Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Tindakan Ibu Hamil Tentang Deteksi Dini Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Medan Deli Tahun 2015
kemungkinan pertanda dari friable cervix. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya suatu infeksiHani, 2010.
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, perdarahan banyak, atau perdarahan dengan nyeri berarti abortus atau keguguran,
KET atau ectopic pregnancy, mola hidatidosa Rukiyah, 2009. Diperkirakan satu dari tiga kehamilan mengalami keguguran, penyebab keguguran meliputi
kekurangan gizi, ketidakseimbangan hormon, infeksi dan auto-imun atau kelainan kromosom janin Zita, 2010. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak
normal adalah merah, banyak atau sedikit, nyeri berarti plasenta previa dan solusio plasenta. Perdarahan melalui jalan lahir sebelum 3 bulan disebabkan
keguguran yang mengancam janin. Nyeri perut bagian bawah yang hebat pada kehamilan 1-2 bulan ini merupakan hal yang berbahaya. Perdarahan 7-9 bulan
meskipun hanya sedikit merupakan ancaman bagi ibu dan janin Rukiyah, 2009. 2 Sakit Kepala yang hebat menetap dan tidak hilang
Sepuluh persen dari wanita hamil menderita sakit kepala hebat yang disebabkan pelebaran pembuluh darah dalam otak dan berhubungan dengan
perubahan hormon yang terjadi dalam kehamilan. Sakit kepala juga disebabkan oleh kerja hormon, stres, atau tegang pada otot kepala dan leher akibat postur
yang salah selama kehamilan Zita, 2010. Sakit kepala selama kehamilan adalah umum dan sering kali ketidaknyamanan
yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius adalah sakit kepala yang hebat yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Sakit kepala yang hebat terkadang-kadang ibu mungkin merasakan
penglihatannya kabur atau berbayangan. Sakit kepala yang seperti ini dalam kehamilan merupakan gejala dari pre-eklamsia Hani, 2010.
Pre-eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hypertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan sehingga dapat menyebabkan kematian
pada ibu dan janinnya. Penyakit ini umumnya terjadi pada triwulan ke-3 kehamilan yang dapat terjadi pada waktu antepartum, intrapartum, dan pasca
persalinan Prawirohardjo, 2008. Pre-eklamsia ringan harus segera ditangani agar tidak meningkat menjadi pre-
eklamsia berat yang ditandai dengan tekanan darah tinggi terus meningkat dan kadar protein yang lebih tinggi lagi dalam urine. Gejala pre-eklamsia ringan
menunjukan peningkatan tekanan darah 14090 mmHg atau lebih dan kadar urine lebih tinggi dari 300 mg per 24 jam Erikania, 2009. Hipertensi karena kehamilan
yaitu yang terjadi pada saat kehamilan dapat mempengaruhi kehamilan itu sendiri biasanya terjadi pada usia kehamilan memasuki 20 minggu Rukiyah, 2011.
3 Gangguan Visual secara tiba-tiba Pandangan kabur, rabun senja Wanita hamil mengeluh penglihatan yang kabur karena pengaruh hormonal,
ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan adalah normal, masalah penglihatan yang mengindikasikan keadaan yang
mengancap jiwa ibu adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit
kepala yang hebat mungkin menandakan pre-eklamsia Kusmiyati, 2009.
4 Bengkak pada muka dan tangan Menurut Hani 2010, hampir dari sebagian ibu hamil akan mengalami
pembengkakan yang normal. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan ikuti
keluhan fisik lain, seperti sakit kepala, gangguan penglihatan. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung, pre-eklamsia.
Kaki bengkak terjadi pada hamil trimester ketiga. Gangguan pada kaki bengkak ada dua yaitu retensi penahanan air dan garam karena gestosis dan
tertekannya pembuluh darah, karena bagian terendah bayi mulai masuk pintu atas panggul Bandiyah, 2009. Bengkak pada tangan dan wajah disertai tekanan
darah tinggi dan sakit kepala sangat berbahaya bila diabaikan bisa terjadi kejang-kejang yang disebut keracunan kehamilan atau eklamsia. Keadaan ini
bisa menyebabkan kematian ibu hamil dan janin Rukiyah, 2009. 5 Nyeri abdominal yang hebat
Nyeri abdominal menunjukkan masalah yang mengacam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa
berarti appendicitis, ectopic pregnancy, preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi placenta, ISK, dan lain-lain Pantikawati, 2010.
6 Bayi kurang bergerak seperti biasanya Menurut Kusmiyati 2009, ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama
bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakkan akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali
dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik
7 Berat Badan Ibu Tidak Naik Selama kehamilan berat badan ibu naik sekitar 9-12 kg, karena adanya
pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan tubuh ibu akibat kehamilan. Kenaikan berat badan ibu biasanya terlihat nyata sejak kehamilan berumur 4 bulan
sampai menjelang persalinan. Apabila berat badan ibu tidak naik pasca akhir bulan keempat dan pada akhir bulan keenam mengakibatkan pertumbuhan janin
akan terganggu. Penyebab Berat badan ibu naik atau ternganggu dikarenakan berbagai faktor diantaranya kekurangan gizi Kekurangan Energi Kronis atau
KEK dan penyakit lain, seperti batuk menahun, malaria dan lain-lainnya yang perlu segera di obati Rukiyah, 2009.
8 Mual muntah berlebihan Mual nausea dan muntah emesis gravidarum adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilan trimester satu. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang
lebih terjadi pada 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir berlangung selama kurang lebih 10 minggu. Pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum
menjadi buruk keadaan inilah disebut hyperemisis gravidarum keluhan gejala dan
perubahan fisiologi menentukan berat ringannya penyakit Wiknjosastro, 2005. Adapun gejala-gejala hyperemisi gravidarum menurut Zita 2010 adalah muntah
yang parah dan berlebihan disertai juga dengan dehidrasi. Menurut Manuaba 2009, Hiperemesis gravidarum dapat dibagi menjadi tiga
tingkat yaitu sebagai berikut : a Tingkat pertama : Muntah berlangsung terus, makan berkurang, berat badan
menurun, kulit dehidrasi , tekanan darah turun dan nadi meningkat, lidah kering dan mata tampak cekung
b Tingkatan kedua : Ibu tampak lebih lemah, gejala dehidrasi makin tampak, mata cekung, lidah kering dan kotor, tekanan darah menurun dan nadi
meningkat, berat badan makin menurun, mata ikterus, terjadi gangguan buang air besar, menjadi apatis, dan nafas berbau.
c Tingkatan ketiga : Muntah berkurang, keadaan ibu hamil makin menurun dengan tekanan darah turun dan nadi meningkat, suhu naik, keadaan dehidrasi
makin jelas, dan gangguan kesadaran sampai koma. 9 Keluarnya air ketuban sebelum waktunya
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina. Air ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban
dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun pada kehamilan aterm Kusmiyati, 2009.
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda mulai persalinan dan ditunggu satu jam sebelum terjadi inpartu. Sebagian besar ketuban
pecah dini terjadi pada kehamilan aterm lebih dari 37 minggu, sedangkan kurang dari 36 minggu tidak terlalu banyak Manuaba, 2009.
Menurut Rukiyah 2011, apabila ketuban pecah dan cairan keluar sebelum ibu mengalami tanda-tanda persalinan janin dan mudah terinfeksi. Demam, bercak
vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah cepat merupakan tanda infeksi terjadi. Tanda terjadi ketuban pecah sebelum waktunya
adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina. Aroma air ketuban berbau amis, dengan ciri pucat dan berwarna merah darah. Cairan ini tidak akan
berenti atau kering karena terus diproduksi sampai lahir.