26
IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan pada P4S Nusa Indah di Gang Pala, Kampung Sukamanah RT 02 RW 01, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Bogor. P4S
Nusa Indah dipilih dengan alasan merupakan salah satu perusahaan agribisnis jamur tiram yang menghasilkan bibit dengan produktivitas yang tinggi serta
mampu menghasilkan jamur tiram putih segar, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai optimalisasi produksi. Penelitian dilaksanakan selama bulan
Juli hingga Desember 2011.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan pengelola serta pegawai P4S Nusa
Indah, Tamansari, Bogor. Data sekunder diperoleh melalui berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, hasil penelitian terdahulu, buku-buku serta instansi
terkait seperti Departemen pertanian, dan BPS.
4.3. Pengolahan Data dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dijabarkan secara deskriptif, mengenai gambaran dan kondisi perusahaan.
Pengolahan data secara kuantitatif yaitu mengolah data yang diperoleh secara manual ke dalam bentuk pertidaksamaan program linear. Data kuantitatif yang
digunakan adalah data produksi berupa jumlah produksi, penggunaan input, biaya, dan penerimaan.
Data kuantitatif diolah dan dijadikan dasar untuk membentuk fungsi tujuan dan kendala dalam upaya menghasilkan kombinasi produksi yang optimal.
Langkah selanjutnya mengolah data dengan bantuan program LINDO Linier Interactive and Discrete Optimizer. Hasil pengolahan tersebut dijelaskan dalam
27 tiga buah analisis yaitu analisis primal, analisis dual, analisis sensitivitas, dan
analisis post optimal.
4.3.1. Variabel Keputusan
Variabel keputusan merupakan simbol matematik yang menggambarkan segala aktivitas produksi perusahaan. Aktivitas produksi yang dilakukan terdiri
dari enam jenis aktivitas, yaitu aktivitas produksi bibit serta jamur tiram putih. Produksi bibit dibagi menjadi 3 jenis, yaitu bibit yang dikemas dengan ukuran 17
x 35 cm, 18 x 35 cm, dan 20 x 30 cm. Begitu juga dengan produksi jamur tiram putih yaitu jamur tiram putih yang berasal dari ketiga bibit tersebut.
Aktivitas produksi jamur tiram putih di P4S Nusa Indah dilakukan selama empat bulan, sedangkan untuk bibit hanya memerlukan waktu satu bulan. Waktu
yang digunakan dalam perumusan model ini adalah satu kali proses produksi, baik untuk bibit maupun untuk jamur tiram putih. Kegiatan produksi terus-menerus
dilakukan tanpa adanya masa peristirahatan lahan. Hal ini disebabkan oleh penggunaan media tanam khusus yang merupakan campuran dari beberapa bahan
tertentu serbuk kayu, dedak, dan gips untuk mendukung pertumbuhan jamur tiram putih.
Bibit jamur tiram putih dipanen setelah berusia 30 hari atau satu bulan. Jika bibit ini tidak dijual, maka bibit ini akan digunakan sebagai bahan baku untuk
kegiatan budidaya jamur tiram putih. Kegiatan budidaya dilakukan setelah bibit dibuat dan diinkubasikan selama satu bulan, tujuh hingga 15 hari kemudian
panen jamur tiram putih dilakukan selama empat bulan.
Dengan demikian, jenis produk yang dirumuskan dalam linear programming ini ada enam jenis, yaitu bibit yang dikemas dalam ukuran 17 x 35
cm, ukuran 18 x 35 cm, dan ukuran 20 x 30 cm. Begitu juga dengan jamur tiram putih, yaitu jamur tiram putih yang dihasilkan dari bibit ukuran 17 x 35 cm,
ukuran 18 x 35 cm, dan ukuran 20 x 30 cm. Satuan yang digunakan yaitu log.
Berikut tabel 7 menunjukkan variabel keputusan yang akan digunakan dalam perumusan program liniear di P4S Nusa Indah.
28
Tabel 7. Variabel Keputusan Produksi Bibit dan Jamur Tiram Putih dalam Log
No Aktivitas Jenis Produk
Variabel
1 Bibit siap panen ukuran 17 x 35 cm
X11 2
Bibit siap panen ukuran 18 x 35 cm X12
3 Bibit siap panen ukuran 20 x 30 cm
X13 4
Jamur tiram putih yang berasal dari bibit siap panen ukuran 17 x 35 cm
X21 5
Jamur tiram putih yang berasal dari bibit siap panen ukuran 18 x 35 cm
X22 6
Jamur tiram putih yang berasal dari bibit siap panen ukuran 20 x 30 cm
X23
4.3.2. Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan dalam penelitian ini adalah maksimisasi keuntungan. Keuntungan diperoleh dari selisih antara nilai jual dan biaya produksi per log
dalam satu kali proses produksi. Fungsi tujuan secara matematis ditulis sebagai berikut :
Maksimumkan Z
=
∑ ∑
AijXij
Z : Nilai fungsi tujuan Rp
A : Nilai keuntungan per log Rp
X : Jumlah produksi Log
i : Jenis produksi 1 = bibit, 2 = jamur tiram
j : Ukuran produk 1 = 17 x 35 cm, 2 = 18 x 35 cm, 3 = 20 x 30 cm
Dengan demikian fungsi tujuan ini dapat dituliskan sebagai berikut : Maksimumkan
Z = A
11
X11 + A
12
X12 + A
13
X13 + A
21
X21 + A
22
X22 + A
23
X23 4.3.3.
Fungsi Kendala
Kelangkaan merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Begitu juga P4S Nusa Indah, dalam menjalankan usahanya dibatasi oleh kendala keterbatasan
sumberdaya yang dimiliki. Kendala tersebut berupa lahan, bibit, tenaga kerja, modal, serbuk gergaji, kapur, dedak, gypsum, cincin, kantong plastik, karet,
29 kertas, penjualan bibit siap panen minimum serta permintaan maksimum jamur
tiram putih.
a. Kendala Lahan