Uji Normalitas pada Populasi F2

a b c Gambar 3.3 Sebaran data populasi F2 karakter a bobot per buah b panjang buah dan c diameter buah cabai Sebaran data populasi F2 karakter panjang tangkai buah dan tebal daging buah disajikan pada Gambar 3.4. Karakter panjang tangkai buah dan tebal daging buah memiliki sebaran yang normal p-value 0.150 dan kontinyu. Sebaran kontinyu dan normal mengindikasikan karakter bobot per buah dan diameter buah dikendalikan oleh banyak gen poligenik Falconer dan Mackay 1996. Bobot per buah g P e rs e n ta se 14 12 10 8 6 4 2 -2 -4 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 Mean 0.010 5.020 StDev 2.336 N 252 KS 0.123 P-Value Bobot per buah g F re kw e n si 12 10 8 6 4 2 30 25 20 15 10 5 Mean 5.020 StDev 2.336 N 252 Panjang buah cm P e rs e n ta se 20 15 10 5 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 Mean 0.150 9.377 StDev 2.683 N 268 KS 0.044 P-Value Panjang buah cm F re kw e n si 16 14 12 10 8 6 4 25 20 15 10 5 Mean 9.377 StDev 2.683 N 268 Diameter buah mm P e rs e n ta se 20 15 10 5 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 Mean 0.010 9.224 StDev 2.575 N 268 KS 0.091 P-Value Diameter buah mm F re kw e n si 18 16 14 12 10 8 6 4 40 30 20 10 Mean 9.224 StDev 2.575 N 268 a b Gambar 3.4 Sebaran data populasi F2 karakter a panjang tangkai buah dan b tebal daging buah cabai Sebaran data populasi F2 karakter jumlah buah dan bobot buah per tanaman disajikan pada Gambar 3.5. Sebaran data populasi F2 karakter jumlah buah dan bobot buah per tanaman kontinyu dan tidak menyebar normal p-value 0.010. Pengaruh gen-gen minor dan satu atau dua gen mayor merupakan gen-gen pengendali dari karakter jumlah buah dan bobot buah per tanaman tersebut. Beberapa penelitian juga melaporkan hal yang sama untuk karakter bobot buah per tanaman dan jumlah buah. Hasil penelitian Nura 2015 menunjukkan karakter jumlah buah memiliki sebaran data F2 tidak menyebar normal dan kontinyu, sedangkan hasil penelitian Arif 2010 menunjukkan karakter bobot buah per tanaman memiliki sebaran data F2 tidak menyebar normal dan kontinyu. Panjang tangkai buah cm P e rs e n ta se 5.5 5.0 4.5 4.0 3.5 3.0 2.5 2.0 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 Mean 0.150 3.562 StDev 0.5651 N 268 KS 0.035 P-Value Panjang tangkai buah cm F re kw e n si 5.2 4.8 4.4 4.0 3.6 3.2 2.8 2.4 40 30 20 10 Mean 3.562 StDev 0.5651 N 268 Tebal daging buah mm P e rs e n ta se 2.25 2.00 1.75 1.50 1.25 1.00 0.75 0.50 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 Mean 0.150 1.229 StDev 0.2546 N 267 KS 0.027 P-Value Tebal daging buah mm F re kw e n si 2.0 1.8 1.6 1.4 1.2 1.0 0.8 0.6 40 30 20 10 Mean 1.229 StDev 0.2546 N 267 a b Gambar 3.5 Sebaran data populasi F2 karakter a jumlah buah dan b bobot buah per tanaman cabai

