Efek Maternal Hasil dan Pembahasan
Beberapa penelitian juga menunjukkan hal yang sama seperti pada karakter umur berbunga, diameter buah, panjang buah Hilmayanti et al. 2006; karakter
umur panen dan bobot per buah Arif et al. 2012 tidak terdapat pengaruh tetua betina. Pewarisan karakter pada penelitian ini tidak perlu dipisahkan antara F1 dan
F1R, karena F2 yang dihasilkan dari F1 ataupun F1R segregasinya tidak berbeda. 3.3.3 Jumlah Kelompok Gen Pengendali Karakter dan Derajat Dominansi
Jumlah gen-gen efektif yang mengendalikan umur berbunga, umur panen, panjang tangkai buah, panjang buah, jumlah buah dan bobot buah per tanaman
adalah 1 kelompok gen efektif. Arif et al. 2012 melaporkan karakter umur berbunga jumlah gen-gen efektif yang mengendalikan sebanyak 1 kelompok gen,
sedangkan bobot per buah dilaporkan dikendalikan oleh 18 kelompok gen pengendali. Perbedaan jumlah kelompok gen pengendali pada karakter bobot per
buah diduga karena populasi yang digunakan berbeda. Jumlah gen-gen efektif karakter tebal daging buah dan diameter buah dikendalikan oleh 2 kelompok gen
efektif, sedangkan karakter bobot per buah dan diameter buah dikendalikan oleh 3 kelompok gen efektif Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Jumlah kelompok gen pengendali n dan derajat dominansi hp pada karakter komponen hasil cabai
Karakter n
hp Derajat Dominansi
Umur berbunga HST 0.03
-3.57 Over dominan
Umur panen HST 0.00
-27.44 Over dominan
Bobot per buah g 2.72
-0.27 Resesif parsial
Panjang tangkai buah cm 0.35
0.80 Dominan parsial
Panjang buah cm 0.75
0.94 Dominan parsial
Diameter buah mm 2.38
-0.09 Aditif
Tebal daging buah mm 1.20
0.16 Dominan parsial
Jumlah buah buah 0.03
2.34 Over dominan
Bobot buah per tanaman g 0.27
0.48 Dominan parsial
Karakter umur berbunga, umur panen, panjang buah, dan jumlah buah memiliki nilai potensi rasio Hp1 atau Hp-1. Hal ini menunjukkan bahwa pada
karakter umur berbunga, umur panen, dan jumlah buah dikendalikan oleh gen dominan dengan aksi gen over dominan. Nilai potensi rasio karakter bobot per buah
berada pada kisaran -1Hp0, ini menunjukkan bahwa karakter tersebut dikendalikan oleh gen resesif dengan aksi gen resesif parsial. Karakter diameter
buah dikendalikan oleh aksi gen aditif. Beberapa hasil penelitian memperoleh hasil yang sama untuk karakter bobot per buah Hari et al. 2004 dan diameter buah
Hilmayanti et al. 2006. Karakter panjang tangkai buah, tebal daging buah dan bobot buah per tanaman memiliki nilai potensi rasio 0Hp1. Hal ini menunjukkan
bahwa pada karakter panjang tangkai buah, panjang buah, tebal daging buah dan bobot buah per tanaman dikendalikan oleh gen dominan dengan aksi gen dominan
parsial Tabel 3.5.
3.3.4 Kelayakan Model Genetik 3.3.4.1 Uji Skala Individu
Uji skala individu yang berbeda nyata pada A, B dan C baik itu satu atau lebih mengindikasikan bahwa pada penelitian ini terdapat epistasis atau interaksi antar
lokus Tabel 3.6. Nilai A semua karakter menunjukkan nilai yang berbeda sangat nyata kecuali bobot buah per tanaman, artinya model aditif-dominan tidak sesuai
untuk model genetik. Walaupun nilai A dan B karakter bobot buah per tanaman tidak berbeda nyata, model aditif-dominan tidak dapat digunakan karena nilai C
karakter ini berbeda nyata. Apabila nilai C signifikan mengindikasikan adanya tipe interaksi [l] yaitu pengaruh interaksi dominan x dominan. Menurut Hill et al. 1998
apabila model aditif dominan tidak sesuai maka perlu dilakukan uji ke model lainnya yang melibatkan interaksi gen antar lokus.
Tabel 3.6 Uji skala pada karakter komponen hasil cabai Karakter
A B
C Umur berbunga HST
9.629 5.543
14.760 Umur panen HST
13.409 9.166
45.718 Bobot per buah g
-4.842 -2.588
-18.959 Panjang tangkai buah cm
-1.531 -0.458
-2.161 Panjang buah cm
-6.741 -4.960
-13.325 Diameter buah mm
-3.582 -2.044
-14.073 Tebal daging buah mm
-0.180 -0.057
tn
-0.749 Jumlah buah buah
37.426 39.388
146.428 Bobot buah per tanaman g
2.461
tn
39.658
tn
-213.872
Keterangan: = berbeda nyata pada α 0.01, = berbeda nyata pada α 0.05, dan tn= tidak
berbeda nyata pada α 0.05