Hasil dan Pembahasan .1 Kemajuan Seleksi dan Heritabilitas
dibandingkan cabai besar. Karakter umur berbunga dan umur panen merupakan karakter yang diharapkan mengalami kemajuan yang negatif dengan tujuan
mendapatkan genotipe yang memiliki umur genjah. Karakter umur panen dan umur buah mengalami kemajuan seleksi sebesar -4.91 HST dan -10.63 HST, yakni dari
31.19 HST menjadi 26.28 HST untuk umur berbunga dan 98.19 HST menjadi 87.56 HST untuk umur panen Tabel 5.1.
Karakter diameter buah dan tebal daging buah merupakan karakter yang mengalami kemajuan seleksi negatif. Kemajuan seleksi diameter buah sebesar -0.30
mm dari 9.22 mm menjadi 8.92 mm, sedangkan kemajuan seleksi tebal daging buah sebesar -0.05 mm dari 1.23 mm menjadi 1.18 mm Tabel 5.1. Diameter buah dan
tebal daging buah merupakan karakter yang tidak termasuk dalam kriteria seleksi. Hal ini diduga yang menyebabkan kemajuan seleksi karakter diameter buah dan
tebal daging buah menjadi negatif. Hasil penelitian Egea-Gilabert et al. 2008 menunjukkan karakter panjang buah juga mengalami nilai tengah F3 yang lebih
baik dibandingkan nilai tengah F2, sedangkan diameter buah mengalami penurunan nilai tengah dari generasi sebelumnya.
Heritabilitas dalam arti luas pada populasi F3 memiliki pola yang sama pada populasi F2. Heritabilitas arti luas pada semua karakter yang diuji berkisar antara
36.01 sampai 73.06 atau dapat diklasifikasikan dari sedang 25h50 hingga tinggi 50 Tabel 5.2. Heritabilitas dalam arti luas populasi F3 pada
semua karakter berada pada kisaran tinggi, kecuali karakter panjang tangkai buah dan tebal daging buah yang berada kisaran sedang. Nilai heritabilitas yang termasuk
dalam kategori tinggi menunjukkan bahwa faktor genetik memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan lingkungan pada penampilan fenotipik suatu
tanaman. Tabel 5.2 Heritabilitas dalam arti luas dan sempit realized karakter komponen
hasil pada populasi F3 cabai No. Karakter
h
2 bs
h
2 ns
Realized 1
Umur berbunga HST 53.80
436.42
a
2 Umur panen HST
51.10 73.27
3 Bobot per buah g
58.44 1.53
4 Panjang tangkai buah cm
48.11 113.59
a
5 Panjang buah cm
51.38 51.82
6 Diameter buah mm
57.23 -12.47
b
7 Tebal daging buah mm
36.01 -23.74
b
8 Jumlah buah buah
73.06 -93.98
b
9 Bobot buah per tanaman g
50.07 18.50
Keterangan: a = Nilai heritabilitas yang melebihi 100 dianggap nilai h
2 ns
= 100, b = nilai heritabilitas yang kurang dari 0 dianggap nilai h
2 ns
= 0.
Nilai heritabilitas dalam arti sempit realized karakter komponen hasil pada populasi F3 disajikan pada Tabel 5.2. Karakter panjang buah dan bobot buah per
tanaman merupakan karakter yang memiliki pola nilai heritabilitas dalam arti sempit yang sama dengan populasi F2. Nilai heritabilitas dalam arti sempit
realized panjang buah sebesar 51.82 masuk dalam kategori tinggi 50 dan
bobot buah per tanaman sebesar 18.50 masuk dalam kategori rendah 25 Tabel 5.2. Kedua karakter ini merupakan karakter utama yang menjadi kriteria
dalam seleksi indeks. Hal ini yang mengakibatkan karakter panjang buah dan bobot buah per tanaman memiliki pola yang serupa, baik pada populasi F2 ataupun pada
turunannya atau populasi F3 setelah dilakukan seleksi.