3.3.2 Efek Maternal

Uji efek maternal dilakukan untuk menduga suatu karakter dipengaruhi oleh gen yang berada di luar inti atau ekstrakromosomal. Uji efek maternal menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata pada semua karakter komponen hasil cabai antara F1 dan F1R Tabel 3.4. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tetua betina terhadap pewarisan karakter-karakter komponen hasil cabai. Hal ini dapat juga diartikan bahwa gen-gen dalam inti yang mengendalikan karakter komponen hasil pada penelitian ini. Tabel 3.4 Uji efek maternal populasi F1 dan F1R pada karakter komponen hasil cabai Karakter Nilai Tengah t-value p-value F1 F1R Umur berbunga HST 25.23±2.76 25.63±2.24 -0.71 0.48 Umur panen HST 81.38±5.08 82.35±5.47 -0.70 0.48 Bobot per buah g 9.45±0.94 10.06±0.71 -1.84 0.08 Panjang tangkai buah cm 4.35±0.37 4.32±0.37 0.03 0.98 Panjang buah cm 14.02±1.69 14.26±1.54 -0.54 0.60 Diameter buah mm 12.49±1.67 12.09±1.37 1.06 0.30 Tebal daging buah mm 1.41±0.17 1.47±0.18 -1.53 0.13 Jumlah buah buah 89.53±17.28 98.90±22.23 -1.18 0.26 Bobot buah per tanaman g 522.07±196.99 586.83±228.16 -1.04 0.30 Jumlah buah buah P e rs e n ta se 200 150 100 50 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 Mean 0.010 115.3 StDev 32.15 N 169 KS 0.083 P-Value Jumlah buah buah F re kw e n si 180 150 120 90 60 35 30 25 20 15 10 5 Mean 115.3 StDev 32.15 N 169 Bobot buah per tanaman g P e rs e n ta se 1200 1000 800 600 400 200 -200 -400 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 Mean 0.010 375.2 StDev 197.8 N 238 KS 0.098 P-Value Bobot buah per tanaman buah F re kw e n si 1000 800 600 400 200 30 25 20 15 10 5 Mean 375.2 StDev 197.8 N 238 Beberapa penelitian juga menunjukkan hal yang sama seperti pada karakter umur berbunga, diameter buah, panjang buah Hilmayanti et al. 2006; karakter umur panen dan bobot per buah Arif et al. 2012 tidak terdapat pengaruh tetua betina. Pewarisan karakter pada penelitian ini tidak perlu dipisahkan antara F1 dan F1R, karena F2 yang dihasilkan dari F1 ataupun F1R segregasinya tidak berbeda. 3.3.3 Jumlah Kelompok Gen Pengendali Karakter dan Derajat Dominansi Jumlah gen-gen efektif yang mengendalikan umur berbunga, umur panen, panjang tangkai buah, panjang buah, jumlah buah dan bobot buah per tanaman adalah 1 kelompok gen efektif. Arif et al. 2012 melaporkan karakter umur berbunga jumlah gen-gen efektif yang mengendalikan sebanyak 1 kelompok gen, sedangkan bobot per buah dilaporkan dikendalikan oleh 18 kelompok gen pengendali. Perbedaan jumlah kelompok gen pengendali pada karakter bobot per buah diduga karena populasi yang digunakan berbeda. Jumlah gen-gen efektif karakter tebal daging buah dan diameter buah dikendalikan oleh 2 kelompok gen efektif, sedangkan karakter bobot per buah dan diameter buah dikendalikan oleh 3 kelompok gen efektif Tabel 3.5. Tabel 3.5 Jumlah kelompok gen pengendali n dan derajat dominansi hp pada karakter komponen hasil cabai Karakter n hp Derajat Dominansi Umur berbunga HST 0.03 -3.57 Over dominan Umur panen HST 0.00 -27.44 Over dominan Bobot per buah g 2.72 -0.27 Resesif parsial Panjang tangkai buah cm 0.35 0.80 Dominan parsial Panjang buah cm 0.75 0.94 Dominan parsial Diameter buah mm 2.38 -0.09 Aditif Tebal daging buah mm 1.20 0.16 Dominan parsial Jumlah buah buah 0.03 2.34 Over dominan Bobot buah per tanaman g 0.27 0.48 Dominan parsial Karakter umur berbunga, umur panen, panjang buah, dan jumlah buah memiliki nilai potensi rasio Hp1 atau Hp-1. Hal ini menunjukkan bahwa pada karakter umur berbunga, umur panen, dan jumlah buah dikendalikan oleh gen dominan dengan aksi gen over dominan. Nilai potensi rasio karakter bobot per buah berada pada kisaran -1Hp0, ini menunjukkan bahwa karakter tersebut dikendalikan oleh gen resesif dengan aksi gen resesif parsial. Karakter diameter buah dikendalikan oleh aksi gen aditif. Beberapa hasil penelitian memperoleh hasil yang sama untuk karakter bobot per buah Hari et al. 2004 dan diameter buah Hilmayanti et al. 2006. Karakter panjang tangkai buah, tebal daging buah dan bobot buah per tanaman memiliki nilai potensi rasio 0Hp1. Hal ini menunjukkan bahwa pada karakter panjang tangkai buah, panjang buah, tebal daging buah dan bobot buah per tanaman dikendalikan oleh gen dominan dengan aksi gen dominan parsial Tabel 3.5.

Dokumen yang terkait

Risiko Harga Cabai Merah Keriting dan Cabai Merah Besar di Indonesia

5 45 126

Pendugaan Ragam Genetik dan Heritabilitas Karakter Komponen Hasil Beberapa Genotipe Cabai

0 3 10

Heterosis dan Daya Gabung pada Persilangan HalfDiallel Cabai Besar dan Cabai Keriting (Capsicum annuum L.)

0 5 100

Analisis Parameter Genetik dan Deteksi Segregan Transgresif pada Dua Populasi F2 Persilangan Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

0 2 33

Pewarisan Karakter Kualitatif Dan Kuantitatif Pada Persilangan Cabai Besar Dan Cabai Rawit Serta Ketahanannya Terhadap Penyakit Layu Fusarium

0 20 67

Pendugaan Parameter Genetik pada Beberapa Karakter Kuantitatif pada Persilangan antara Cabai Besar dengan Cabai Keriting (Capsicum annuum L.)

0 0 6

Seleksi dan Kemajuan Seleksi Karakter Komponen Hasil pada Persilangan Cabai Keriting dan Cabai Besar Selection and Selection Advance of Yield Component Character in Curly and Large Chilli Pepper Crossing

0 0 6

Pewarisan Karakter Kualitatif Cabai Hias Hasil Persilangan Cabai Besar dan Cabai Rawit Inheritance of Qualitative Characters of Ornamental Chili Pepper from Hybridization of Chili Pepper and Bird Pepper

0 1 6

ANALISIS POLA PEWARISAN KARAKTER, HERITABILITAS HASIL DAN KOMPONEN HASIL GENERASI F2 KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS MALLIKA X VARIETAS WILIS EDI SUSANTO 2011211011

0 0 16

Analisis pola pewarisan karakter, Heritabilitas hasil dan komponen hasil generasi f2 kedelai hasil persilangan varietas mallika x varietas wilis - Repository Universitas Bangka Belitung

1 1 7