Citra ALOS PALSAR tahun 2007 b
Berdasarkan Tabel 15, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan luasan masing-masing kelas penutupan lahan antara Peta Tutupan Lahan tahun 2003 dengan
peta tutupan lahan hasil penelitian. Pada Peta Tutupan Lahan tahun 2003 luas vegetasi rapat adalah 27.583.553,2 Ha sedangkan dari hasil penelitian diketahui
bahwa luas vegetasi rapat adalah 36.806.058,3 Ha. Pertambahan luasan vegetasi rapat tersebut sebesar 9.222.505,1 Ha. Besarnya luas vegetasi rapat pada hasil penelitian
dikarenakan karakeristik radar yang dipengaruhi oleh kekasaran permukaan yaitu struktur kanopi vegetasi. Adanya wilayah perkebunan, hutan tanaman, dan pertanian
lahan kering yang memiliki struktur kanopi seperti pada vegetasi rapat menyebabkan penutupan lahan pada daerah tersebut dikelompokan sebagai vegetasi rapat.
Sementara itu, berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh Badan Planologi Kehutanan tahun 2006 diketahui bahwa luas hutan di Kalimantan adalah
25.445.020,0 Ha Maraknya konversi lahan baik pertanian maupun hutan menjadi areal
perkebunan menyebabkan luas penutupan lahan vegetasi sedang bertambah seluas 2.954.690,4 Ha menjadi 5.080.008,8 Ha. Sedangkan luas vegetasi jarang berkurang
sebesar 9.382.443 Ha. Seperti telah disebutkan bahwa kelemahan dari citra optik adalah tidak tembus awan. Hal tersebut bisa dilihat dari adanya kelas penutupan
berupa awan pada peta tutupan lahan tahun 2003 yang merupakan turunan dari citra landsat 7 ETM+. Luas penutupan berupa awan adalah sebesar 2.457.825,1 Ha atau
sekitar 4,64 dari luas Kalimantan. Perbedaan luas masing-masing kelas penutupan lahan tersebut disebabkan
oleh perbedaan kriteria klasifikasi yang digunakan serta tahun pengambilan data tersebut. Peta Tutupan Lahan merupakan turunan dari citra Landsat 7 ETM+ tahun
2003 sedangkan citra ALOS PALSAR pada tahun 2007. Jumlah band atau saluran yang lebih banyak serta resolusi spasial yang lebih tinggi pada Landsat 7 ETM+
apabila dibandingkan dengan citra ALOS PALSAR lebih memudahkan dalam mengidentifikikasi objek di permukaan bumi. Oleh karena itu untuk meningkatkan
ketelitian dalam pengambilan data disarankan untuk memadukan antara citra optik dengan citra radar.
2. Sebaran luas tutupan lahan setiap provinsi di Pulau Kalimantan