19
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Kelangkaan merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Hal ini menjadi masalah utama ketika keinginan manusia yang tidak terbatas berhadapan dengan
penggunaan sumberdaya yang langka. Untuk menghadapi persoalan ini, suatu pilihan harus diambil. Saat suatu pilihan diambil menimbulkan biaya imbangan.
Biaya imbangan adalah biaya dalam bentuk alternatif yang harus dikorbankan. Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang juga mengalami
masalah kelangkaan. Untuk mencapai tujuan keuntungan yang maksimum, perusahaan harus dapat mengalokasikan sumberdaya secara efektif dan efisien.
Sumberdaya merupakan faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa. Menurut Lipsey 1984 fungsi produksi adalah hubungan antara
faktor produksi yang digunakan sebagai input dalam proses produksi dengan jumlah output yang dihasilkan pada suatu waktu dan tingkat teknologi tertentu.
“Faktor produksi dapat digolongkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu lahan, tenaga kerja, dan sumberdaya modal. Lahan dapat diartikan sebagai
sumberdaya alam, baik lahan untuk bertani atau bangunan, sumberdaya energi, dan sumberdaya nonenergi. Tenaga kerja merupakan waktu yang digunakan
orang dalam produksi atau bekerja. Sumberdaya modal membentuk barang tahan lama dari suatu perekonomian, dihasilkan dengan tujuan untuk memproduksi
barang lain” Nordhaus, 2001. Efektivitas merupakan karakteristik lain dari proses yang mengukur
derajat pencapaian output dari sistem produksi. Efisiensi adalah ukuran yang menunjukkan bagaimana baiknya sumber daya-sumber daya ekonomi digunakan
dalam proses produksi untuk menghasilkan output Gaspersz, 2003. Efisiensi dalam teori produksi adalah cara untuk memaksimumkan
keuntungan. Hal ini terlihat dari konsep keuntungan yang merupakan selisih dari penerimaan dengan biaya. Untuk memaksimumkan keuntungan dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu memaksimumkan penerimaan atau meminimumkan biaya. Maksimum penerimaan ini, dalam efisiensi berarti memproduksi output
semaksimum mungkin dengan tingkat penggunaan input yang tetap. Minimum
20 biaya adalah memproduksi output pada tingkat tertentu dengan biaya produksi
seminimum mungkin Gaspersz, 2003. Biaya minimum terlihat pada kurva keseimbangan produsen Gambar 1.
Kurva keseimbangan
produsen menggambarkan
pencapaian kombinasi
penggunaan input pada kondisi biaya terkecil, untuk memproduksi output dalam jumlah tertentu. Keseimbangan ini diperoleh saat kurva isoquant bersinggungan
dengan kurva isocost. Kurva isoquant adalah suatu kurva yang menunjukkan tempat kedudukan titik-titik kombinasi yang menunjukkan semua kombinasi input
yang secara fisik mampu menghasilkan output yang sama. Kurva isocost adalah garis yang menunjukkan berbagai kombinasi input yang dapat dibeli untuk suatu
tingkat pengeluaran biaya yang sama pada harga-harga input yang tetap.
X
2
C
w B
A Kurva Isoquant
TC
1
TC
2
O v X
1
Gambar 1. Kurva Keseimbangan Produsen
Sumber: Gaspersz 2003
Keseimbangan dicapai pada titik B, yaitu saat perusahaan berproduksi dengan kombinasi input X
1
sebesar v dan X
2
sebesar w. jika perusahaan berproduksi pada titik A atau C maka tidak efisien, karena total biaya yang
dikeluarkan lebih besar dari TC
1
. Penerimaan maksimum terlihat pada kurva kemungkinan produksi dan
garis isorevenue. Kurva kemungkinan produksi menggambarkan alternatif produksi yang dapat dijalankan oleh perusahaan dengan sumber daya tertentu.
