Metode Vector Autoregression VAR

Vector Error Correction Model VECM. Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian adalah Microsoft Excel 2007 untuk mengelompokan data dan selanjutnya diolah menggunakan program Eviews 6.

3.3.1. Metode Vector Autoregression VAR

Pada tahun 1980, Christopher Sims memperkenalkan sebuah macroeconomics framework yang menjanjikan, yakni Vector Autoregression VAR. Stock dan Watson dalam Firdaus 2010 memaparkan bahwa jika sebelumnya univariate autoregression merupakan sebuah persamaan tunggal single-equation dengan model linier variabel tunggal single-variable linear model, dimana nilai sekarang dari masing-masing variabel dijelaskan oleh nilai lag-nya sendiri, maka VAR merupakan sebuah n-persamaan n-equation dengan n-variabel n-variable, dimana masing-masing variabel dijelaskan dijelaskan oleh nilai lag-nya sendiri, serta nilai saat ini dan masa lampaunya current and past values. Dengan demikian, dalam konteks ekonometrika modern VAR termasuk ke dalam multivariate time series analysis Firdaus, 2010. VAR menyediakan cara yang sistematis untuk menangkap perubahan yang dinamis dalam multiple time series, serta memiliki pendekatan yang kredibel dan mudah dipahami bagi pendeskripsian data, forecasting peramalan, inferensi struktural, serta analisis kebijakan. Alat analisis yang disediakan oleh VAR bagi deskripsi data, forecasting peramalan, inferensi struktural, serta analisis kebijakan dilakukan melalui empat macam penggunaannya, yakni Forecasting, Impulse Response Function IRF, Forecast Error Variance Decomposition FEVD, dan Granger Causality Test. Forecasting merupakan ekstrapolasi nilai saat ini dan masa depan seluruh variabel dengan memanfaatkan seluruh informasi masa lalu variabel. Sementara Impulse Response Function IRF adalah melacak respon saat ini dan masa depan setiap variabel akibat perubahan atau shock suatu variabel tertentu. Forecast Error Variance Decomposition FEVD merupakan prediksi kontribusi persentase varians setiap variabel terhadap perubahan suatu variabel tertentu. Sedangkan Granger Causality Test bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antar variabel. Seperti halnya model ekonometrika lainnya, VAR juga meliputi serangkaian proses spesifikasi dan identifikasi model. Spesifikasi model VAR meliputi pemilihan variabel dan banyaknya selang yang digunakan dalam model Firdaus, 2010. Sedangkan identifikasi model adalah melakukan identifikasi persamaan sebelum melakukan estimasi model. Dalam proses identifikasi akan ditemui beberapa kondisi. Kondisi overidentified akan diperoleh jika jumlah informasi yang dimiliki melebihi jumlah parameter yang ingin diestimasi. Sementara kondisi exactly identified atau just identified akan tercapai jika jumlah informasi dan jumlah parameter yang diestimasi sama. Kemudian, jika jumlah informasi kurang dari jumlah parameter yang akan diestimasi akan menciptakan kondisi yang disebut underidentified. Proses estimasi hanya dapat dilakukan dalam keadaan overidentified dan exactly identified atau just identified. Dalam pemilihan selang optimal yang dipakai dapat memanfaatkan kriteria informasi seperti Akaike Information Criterion AIC, Schwarz Information Criterion SC, maupun