Deteksi Dini Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan
Pada kunjungan ulang atau pada trimester kedua, yang harus diwaspadai tentang kejadiantanda bahaya yaitu perdarahan, preeklampsia, dan eklampsia,
gangguan pertumbuhan janin. Pada kunjungan ulang di trimester ketiga, tanda bahayanya adalah adanya kehamilan ganda, ibu mengalami perdarahan plasenta
previa atau solusio plasenta Rukiyah, 2011.
Tujuan ANC antenatal care menurut Kusmiyati 2009 yaitu :
1. Mempromosikan, menjaga fisik dan mental ibu bayi dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri, dan proses kelahiran bayi.
2. Mendeteksi dan melaksanakan komplikasi medis, bedah atau obstetric selama kehamilan.
3. Mengembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi komplikasi.
4. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan nifas normal, merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial.
Menurut Depkes RI 2009, pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan kebidanan, pemeriksaaan laboratorium
rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus sesuai risiko yang ditemukan dalam pemeriksaan, adapun penerapan dalam asuhan antenatal yaitu sebagai
berikut: 1. Timbang Berat Badan dan Tinggi Badan
2. Ukur Tekanan Darah 3. Nilai Status gizi ukur lingkar lengan atas
4. Ukur tinggi fundus uteri
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin DJJ 6. Skrining status imunissasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toxoid TT
bila diperlukan 7. Pemberian Tablet Zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
8. Tes Laboratorium rutin dan khusus 9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara konseling,termasuk Perencanaan Persalinan danPencegahan Komplikasi P4K serta KB pasca persalinan.
Kusmiyati 2009 menyatakan bahwa dengan memberikan asuhan antenatal yang baik akan menjadi salah satu tiang penyangga dalam safe motherhood dalam
usaha menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. Peningkatkan efektifitas asuhan antenatal meliputi hal-hal berikut :
1. Asuhan diberikan oleh petugas yang terampil dan berkesinambungan. 2. Persiapan menghadapi persalinan yang baik dengan cara memperkirakan
komplikasi. 3. Mempromosikan kesehatan dan pencegahan penyakit tetanus toxoid,
suplemen gizi, pencegahan konsumsi alkohol dan rokok dan lain-lain. 4. Mendeteksi dini komplikasi serta perawatan penyakit yang diderita ibu hamil
preeklamsia, eklamsia, HIVAIDS, tuberkolosis, hepatitis, hipertensi, diabetes, dan lain-lainnya.
Standar waktu pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan yaitu minimal 1kali pada triwulan pertama, 1kali pada triwulan kedua, dan
minimal 2 kali pada triwulan ketiga untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi
Kemenkes, 2010.