Dalam kurva ini terdapat tiga konsep, yaitu kelangkaan, pilihan, dan biaya
21 imbangan. Kelangkaan adalah kombinasi produksi yang tidak mungkin dicapai
karena keterbatasan sumberdaya yang dimiliki. Konsep ini berada pada luar kurva kemungkinan produksi. Pilihan adalah keharusan untuk memilih di antara
kombinasi yang mungkin dicapai dengan menghabiskan seluruh sumberdaya yang dimiliki. Konsep ini berada pada sepanjang garis kurva kemungkinan produksi.
Untuk wilayah di bawah kurva produksi dicapai tanpa harus menghabiskan seluruh sumberdaya yang dimiliki. Biaya imbangan yaitu pada saat semua
sumberdaya digunakan, untuk memperoleh barang satu lebih banyak, maka barang lain harus dikorbankan. Konsep ini ditunjukkan oleh batas kurva yang
miring ke kanan bawah Lipsey, 1984. Keuntungan maksimum diperoleh pada saat kurva kemungkinan produksi
bersinggungan dengan garis isorevenue. Garis isorevenue adalah garis yang menggambarkan kombinasi output yang memberikan penerimaan tertentu kepada
perusahaan Sudarsono, 1995. Pada Gambar 2 garis isorevenue digambarkan dengan TR total revenue. Perusahaan diasumsikan memproduksi dua jenis
barang Y
1
dan Y
2
. keuntungan maksimum diperoleh saat perusahaan memproduksi Y
1
sebesar v dan Y
2
sebesar w, yakni berada pada titik B. Jika perusahaan memproduksi pada titik A dan C, maka keuntungan yang diperoleh
belum maksimum, karena total penerimaan yang dihasilkan lebih rendah dari TR
2
.
Y
2
C
w B
A TR
1
TR
2
V Y
1
Gambar 2. Kurva KemungkinanProduksi dan Garis Isorevenue
Sumber : Sudarsono 1995
22 Keuntungan
maksimum dicapai
dengan optimalisasi
produksi. Optimalisasi produksi memiliki arti kegiatan yang bertujuan menghasilkan output
optimum dengan memperhatikan input yang terbatas ketersediaannya. Optimalisasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode linear programming.
Linear programming merupakan metode perhitungan untuk perencanaan terbaik di antara kemungkinan-kemungkinan tindakan yang dapat dilakukan.
Linear programming dapat digunakan dalam dua cara, yaitu minimisasi atau maksimisasi. Minimisasi adalah meminimumkan biaya dalam rangka
mendapatkan total penerimaan atau total keuntungan sebesar mungkin. Maksimisasi adalah memaksimumkan total penerimaan atau total keuntungan
pada kendala sumberdaya yang terbatas. Soekartawi 1992 menyatakan bahwa dalam linear programming terdapat
beberapa persyaratan, yaitu : a. LP harus memiliki fungsi tujuan memaksimumkan atau meminimumkan
sesuatu. Fungsi ini dinyatakan dengan garis lurus fungsi Z. b. LP harus memiliki kendala yang dinyatakan dengan persamaan garis lurus
antara koefisien input-output dengan jumlah sumberdaya yang tersedia. c. Semua nilai aktivitas dan koefisien input-output harus bernilai positif atau
sama dengan nol. Agar persoalan LP dapat diselesaikan, maka terdapat beberapa syarat:
a. Fungsi objektif harus didefinisikan secara jelas dan dinyatakan sebagai fungsi objektif yang linear.
b. Harus ada alternatif pemecahan untuk dipilih salah satu yang terbaik. c. Sumber-sumber dan aktivitas mempunyai sifat dapat ditambahkan
additivity. d. Fungsi objektif dan ketidaksamaan untuk menunjukkan adanya
pembatasan harus linear linearity. e. Variabel keputusan harus positif, tidak boleh negatif
f. Sumber-sumber dan aktivitas mempunyai sifat dapat dibagi divisibility. g. Sumber-sumber dan aktivitas mempunyai jumlah yang terbatas
finiteness.
23 h. Aktivitas harus proporsional terhadap sumber-sumber. Hal ini berarti ada
hubungan yang
linear antara
aktivitas dengan
sumber-sumber proportionality.
i. Model programming deterministik, artinya sumber dan aktivitas diketahui secara pasti.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional