29 kertas, penjualan bibit siap panen minimum serta permintaan maksimum jamur
tiram putih.
a. Kendala Lahan
Luas lahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan masing-masing produk tergantung dari luas lognya dan tidak boleh lebih besar dari luas lahan yang
tersedia. Sisi sebelah kanan merupakan luas lahan yang tersedia untuk pembibitan atau pun untuk budidaya jamur. Secara matematis kendala ini dituliskan sebagai
berikut : B
11
X11 + B
12
X12 + B
13
X13 + B
21
X21 + B
22
X22 + B
23
X23 ≤ b
Keterangan : B
: Luasan lahan yang diperlukan per log m
2
log X
: Jumlah produksi Log b
: Luas lahan tersedia m
2
b. Kendala Bibit
Produksi yang dihasilkan dipengaruhi oleh banyaknya bibit yang digunakan. Koefisien bibit siap panen dihitung berdasarkan jumlah bibit yang
dibutuhkan per log bibit siap panen. Nilai ruas kendala adalah ketersediaan bibit setiap bulan di P4S Nusa Indah. Secara matematis kendala ini ditulis sebagai
berikut : D
11
X11 + D
12
X12 + D
13
X13 + D
21
X21 + D
22
X22 + D
23
X23 ≤ d
Keterangan : D
: Bibit yang diperlukan per log log X
: Jumlah produksi log d
: Ketersediaan bibit Paket
c. Kendala Tenaga Kerja
Jam kerja yang dibutuhkan antara aktivitas produksi bibit siap panen dengan jamur tiram putih berbeda. Ruas sebelah kiri menunjukan waktu yang
30 dibutuhkan untuk melakukan produksi bibit atau jamur tiram. Ruas sebelah kanan
menunjukan ketersediaan jam kerja. Secara matematis dituliskan sebagai berikut : E
11
X11 + E
12
X12 + E
13
X13 + E
21
X21 + E
22
X22 + E
23
X23 ≤ e
Keterangan : E
: Jumlah jam kerja yang diperlukan per log jamlog X
: Jumlah produksi log e
: Ketersediaan jam kerja jam
Untuk produksi jamur tiram putih, terdapat kendala tenaga kerja lainnya. Kendala ini adalah saat kegiatan budidaya selama empat bulan. Dalam kegiatan
budidaya ini terdiri dari pemeliharaan dan panen. Secara matematis dituliskan sebagai berikut :
F
21
X21 + F
22
X22 + F
23
X23 ≤ f
Keterangan : F
: Jumlah jam kerja yang diperlukan per log jamlog X
: Jumlah produksi log f
: Ketersediaan jam kerja jam
d. Kendala Serbuk Kayu