Hannan-Quinn Criterion HQ. Enders 2004 mengemukakan bahwa bentuk sistem VAR standar reduced- form yang digunakan secara luas atau umum pada saat ini berasal dari bentuk sistem VAR primitif yang memiliki sejumlah kelemahan. Adapun bentuk sederhana dari sistem VAR yang primitif ditunjukkan oleh sistem bivariate sederhana sebagai berikut : y t = b 10 - b 12 z t + γ 11 z t-1 + γ 12 z t-1 + ε yt 3.1 z t = b 20 – b 21 y t + γ 21 y t-1 + γ 22 z t-1 + ε zt 3.2 Kedua persamaan di atas menunjukkan bahwa y t dan z t saling memengaruhi satu sama lain. Misalnya –b 12 merupakan efek serentak contemporaneous effect dari perubahan z t terhadap y t dan γ 12 merupakan efek dari perubahan z t-1 terhadap y t . Oleh karena itu, maka persamaan 3.1 dan 3.2 bukanlah persamaan dalam bentuk reduced-form karena y t memiliki efek serentak terhadap z t dan z t memiliki efek serentak terhadap y t. Namun dari bentuk persamaaan primitif di atas dapat diperoleh bentuk transformasi VAR ke dalam bentuk standar reduced-form. Adapun persamaan umum VAR adalah sebagai berikut Enders, 2004 : y t = A + A 1 y t-1 + A 2 y t-2 + … + A p y t-p + e t 3.3 dimana : y t = vektor berukuran n-1 yang berisikan n variabel yang terdapat di dalam sebuah model VAR A = vektor intersep berukuran n-1 A t = matriks koefisien parameter berukuran n . n untuk setiap i = 1,2,…..,p e t = vektor error berukuran n . 1 Model VAR dalam bentuk standar di atas jika dituliskan dalam bentuk persamaan bivariate adalah sebagai berikut : y t = a 10 + a 11 y t-1 + a 12 z t-1 + e 1t 3.4 z t = a 20 + a 21 y t-1 + a 22 z t-1 + e 2t 3.5 atau dalam bentuk notasi matriks VAR adalah sebagai berikut :       +             +       =       − − t t t t e e z y a a a a a a 2 1 1 1 22 21 12 11 20 10 t t z y 3.6 Sehingga untuk model multivariate seperti yang dilakukan di dalam penelitian ini, model VAR menjadi seperti berikut : Δ NAB t = β 10 + β 111 Δ NAB t-1 + β 112 Δ NAB t-2 + β 121 Δ SBI t-1 + β 122 Δ SBI t-2 + β 131 Δ SBIS t-1 + β 132 Δ SBIS t-2 + β 141 Δ ER t-1 + β 142 Δ ER t-2 + β 151 Δ INF t-1 + β 152 Δ INF t-2 + β 161 Δ IHSG t-1 + β 162 Δ IHSG t-2 + β 171 Δ JII t-1 + β 172 Δ JII t-2 + e 1t 3.7 Δ SBI t = β 20 + β 211 Δ NAB t-1 + β 212 Δ NAB t-2 + β 221 Δ SBI t-1 + β 222 Δ SBI t-2 + β 231 Δ SBIS t-1 + β 232 Δ SBIS t-2 + β 241 Δ ER t-1 + β 242 Δ ER t-2 + β 251 Δ INF t-1 + β 252 Δ INF t-2 + β 261 Δ IHSG t-1 + β 262 Δ IHSG t-2 + β 271 Δ JII t-1 β 272 Δ JII t-2 + e 2t 3.8 Δ SBIS t = β 30 + β 311 Δ NAB t-1 + β 312 Δ NAB t-2 + β 321 Δ SBI t-1 + β 322 Δ SBI t-2 + β 331 Δ SBIS t-1 + β 332 Δ SBIS t-2 + β 341 Δ ER t-1 + β 342 Δ ER t-2 + β 351 Δ INF t-1 + β 352 Δ INF t-2 + β 361 Δ IHSG t-1 + β 362 Δ IHSG t-2 + β 371 Δ JII t-1 + β 372 Δ JII t-2 + e 3t 3.9 Δ ER t = β 40 + β 411 Δ NAB t-1 + β 412 Δ NAB t-2 + β 421 Δ SBI t-1 + β 422 Δ SBI t-2 + β 431 Δ SBIS t-1 + β 432 Δ SBIS t-2 + β 441 Δ ER t-1 + β 442 Δ ER t-2 + β 451 Δ INF t-1 + β 452 Δ INF t-2 + β 461 Δ IHSG t-1 + β 462 Δ IHSG t-2 + β 471 Δ JII t-1 + β 472 Δ JII t-2 + e 4t 3.10 Δ INF t = β 50 + β 511 Δ NAB t-1 + β 512 Δ NAB t-2 + β 521 Δ SBI t-1 + β 522 Δ SBI t-2 + β 531 Δ SBIS t-1 + β 532 Δ SBIS t-2 + β 541 Δ ER t-1 + β 542 Δ ER t-2 + β 551 Δ INF t-1 + β 552 Δ INF t-2 + β 561 Δ IHSG t-1 + β 562 Δ IHSG t-2 + β 571 Δ JII t-1 + β 572 Δ JII t-2 + e 5t 3.11 Δ IHSG t = β 60 + β 611 Δ NAB t-1 + β 612 Δ NAB t-2 + β 621 Δ SBI t-1 + β 622 Δ SBI t-2 + β 631 Δ SBIS t-1 + β 632 Δ SBIS t-2 + β 641 Δ ER t-1 + β 642 Δ ER t-2 + β 651 Δ INF t-1 + β 652 Δ INF t-2 + β 661 Δ IHSG t-1 + β 662 Δ IHSG t-2 + β 671 Δ JII t-1 + β 672 Δ JII t-2 + e 6t 3.12 Δ JII t = β 70 + β 711 Δ NAB t-1 + β 712 Δ NAB t-2 + β 721 Δ SBI t-1 + β 722 Δ SBI t-2 + β 731 Δ SBIS t-1 + β 732 Δ SBIS t-2 + β 741 Δ ER t-1 + β 742 Δ ER t-2 + β 751 Δ INF t-1 + β 752 Δ INF t-2 + β 761 Δ IHSG t-1 + β 762 Δ IHSG t-2 + β 771 Δ JII t-1 + β 772 Δ JII t-2 + e 7t 3.13 Dimana : NAB : Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah SBI : Sertifikat Bank Indonesia SBIS : Sertifikat Bank Indonesia Syariah ER : Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS INF : Inflasi IHSG : Indeks Harga Saham Gabungan JII : Jakarta Islamic Index Model VAR dikembangkan sebagai solusi atas kritikan terhadap model persamaan simultan Nachrowi, 2006, yaitu : 1. Spesifikasi dari sistem persamaan simultan terlalu berdasarkan pada agregasi dari model keseimbangan parsial, tanpa memperhatikan pada hasil hubungan yang hilang omitted interrelation. 2. Struktur dinamis pada model seringkali dispesifikasikan dengan tujuan untuk memberikan restriksi yang dibutuhkan dalam mendapatkan identifikasi dari bentuk struktural. Menurut McCoy dalam Nachrowi 2006, untuk mengatasi kritikan tersebut terutama untuk menentukan variabel endogen dan eksogen, pendekatan VAR berusaha membiarkan data tersebut berbicara “let the data speak for themselves” dengan membuat semua variabel berpotensi menjadi variabel endogen. Dalam kerangka VAR setiap variabel, baik dalam level maupun first difference, diperlakukan secara simetris di dalam sistem persamaan yang mengandung regressor set yang sama. Menurut Gujarati 2003, keunggulan metode VAR dibandingkan dengan metode ekonometrika konvensional adalah : 1. Mengembangkan model secara bersamaan di dalam suatu sistem yang kompleks multivariat, sehingga dapat menangkap hubungan keseluruhan variabel di dalam persamaan itu. 2. Uji VAR yang multivariat bisa menghindarkan parameter yang bias akibat tidak dimasukkannya variabel yang relevan. 3. Uji VAR dapat mendeteksi hubungan antar variabel di dalam sistem persamaan, dengan menjadikan seluruh variabel sebagai endogen. 4. Karena bekerja berdasarkan data, metode VAR terbebas dari berbagai batasan teori ekonomi yang sering muncul termasuk gejala perbedaan palsu spurious variable di dalam model ekonometrika konvensional terutama pada persamaan simultan, sehingga menghindari penafsiran yang salah. Namun, model VAR juga memiliki banyak kritik akibat memiliki beberapa kelemahan. Menurut Gujarati 2003, kelemahan VAR antara lain : 1. Model VAR lebih bersifat ateori karena tidak memanfaatkan informasi dari teori-teori terdahulu. 2. Karena tidak menitikberatkan pada peramalan forecasting, maka model VAR dianggap tidak sesuai untuk implikasi kebijakan. 3. Tantangan terberat VAR adalah pemilihan panjang lag yang tepat. 4. Semua variabel yang digunakan dalam model VAR harus stasioner. 5. Koefisien dalam estimasi VAR sulit untuk diinterpretasikan.

3.3.2. Metode Vector Error Correction Model VECM