Karakter umur berbunga, umur panen, dan panjang tangkai buah merupakan karakter yang memiliki nilai heritabilitas dalam arti sempit realized tinggi
50. Karakter umur berbunga dan panjang tangkai buah memiliki nilai lebih dari 100 yakni masing-masing sebesar 436.42 dan 113.59. Nilai heritabilitas
yang melebihi 100 ini akibat menggunakan persamaan heritabilitas realized yang memanfaatkan data kemajuan seleksi. Ketika nilai kemajuan seleksi suatu karakter
sangat baik, dapat mengakibatkan nilai heritabilitas realized menjadi lebih besar dari 100. Hal sebaliknya apabila nilai kemajuan seleksi negatif dapat
mengakibatkan nilai heritabilitas realized menjadi kecil dari 0 atau menjadi negatif seperti pada karakter diameter buah, tebal daging buah, dan jumlah buah
Tabel 5.2. 5.3.2 Verifikasi Genotipe Segregan Transgresif
Genotipe dikatakan segregan transgresif apabila memiliki nilai tengah lebih tinggi dari kedua tetua dengan nilai ragam dalam famili yang rendah. Indikasi
ragam dalam famili rendah dapat dilihat dari ragam genotipe F3 lebih rendah atau sama dengan ragam tetua. Tetua yang digunakan pada penelitian ini merupakan
galur murni sehingga tingkat keragaman rendah. Genotipe F3 dengan tingkat keragaman lebih rendah atau mendekati ragam tetua dapat dinyatakan sebagai
genotipe segregan transgresif atau sudah tidak bersegregasi lagi. Nilai tengah dan ragam karakter populasi P1, P2, F2, F3, dan genotipe F3 disajikan pada umur
berbunga, umur panen, dan bobot per buah disajikan pada Tabel 5.3. Karakter umur berbunga terdapat dua genotipe yang terverifikasi segregan transgresif, yaitu:
F3120005-16 dan F3120005-70. Genotipe F3120005-181 memiliki umur berbunga lebih genjah dari tetua dengan ragam dalam famili sebesar 3.53 lebih rendah dari
ragam tetua P2 4.43 tapi tidak lebih rendah dibanding tetua P1 3.51, sedangkan genotipe F3120005-62 memiliki ragam dalam famili yang tidak lebih rendah tetapi
mendekati ragam kedua tetua yakni sebesar 4.87 Tabel 5.3.
Karakter umur panen terdapat tiga genotipe yang lebih genjah dengan nilai ragam dalam famili lebih rendah dari kedua tetua yaitu: F3120005-35, F3120005-
146, dan F3120005-199. Umur panen genotipe F3120005-3 lebih genjah memiliki ragam sebesar 57.20 lebih kecil dari ragam tetua P1 66.13 tapi tidak lebih baik
dibanding tetua P2 56.50, sedangkan F3120005-184 memiliki ragam yang tidak lebih rendah tetapi mendekati ragam kedua tetua yakni sebesar 69.45. Karakter
bobot per buah tidak terdapat genotipe terverifikasi segregan transgresif. Akan tetapi terdapat satu genotipe yang memiliki nilai ragam dalam famili rendah lebih
dari kedua tetua, yaitu: F3120005-70. Genotipe F3 dengan nilai ragam dalam famili lebih rendah dari tetua P2 1.35 tapi tidak lebih rendah dari tetua P1 0.37 terdapat
sebanyak 22 genotipe Tabel 5.3. Genotipe-genotipe dengan nilai tengah tidak melebihi kedua tetua yang memiliki ragam dalam famili rendah merupakan
genotipe homozigot.
Tabel 5.3 Nilai tengah dan ragam populasi F3 karakter umur berbunga, umur panen, dan bobot per buah cabai
Genotipe Karakter
Umur berbunga HST
Umur panen HST
Bobot per buah g
Nilai tengah
Ragam Nilai
tengah Ragam
Nilai tengah
Ragam P1 IPB C120
28.09 3.51
89.15 66.13
3.22 0.37
P2 IPB C5 30.58
4.43 98.27
56.50 12.06
1.35 F2
31.19 15.78
98.18 263.84
5.02 5.46
F3 26.28
8.53 88.01
124.99 4.84
1.71 F3120005-3
27.74 5.43