Salah satu tujuan dari reksadana syariah adalah memenuhi kebutuhan kelompok investor yang ingin memperoleh pendapatan investasi dari sumber dan cara
yang bersih yang dapat dipertanggungjawabkan secara religius, serta sejalan dengan prinsip-prinsip syariah. Dengan demikian, reksadana syariah adalah suatu wadah
yang digunakan oleh masyarakat untuk berinvestasi secara kolektif, dimana pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada syariat islam.
2.2.2. Bentuk Hukum Reksadana Syariah
Di Indonesia, terdapat dua bentuk hukum reksadana, yaitu Huda dan Nasution, 2008 :
1. Reksadana Berbentuk Perseroan Reksadana berbentuk perseroan PT Reksadana merupakan suatu perusahaan
dalam hal ini perseroan terbatas yang bergerak pada pengelolaan portofolio investasi pada surat-surat berharga yang tersedia di pasar investasi. Dari kegiatan
tersebut PT Reksadana akan memperoleh keuntungan dalam bentuk peningkatan nilai aset perusahaan sekaligus nilai sahamnya, yang kemudian juga akan dapat
dinikmati oleh para investor yang memiliki saham pada perusahaan tersebut 2. Reksadana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif KIK
Reksadana kontrak investasi kolektif adalah kontrak yang dibuat antara manajer investasi dan bank kustodian yang juga mengikat pemegang unit
penyertaan sebagai investor. Melalui kontrak ini manajer investasi diberi
wewenang untuk mengelola portofolio kolektif dan bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan investasi penitipan dan administrasi investasi
kolektif. Fungsi dari kontrak investasi kolektif sama halnya dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dalam suatu perusahaan.
2.2.3. Sifat Operasional Reksadana Syariah
Berdasarkan sifat operasionalnya, reksadana dapat dibedakan menjadi reksadana terbuka open-end dan reksa dana tertutup closed-end Huda dan
Nasution, 2008. Beberapa perbedaan keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut. Reksadana tertutup menjual sahamnya melalui penawaran umum untuk selanjutnya
dicatatkan pada bursa efek. Investor tidak dapat menjual kembali saham yang dimilikinya kepada reksa dana melainkan kepada investor lain melalui pasar bursa
dimana harga jual belinya ditentukan oleh mekanisme bursa. Sementara itu, reksadana terbuka menjual saham atau unit penyertaannya
secara terus menerus selama ada investor yang ingin membeli. Saham ini tidak perlu dicatatkan pada bursa efek dan harganya ditentukan didaparkan pada NAB per saham
yang dihitung oleh bank kustodian. Pada dasarnya reksadana berbentuk perseroan dapat beroperasi secara terbuka maupun tertutup, sedangkan reksadana berbentuk
KIK hanya dapat beroperasi secara terbuka.
Tabel 2. Sifat-Sifat Reksadana Syariah
Jenis Bentuk
Satuan Investasi
Penawaran Umum
Tercatat di
Bursa Efek
Transaksi Setelah
Penawaran Umum
Tertutup Perseroan
Terbatas PT Saham
Ya Ya
Antara investor
melalui pialang
Terbuka Perseroan
Terbatas PT Saham
Ya Tidak
Investor dengan
PMIBank Kustodian
Kontrak Investasi
Kolektif KIK Unit
Penyertaan UP
Tidak Tidak
Investor dengan
PMIBank Kustodian
Sumber : Firdaus dkk, 2005
2.2.4. Jenis Investasi Reksadana Syariah