Latar Belakang Pewarisan Karakter Komponen Hasil Dan Pemanfaatan Segregan Transgresif Persilangan Cabai Besar Dan Keriting Dalam Rangka Perbaikan Hasil
pada sifat-sifat kuantitatif dari zuriat hasil persilangan dua tetua yang memiliki jangkauan sebaran yang melampaui jangkauan sebaran kedua tetuanya Poehlman
dan Sleper 1996. Seleksi pada zuriat yang memiliki jangkauan sebaran melampaui jangkauan sebaran kedua tetuanya, belum tentu menghasilkan turunan yang
keragaannya sama dengan tetuanya. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh genotipe dan interaksi genotipe dengan lingkungan yang akan mengaburkan penarikan
kesimpulan mengenai nilai fenotipe tanaman Jambormias dan Riry 2009. Oleh karena itu proses seleksi memakan waktu yang lama hingga generasi F6 atau F7
untuk mendapatkan galur harapan.
Metode seleksi berbasis indeks merupakan salah satu metode seleksi yang cukup populer dilakukan pada generasi F2. Menurut Sumarno dan Zuraida 2006
metode seleksi berbasis indeks dapat menghasilkan genotipe-genotipe terbaik untuk karakter-karakter yang dilibatkan dalam penyusunan indeks. Seleksi akan
memberikan respon yang baik apabila menggunakan kriteria seleksi yang tepat. Karakter yang digunakan sebagai penyusun indeks merupakan karakter-karakter
yang memberikan pengaruh cukup besar pada peningkatan daya hasil. Individu- individu terpilih pada generasi F2 dengan nilai heritabilitas yang tinggi ketika
digalurkan menjadi generasi F3 diharapkan mengalami kemajuan seleksi yang positif. Jambormias et al. 2011 menyatakan bahwa generasi F3 dapat
menyediakan informasi kekerabatan dalam bentuk informasi antar famili dan dalam famili. Informasi antar famili dan dalam famili ini berguna dalam menentukan suatu
genotipe telah seragam atau masih bersegregasi. Genotipe dikatakan segregan transgresif apabila memiliki ragam dalam famili yang rendah. Indikasi ragam dalam
famili rendah dapat dilihat dari ragam genotipe F3 lebih rendah atau sama dengan ragam tetua. Tetua merupakan galur murni yang apabila ditanam tingkat
keragamannya rendah sehingga dapat dijadikan indikator dalam menentukan genotipe F3 telah seragam atau masih bersegregasi.