1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini terdiri atas tiga percobaan. Percobaan pertama, pewarisan karakter hasil dan komponen hasil yang bertujuan untuk mendapatkan informasi
genetik tentang pewarisan karakter hasil dan komponen hasil pada tanaman cabai. Kemudian dilanjutkan dengan percobaan kedua, seleksi genotipe cabai yang diduga
sebagai segregan transgresif yang bertujuan untuk memperoleh genotipe dengan jangkauan sebaran yang melebihi jangkauan sebaran kedua tetuanya. Selain itu juga
dilakukan percobaan ketiga yaitu evaluasi keragaan genotipe cabai, karakter hasil dan komponen hasil pada tanaman hasil seleksi yang diduga segregan transgresif
yang bertujuan untuk mengkonfirmasi bahwa genotipe yang diseleksi benar sebagai genotipe segregan transgresif. Keseluruhan kegiatan penelitian disajikan dalam
bentuk diagram alir Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Bagan alir penelitian
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Botani dan Morfologi Cabai
Cabai Capsicum annuum L. merupakan tanaman khas yang memiliki kandungan capsaicin. Centre of origin cabai adalah daerah selatan dari Meksiko
yang menyebar hingga Columbia. Capsicum annuum L. merupakan cabai yang paling banyak di tanam. Cabai termasuk tanaman semusim annual berbentuk
perdu. Perakaran cabai merupakan akar tunggang yang terdiri atas akar utama primer dan akar lateral sekunder dengan jumlah yang banyak Poulos, 1993,
dimana dari akar lateral tersebut keluar serabut-serabut akar akar tersier. Akar tanaman cabai bisa tumbuh mencapai kedalaman satu meter Rubatzky dan
Yamaguchi, 1999. Sebagian besar batang cabai menjadi berkayu pada pangkal batang yang umumnya tumbuh tegak, sangat bercabang, dan tinggi 0.5
– 1.5 m. diameter batang cabai dapat mencapai hingga 1 cm. Warna batang beragam dari
hijau, hijau kecoklatan dan sering juga terdapat semburat ungu pada bagian buku Poulos 1993.
Daun cabai memiliki bentuk yang bervariasi, mulai dari lancip sampai dengan bulat telur dengan ujung daun yang lancip dan tepinya yang rata. Warna
daun cabai bervariasi, dari mulai hijau, hijau tua, sampai hijau keunguan. Ukuran daun bervariasi dengan helaian daun lanset dan bulat telur lebar Rubatzky dan
Yamaguchi 1997. Tanaman cabai berbunga pada bagian aksilar buku percabangan utama yang kemudian terbentuk bunga pada setiap buku berikutnya OECD 2006.
Bunga cabai termasuk bunga hermafrodit. Petal bunga Capsicum annuum terdiri atas 5-7 helai yang umumnya berwarna putih atau ungu. Bunga cabai memiliki 3
orientasi arah tumbuh yakni: ke bawah, intermediet, dan tegak ke atas Bosland and Votava 1999.
Buah cabai dapat diklasifikasikan sebagai buah non-klimaterik Lounds et al. 1993. Warna buah cabai bervariasi, yaitu: hijau, kuning, atau bahkan ungu
ketika muda dan kemudian berubah menjadi merah, jingga, atau campuran bersamaan dengan meningkatnya umur buah. Falusi dan Morakinyo 1994
menjelaskan bahwa terdapat berbagai variasi bentuk buah pada Capsicum annuum L. Bentuk buah cabai, mulai dari pendek, panjang, bulat, oval, sampai keriting.
Buah cabai juga memiliki buah tunggal yang tumbuh pada buku, namun juga lebih dari satu fasiculate tumbuh dalam satu buku Kusandriani 1996.
2.2 Studi Pewarisan Karakter Hasil
Karakter hasil dan komponen hasil merupakan karakter kuantitatif yang dapat dibedakan berdasarkan nilai ukuran. Karakter kuantitatif biasanya
dikendalikan oleh banyak gen. Hal ini mengakibatkan karakter kuantitatif banyak dipengaruhi oleh lingkungan.
Mangoendijojo 2003 menyatakan bahwa pengambilan data terhadap karakter kuantitatif dilakukan dengan melakukan pengukuran. Karakter
kuantitatif umumnya mengikuti sebaran data yang menyebar normal dan kontinyu. Pantalone et al. 1996 menyatakan bahwa data yang bersifat poligenik mempunyai
sebaran normal dan kontinyu. Sedangkan s
ebaran kontinyu dan tidak normal